24

328 44 2
                                    

Dua minggu berlalu begitu cepat. Rapor hasil ujian mereka pun sudah dibagikan. Mereka ber enam masuk 10 besar di kelas masing-masing.

Bagi orang tua Heejin, Jeno dan Jaemin itu sudah biasa. Tapi tidak dengan Siyeon, Hyunjin dan Ryujin.

Bahkan orang tua Hyunjin dan Ryujin sampai berfikir kalau hasil rapor milik anaknya itu tertukar dengan milik orang lain.

Karena nilai mereka yang memuaskan, maka dengan sangat mudah mereka mendapat izin untuk pergi liburan.

Dan hari ini, mereka berenam sudah berdiri di depan rumah Jeno. Seperti rencana mereka kemarin, mereka akan ikut kakak Jeno.

"Kak Mark bilang, villa kita berbeda dengan villa nya."Tutur Jeno.

Mereka akan berlibur ke salah satu pantai milik keluarga Jeno. Bisa disebut sebagai pantai pribadi keluarga Lee.

Heejin dengan Ryujin sibuk mengecek barang dibagasi mobil. Siyeon dan Jaemin sibuk mengemas cemilan dan makanan. Sedangkan Hyunjin dan Jeno sibuk rapat dengan Mark.

Siyeon dan Jaemin memberikan cemilan dan makanan yang sudah mereka kemas tadi pada Heejin dan Ryujin. Mereka berempat akhirnya selesai dengan tugas mereka.

Rumah Jeno sangat ramai karena bukan hanya mereka berenam saja, tapi juga ada teman-teman Mark.

"Ay, kalau dilihat-lihat si Yeji mirip ya denganmu."Bisik Ryujin pada Hyunjin.

Hyunjin ikut melihat ke arah gadis sipit dengan wajah garang yang sedang bermain ponsel sambil menyandar pada mobil.

"Katanya, kalau mirip itu jodoh." Bisik Hyunjin juga.

Ryujin mendelik lalu memukul lengan Hyunjin.

"Sembarangan. Tidak mungkin Yeji mau denganmu." Ucap Ryujin.

"Hee, semua sudah beres?" Tanya Jeno.

Heejin mengangguk lalu menyandarkan kepalanya pada dada Jeno. Jadi mereka berdiri berhadapan, dan karena Jeno lebih tinggi dari Heejin, jadi Heejin menundukkan kepalanya dan disandarkan di dada Jeno.

"Capek?" Tanya Jeno sembari mengelus rambut Heejin.

Heejin menggeleng.

"Kenapa Renjun tidak diajak?" Tanya Heejin.

Jeno diam lalu tanpa aba-aba memundurkan badannya dan membuat Heejin hampir terjungkal ke depan.

Heejin menatap Jeno kesal. Dan Jeno membalasnya dengan tatapan datar. Lalu melengos pergi. Heejin yang melihat itu terkekeh pelan lalu mengejar Jeno.

"Cemburu Jaem?" Tanya Siyeon pada Jaemin.

Jaemin menatap Siyeon jenaka. Bukankah mereka seperti penonton bayaran sekarang? Menonton mantan mereka bersama-sama.

"Cemburu Yeon?" Tanya balik Jaemin.

"Iya." Jawab Siyeon enteng.

Jaemin tertawa miris. Lalu menghela nafas.

"Mana Minju? Katanya mau ikut?" Tanya Siyeon.

"Masih di jalan." Jawab Jaemin.

"Setidaknya kau sudah dapat pengganti Heejin Jaem." Ucap Siyeon pelan.

Jaemin menoleh lalu tangan nya terangkat mengelus bahu Siyeon.

"Semua kan indah pada waktunya."

Siyeon mengangguk lemah.

"Ah itu Minju." Jaemin berjalan menghampiri Minju dan mengambil alih tas yang dibawa oleh gadis itu.

Minju tersenyum saat Jaemin menarik tangannya. Jaemin membuka bagasi dan memasukkan tas Minju disana.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang