3

671 69 3
                                    

Setelah 2 hari izin dari sekolah, kini Heejin dapat kembali bersekolah. Dan kakinya pun sudah sembuh. Walau agak pincang sedikit.

Heejin sudah mengatakan pada Jeno untuk tidak khawatir, karena dia sudah sembuh sepenuhnya. Tapi bukan Lee Jeno namanya jika tidak keras kepala.

"Harus berapa kali kukatakan padamu Lee. Aku sudah sembuh. Turunkan aku." Bisik Heejin.

Gadis itu menyembunyikan wajahnya pada dada Jeno karena malu. Siapa yang tidak malu jika jadi Heejin. Dia menjadi tontonan gratis karena Jeno dengan percaya diri menggendongnya dari parkiran menuju kelas.

Heejin merasa kalau jarak kelas dan parkiran jadi tambah jauh. Siyeon sendiri berjalan di samping Jeno. Dan hal itu mengakibatkan pandangan aneh dari siswa-siswi yang melihat. Antara kagum dan tidak menyangka kalau Siyeon bisa sekuat itu.

Heejin akhirnya bernafas lega setelah Jeno menurunkannya di bangku. Jaemin terus menatap dua sahabat itu heran sejak mereka masuk kelas.

"Jaem, titip Heejin ya."

Heejin memukul lengan Jeno. Jeno pun tertawa dan menoleh pada Siyeon yang memilih berjalan menuju bangkunya. Lalu tanpa mengucapkan apapun lagi, Jeno meninggalkan Heejin.

"Kakimu sudah sembuh?" Tanya Jaemin.

"Seperti yang kau lihat."Jawab Heejin seadanya.

"Ternyata kau semanja itu." Ejek Jaemin.

Heejin pun menatap pria itu tajam.

"Aku tidak manja. Kau ini tidak tau apa-apa jadi jangan sok tau." Tukas Heejin yang tidak terima dengan ucapan Jaemin.

"Lalu kenapa digendong? Memang kau saja yang manja. Jangan mengelak!" Balas Jaemin lagi.

"Bukan aku yang minta."

"Tapi kau mau kan."

"Aku sudah menolak asal kau tau!"

"Tapi akhirnya apa? Kau tetap ada di gendongan Jeno."

Heejin berdecih pelan.

"Memangnya kenapa kalau aku digendong? Memangnya kenapa kalau aku manja? Sebernanya itu bukan urusanmu."

"Memang bukan."

Heejin bungkam. Bicara pada tuan Na memang tidak ada gunanya. Heejin memilih memainkan ponselnya.

Tak lama bel berbunyi, 5 menit kemudian guru baru datang. Melihat guru itu datang,Heejin menoleh ke arah Jeno yang terlihat menahan kesal.

Guru itu adalah guru magang yang dipukul oleh Jeno. Lee Taeyong. Heejin bisa menangkap tatapan tajam Pak Taeyong pada Jeno. Jeno pun melakukan hal yang sama. Sampai Pak Taeyong menatap nya dan Jaemin bergantian.

"Heejin, Jaemin kalian di panggil oleh Bu Lisa di ruang ekskul dance." Kata Pak Taeyong.

Heejin menghela nafas gusar. Kenapa harus bersama Jaemin. Heejin dan Jaemin mengangguk lalu keluar kelas menuju ruang ekskul dance di lantai 2.

Jaemin berjalan di belakang Heejin. Memperhatikan langkah gadis itu yang sedikit pincang. Langkah Heejin terhenti dan Jaemin otomatis ikut berhenti. Dia melihat ke depan, ternyata ada anak tangga disana. Heejin mulai berjalan.

Jaemin tetap berjalan di belakang Heejin. Langkah Heejin melenceng, untung Jaemin dengan sigap menjaganya dari belakang. Sehingga dia tidak jadi jatuh.

"Ayo. Ku bantu." Kata Jaemin.

Heejin menurut saat Jaemin memapahnya. Sebenarnya kakinya sudah sembuh, tapi akan terasa pegal jika terlalu memaksakan kakinya.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang