33

382 38 11
                                    

Warning! 17+

"Mau langsung pulang?" Tanya Jeno saat dia dan Heejin sampai di parkiran rumah sakit.

"Mau langsung pulang?" Tanya Heejin balik yang membuat Jeno tertawa.

"Tidak, kita jalan-jalan dulu." Jawab Jeno.

Heejin tersenyum, sudah menyangka jawaban itu akan keluar dari mulut Jeno. Setelah helm yang dipegang Jeno kini sudah terpasang di kepala Heejin, keduanya mulai pergi meninggalkan area rumah sakit.

"Memangnya mau kemana Jen?" Tanya Heejin.

Jeno menarik tangan Heejin agar memeluknya, senyum malu-malu pun keluar dari bibir Heejin karena perlakuan Jeno padanya.

"Enaknya kemana?" Tanya Jeno.

Heejin diam beberapa saat lalu menjawab.

"Ayo cari es krim dulu." Jawab Heejin.

Jeno membelokkan motornya ke sebuah minimarket di pinggir jalan. Keduanya turun dan langsung mengarah ke arah box es krim. Tanpa tanya, Jeno mengambil dua bungkua es krim. Satu untuknya dan satu untuk Heejin. Jeno hafal es krim favorit Heejin.

Keduanya mengantri dengan berdiri bersampingan. Jeno membawa kedua es krim itu dan Heejin memilih untuk mengecek ponselnya.

"Jen, nanti kita ke supermarket dulu ya. Mau beli keperluan bulanan." Tutur Heejin.

"Biasanya bibi yang beli."

"Ibu sakit. Kak Jung yang bilang."

"Bawa uang?"

"Nanti ke atm dulu."

Jeno mengangguk. Setelah satu pembeli, kini giliran mereka membayar. Lalu keduanya keluar. Dan duduk di teras minimarket untuk makan es krim.

"Hee, aku ingin makan sup jagung. Nanti belanja itu juga ya. Masakan untukku." Tutur Jeno.

Heejin mengangguk.

"Kalau tidak enak bagaimana?" Tanya Heejin.

Jeno mengulurkan tangannya untuk mengelap sudut bibir Heejin yang belepotan es krim.

"Akan tetap ku makan." Jawab Jeno.

"Oke." Balas Heejin.

Jeno membuang sampah es krimnya dan sampah milik Heejin. Keduanya lalu kembali menaiki motor dan memecah heningnya jalan.

"Jen, kau makin gemuk. Aku suka." Tutur Heejin dengan tangan nya yang memainkan perut dibalik kaos Jeno.

Jeno hanya tertawa menanggapi ucapan Heejin. Sesekali melihat spion yang langsung menampakan wajah Heejin yang menumpukan kepalanya di pundak Jeno.

"Geli Hee." Jeno berusaha menjauhkan tangan Heejin dari perutnya.

Tapi Heejin sudah terlanjur suka dan gemas dengan perut gembul Jeno. Jadi walau di jauhkan, akan mendekat lagi. Sesekali menggelitik, menepuk ataupun hanya mengusap.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang