Happy reading!
***
"Kau pasti terkejut karena aku mengajakmu tiba-tiba sekali."
Aku terkekeh dan menggaruk kepala. "Sebenarnya sedikit."
"Kau mau makan siang dimana?"
Pertanyaan Jungkook entah kenapa mengingatkanku akan restoran Jimin waktu itu. Setelah mengingatnya, tanpa kusadari aku tersenyum.
"Bagaimana kalau kita makan pasta?" Usulku disambut anggukan darinya.
...
"Kenapa kau tiba-tiba ingin makan pasta?" Tanya Jungkook setelah selesai memesan makanan.
"Geunyang. Hanya teringat sesuatu yang menyenangkan." Senyumku. "Ah, aku juga ingin bertanya sesuatu padamu."
Jungkook mengangguk. "Tentu saja. Kau ingin tanyakan apa? Ingin bertanya hari ini kau cantik atau tidak?" Candanya membuatku terkekeh.
"Kau ingat Taehyung kan?"
"Adikmu?"
Aku mengangguk, teringat kalau si tolol itu bisa-bisanya meninggalkan barang sendiri di rumah orang. "Katanya dia meninggalkan ps nya di apartemenmu."
Jungkook tampak mengingat perkataanku itu benar atau tidak. "Ah, aku ingat. Waktu itu aku memang mengajak Taehyung ke apartemenku untuk bermain game. Sepertinya ps nya memang ketinggalan."
Aku menghela nafas lega mendengarnya. "Syukurlah. Adikku itu memang agak ceroboh."
Jungkook tertawa pelan. "Sepertinya Taehyung sangat suka bermain game ya. Waktu kau bersama Jimin, dia mati-matian agar menang melawan Jin. Kau mengenalnya kan?"
Aku berusaha mengingat nama itu. "Jin ... aku hanya tahu dia pro gamers di sekolah. Apa dia memang sehebat itu?"
Jungkook mengangguk semangat. "Orang tuanya adalah salah satu pemilik perusahaan game terbesar di Korea. Jin juga akan memberikan koleksi favoritnya nya kepada siapa saja yang dapat menang melawannya."
Aku mengangguk mengerti. "Pantas saja bocah itu bersikeras mencari psnya."
"Kalau begitu setelah ini kita ke apartemenku saja untuk mengambilnya."
Aku tersenyum dan mengangguk, bersamaan dengan pesanan kami yang datang.
"Hyebin-ah." Panggilnya disela-sela makan.
"Ya?"
"Bagaimana pendapatmu tentang aku?"
Aku mengerutkan dahi mendengar pertanyaan random nya. "Tentangmu?" Aku lantas berpikir. "Emm, menurutku Jeon Jungkook itu tampan dan teman pertama yang kumiliki. Seperti kelinci, lucu dan menggemaskan."
"Lalu?"
"Dia juga suka bercanda dan membantuku."
"Ada lagi?"
"Menyebalkan tapi baik hati." Aku terkekeh. "Kau itu sempurna, Jungkook-ah. Kenapa masih meminta pendapat dariku?"
"Aku hanya ingin tahu bagaimana diriku di matamu."
"O ... oke." Aku merasa ucapan Jungkook agak kinky dan random.
"Ngomong-ngomong aku sudah memesan tiket untuk nonton film."
Aku mengangguk. "Tidak horror kan?"
Jungkook terlihat sekali sengaja memasang muka seram untuk menakut-nakutiku. "Kalau iya bagaimana? Kau takut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | PJM ✔
Fanfiction[COMPLETE•Follow first] † "He is a bastard, a fucking idiot, and the sexy one." Namanya Park Jimin. Tampan sih, aku akui. Keren dan juga seksi untuk pria berumur 18 tahun. Tapi menurutku semua keunggulan itu tertutupi oleh sifat bajingannya. Dia ada...