21

350 39 8
                                    

Hari ini Donghae pergi ke sekolah. Sekalian mengantar Jeno. Mereka menjemput Heejin terlebih dahulu sebelum ke sekolah.

Saat mobil Donghae memasuki area sekolah, hal itu menjadi pusat perhatian karena mobil Donghae termasuk mobil limited edition di negara itu.

Terlebih saat Donghae dan Jeno turun. Heejin juga mau turun sendiri tapi dilarang oleh Jeno juga Donghae.

Jeno membukakan pintu untuk Heejin dan Donghae meraih tangan Heejin.

Heejin sedikit canggung sebenarnya. Mereka memang seperti ini jika pergi bertiga. Tapi ini pertama kalinya di sekolah.

Mereka bertiga berjalan bersama menuju ruang kepala sekolah. Tentu saja mereka menjadi pusat perhatian. Jeno tampan, Heejin cantik. Donghae yang sudah punya tiga anak pun masih terlihat tampan.

Mereka sampai di ruang kepala sekolah. Donghae masuk meninggalkan Jeno dan Heejin.

"Jen, bagaimana kalau kau di skors lagi?" Tanya Heejin khawatir.

"Ya libur."

Jawaban tersebut berhasil dihadiahi pukulan keras pada bahunya yang dilakukan oleh Heejin.

"Kau ini makin kesini makin parah. Jangan berkelahi. Kembalilah seperti dulu lagi. Kembali menjadi Jeno yang ku kenal 1 tahun yang lalu." Omel Heejin.

"132 kali. Akhirnya kau mengatakan ini lagi."

"Kau menghitungnya dan sudah 132 kali aku mengatakan itu. Tapi tak ada satu kali pun yang kau dengarkan. Terserah padamu." Kata Heejin lalu pergi.

Jeno terkekeh dan mengikuti langkah Heejin.

"Hee, jangam cepat-Cepat jalannya. Kakiku sakit."

"Persetan dengan kakimu." Balas Heejin masih terus berjalan.

"Tega sekali." Teriak Jeno.

Heejin berbalik. Lalu berjalan mundur.

"Tidak ada gunanya baik padamu. Kau itu—"

Ucapan Heejin terpotong karena punggungnya menabrak seseorang. Heejin segera berbalik dan matanya langsung bersibobok dengan mata orang itu.

Orang itu adalah Jaemin. Heejin melirik pria lain yang berdiri di samping Jaemin. Jaehyun. Heejin melengos dan berlalu begitu saja.

Sebelum itu dia menengok ke belakang, Jeno berjalan dengan sedikit tertatih. Karena kasihan, Heejin menghampirinya. Tentu saja dengan sedikit omelan.

"Berkelahi saja terus sampai kakimu diamputasi. Kalau sudah begitu, aku tidak akan peduli padamu lagi." Ucap Heejin sembari menggandeng Jeno.

Jeno sudah kebal dengan omelan Heejin, jadi pria itu hanya mengangguk. Mereka berdua melewati Jaemin dan Jaehyun begitu saja. Seolah tak ada mereka.

"Kau menyia-nyiakan perempuan yang salah." Ucap Jaehyun datar.

Jaemin hanya diam. Jaehyun yang melihat reaksi Jaemin hanya diam saja menghela nafas kasar lalu berjalan duluan.

Jaemin membalikkan badannya, menatap punggung Heejin dan Jeno. Kalau saja dia tidak selingkuh dengan Minju, kalau saja dia tidak mudah termakan omongan orang. Kalau saja hal itu tidak terjadi.

Jaemin lah yang ada diposisi Jeno sekarang.

Jaemin berlari mengejar Heejin. Jaemin menarik tangan kiri Heejin. Membuat Heejin berbalik. Tapi tangan kanannya masih di genggam oleh Jeno.

Setelah tahu kalau Jaemin yang menarik tanganny, Heejin langsung menghempasnya kasar. Dan Jeno menarik Heejin untuk berdiri di belakang nya.

"Mau apa lagi?" Tanya Jeno.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang