2

827 87 0
                                    

"Ada paku kecil yang menancap di lutut Heejin saat dia jatuh." Jelas Jungkook pada Jeno.

Jeno yang sebenarnya sedang di rumah Siyeon langsung pergi ke rumah sakit setelah di telfon oleh Jungkook.

"Pasti sakit sekali." Jeno berucap sembari mengelus kening Heejin.

"Benar-benar menyakitkan. Untung ada Jaemin." Tutur Heejin.

"Jaemin?"

"Dia membantu ku. Dia bahkan sampai menggendongku karna aku gak bisa jalan."

Jeno menghela nafas. Dia berjanji akan mentraktir Jaemin besok di sekolah.

"Jadi temanmu tadi namanya Jaemin. Dia pria yang baik. Sepertinya juga seru." Ujar Jungkook.

Heejin dan Jeno menatap Jungkook bingung.

"Kenapa aku merasa dirimu seperti sedang menilai Jaemin kak." Ujar Heejin yang di angguki oleh Jeno.

"Memang iya. Dia cocok untukmu." Jungkook bahkan tidak memperdulikan wajah kaget dari Heejin dan Jeno.

"Tidak boleh." Serobot Jeno.

Baik Jungkook maupun Heejin jadi memandang Jeno penuh selidik.

"Kenapa tidak? Justru aku akan berkata tidak boleh jika adikku pacaran denganmu." Tutur Jungkook yang sebenarnya sedang bercanda tapi efeknya berbeda dengan dua anak sma itu.

"Kenapa kalian berdua suka sekali memcampuri urusan ku. Aku menyukai seseorang. Jadi, jangan ganggu aku." Ujar Heejin.

Jeno dan Jungkook saling pandang, memberi kode. Setelah saling tangkap, Jeno memandang Heejin jenaka.

"Eiyy, mana ada. Aku tak pernah sekalipun melihatmu dengan pria saat di sekolah."Jeno dan Jungkook akhirnya tertawa.

"Ada, kau saja yang tidak sadar." Gumam Heejin pelan.

Jeno mendengar itu, tapi dia memutuskan untuk pura-pura tidak mendengar dan memilih tertawa bersama Jungkook yang tidak tau kalau Heejin baru saja bergumam.

"Kak, apa aku sudah boleh pulang?" Tanya Heejin setelah Jungkook dan Jeno berhenti tertawa.

"Boleh, tapi menunggu infusmu habis dulu." Jawab Jungkook.

Jeno merasakan handphone nya bergetar. Setelah dia cek, ada pesan dari Siyon yang menanyakan keadaan Heejin dan meminta Jeno untuk segera kembali ke rumah nya.

"Hee!"

"Jen!"

Jungkook terkekeh. Sedikit heran dengan kemistri dua sahabat ini. Bisa saling bertolak belakang tapi juga bisa jadi satu kesatuan.

"Ladies first." Kata Jeno. Dan Heejin tertawa.

"Kau saja dulu." Elak Heejin.

"Benar tidak mau duluan?" Tanya Jeno dan Heejin mengangguk.

"Yasudah. Aku izin pulang ya. Siyeon mencariku terus." Ungkap Jeno.

Ada sedikit perubahan di wajah Heejin. Tapi berusaha gadis itu tutupi dan Jeno. Dan beruntungnya Jeno pun juga tidak menyadari itu.

"Oh oke." Balas Heejin singkat.

"Kau tadi ingin bilang apa?" Tanya Jeno.

Heejin terdiam beberapa saat. Sepertinya dia harus berbohong kali ini.

"Aku ingin menyuruhmu pulang karena sudah malam hehe." Kata Heejin yang tentu saja sebuah kebohongan.

Jeno ikut tersenyum hingga matanya tertutup sempurna. Heejin gemas bukan main dan dengan tiba-tiba dia menarik kedua pipi Jeno.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang