25

355 42 14
                                    

Tempat itu masih sama kondisinya seperti terakhir kali Heejin kesana bersama Jeno. Bedanya hanya di jumlah bunga yang tumbuh makin banyak.

Heejin berlari dari taman belakang villa menuju kamar Jeno. Tanpa mengetuk gadis itu membuka pintu kamar Jeno. Mulutnya terbuka karena kaget.

"Maaf." Cicit Heejin lalu menutup kembali pintu kamar Jeno.

Heejin berjalan pelan menuju kamarnya. Dan apa yang dia lihat di kamar Jeno kini dia lihat lagi di kamarnya.

Heejin kembali menutup pintu kamar itu dan berlari keluar dari Villa. Dia terus berlari sampai dia tiba di pantai dekat Villa.

Heejin duduk dengan sembarangan dan menekuk lututnya disana. Dia menangis disana.

Kenapa sakit? Kenapa sakit melihat Jeno memeluk Siyeon? Kenapa sakit melihat Jaemin tidur bersama Minju?

Heejin tahu Minju dan Jaemin belum resmi, jadi masih bisa Heejin rebut. Tapi Heejin sadar, dia tidak mungkin melakukan itu mengingat ucapan Jeno dulu.

Dan juga, Heejin tahu Jeno dan Siyeon belum benar-benar berakhir. Mereka Belum berakhir. Heejin tahu saat dimobil Siyeon sengaja duduk jauh dari Jeno agar Heejin tidak curiga. Heejin tahu selama perjalanan tangan mereka berdua bertaut di belakang Heejin.

Heejin tahu segalanya. Heejin hanya diam dan berharap kebisuaannya itu dapat menghentikan semua drama menyebalkan ini.

"Heejin?" Panggil seseorang.

Heejin menoleh. Dan menatap pria yang merupakan teman Mark. Dan Heejin tidak tau namanya.

"Jeno mencarimu. Dia bahkan sampai ke villa kami." Tutur pria itu.

Heejin berdiri.

"Terima kasih emm."

"Seungmin. Namaku Seungmin." Tutur Seungmin menyadari kebingungan Heejin.

"Terima kasih kak Seungmin." Tutur Heejin lalu berlari pergi.

Heejin harus bersikap semua baik. Seolah Heejin tidak perduli.

🎶🎶🎶

"JEON HEEJIN!!" Teriak Jeno saat melihat Heejin datang dari gerbang villa sambil membawa bungkusan.

"Kenapa?" Tanya Heejin.

"Kau darimana saja huh?" Tanya Jeno dengan nada kontras akan kekhawatiran.

"Mencari kerang. Lihat, aku dapat banyak. Dan Siyeon dimana?" Tanya Heejin.

"Di kamar." Jawab Jeno.

"Oke, aku akan membagi ini juga dengan Siyeon." Heejin hendak masuk ke rumah, tapi Jeno menahan lengannya.

"Hee, kau baik-baik saja?" Tanya Jeno.

Jeno tahu Heejin melihatnya berpelukan dengan Siyeon di kamar tadi. Maka dari itu,Jeno seperti orang gila saat mencari Heejin yang tiba-tiba hilang setelah melihat nya tadi.

"Memangnya kenapa? Oh aku tahu. Soal kau dan Siyeon tadi di kamar?" Tanya Heejin.

Jeno diam tidak menanggapi, bingung juga mau bilang apa. Kengingnya berkerut melihat Heejin malah tertawa.

"Ayolah Jen, itu urusanmu dan Siyeon. Bukan urusanku. Dan aku tidak peduli. Sudah ayo masuk, sudah semakin siang." Heejin pergi masuk meninggalkan Jeno yang bingung dengan sikap Heejin.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang