13

403 46 0
                                    

Hari ini berlalu seperti biasa, tapi yang tidak biasa adalah Heejin yang seharian selalu bersama Jaemin dan Hyunjin.

Jeno yang pindah tempat duduk. Dan Siyeon yang selalu terang-terangan menatap sinis pada Heejin.

Bel sekolah berbunyi. Waktunya mereka pulang. Heejin sudah hendak keluar bersama Jaemin dan Hyunjin, tapi Jeno menghentikan mereka.

Siyeon yang sebenarnya hanya ingin berlalu tanpa peduli pun harus berhenti juga karena Jeno menghentikan mereka.

"Kita harus bicara." Kata Jeno.

"Kita?" Tanya Jaemin.

"Kita berempat." Jawab Jeno.

"Kita berlima. Jadi siapa yang harus pergi?" Tanya Hyunjin.

"Ku harap kau sadar diri." Jawab Jeno sinis.

Hyunjin tertawa pelan. Lalu mengangguk dam pergi. Sedangakan Jeno, Jaemin, Heejin dan Siyeon kembali masuk ke dalam kelas.

Jeno menutup pintu kelas.

"Aku dan Siyeon sudah putus." Ucap Jeno.

"Karenaku?" Tanya Heejin memastikan. Walau sebenarnya dia tau jawabannya apa.

"Sadar diri juga." Gumam Siyeon tapi masih bisa didengar oleh ketiga orang disana.

"Akhirnya kau menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya." Ujar Heejin santai.

"Kau yang terlalu naif untuk tau yang sebenarnya." Balas Siyeon.

"Aku mengumpulkan kalian disinu bukan untuk berkelahi." Bentak Jeno menghentikan mereka.

"Lalu?" Tanya Jaemin.

"Aku ingin meluruskan semuanya."

Mereka semua diam. Menunggu Jeno bicara.

"Heejin, maaf. Mulai hari ini aku tidak akan membatasi pergaulanmu. Kau bebas berteman, dekat ataupun pacaran dengan siapapun. Aku tidak akan melarangmu."

"Siyeon, maaf. Aku memang tidak pernah mencintaimu. Ku pikir, kau bisa membuatku jatuh cinta padamu. Tapi ternyata tidak. Maaf. Tapi tolong, kau satu-satunya pacar yang bisa membuatku nyaman. Aku ingin kita menjadi teman."

"Jaemin, jaga Heejin. Aku menyadari sesuatu. Dan semua itu berhubungan denganmu."

Jeno diam. Semua yang dia pendam seharian ini akhirnya bisa dia kemukakan.

Heejin menghela nafas kasar. Lalu berdiri dan pergi dari sana tanpa mengatakan apapun. Jaemin pun berlari mengejarnya.

Siyeon menatap Jeno tajam. Tapi lama kelamaan tatapannya jadi melembut. Siyeon memegang tangan Jeno.

🎶🎶🎶

Jaemin menarik tangan Heejin untuk menghentikan lari gadis itu.

"Pulang denganku." Jaemin menggandeng tangan Heejin menuju parkiran.

Keadaan parkiran sudah sepi. Hanya tinggal beberapa motor saja. Heejin menarik tangannya.

"Aku pulang sendiri saja. Tidak enak jika nebeng kau terus."

Jaemin menghela nafas kasar lalu membalikkan badannya menatap Heejin tajam. Heejin menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba Jaemin mengangkat tubuh Heejin dan mendudukkannya di motor dengan posisi menyamping.

Heejin mengerjabkan matanya bingung. Terlebih ketika Jaemin menaruh kedua tangannya di sisi tubuh Heejin.

School Love Story √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang