Twenty Eight : Sorry

1K 132 0
                                    

The most painful thing in friendship, is where one of them starts liking his best friend.

-cl

***

ku saranin play audio di atas. 😭


"Jeon Jungkook!" Aku berlari masuk ke dalam kelas layaknya orang gila. Aku mendesah kasar disaat presensi yang kucari tidak ada di dalamnya.

Melihat beberapa gadis menatapku aneh, aku memilih bertanya kepada mereka. "Dimana Jungkook?"

Salah satu dari mereka menjawabku tak acuh. "Tadi dia sempat berdebat dengan Cha Sekyung. Kurasa mereka akan segera memenuhi laman sekolah, Si Ice Prince dan Poor Princess."

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak tahu? Sekyung memaksa Jungkook menerimanya lagi, makanya Jungkook kesal dan memakinya. Setelah itu, dia keluar dari kelas."

"Aku sampai merinding melihat wajahnya, seram sekali. Seperti gangster."

"Ya, aku tidak pernah melihat pria seperti Jungkook seperti itu."

Daripada mendengar mereka mulai bergosip tidak jelas, aku lebih memilih pergi dan lanjut mencari Jungkook. Setidaknya, aku berharap yang dikatakan mereka tidak terjadi.

"Shit. Aku bahkan tidak tahu dimana kelas Cha Sekyung."

"Hyebin-ah."

Disaat aku ingin berbelok, aku berhenti disaat mendengar suara lembut memanggilku. Itu, suara Jeon Jungkook.

Aku menoleh, dan benar saja kalau dia sedang tersenyum ke arahku.

"Ya, aku khawatir saat mendengar kau masuk ke laman utama sekolah." Aku menghampirinya.

"Laman utama? Kenapa?"

"Kata geng penggosip, kau bertengkar dengan Cha Sekyung."

Mendengar perkataanku Jungkook mengangguk mengerti. "Tenang saja, kami sudah menyelesaikannya."

"Kau tidak menyukainya?"

Pertanyaanku membuatnya mengangkat sebelah alis. "Menyukai siapa? Kau? Aku menyukaimu."

"Bukan, maksudku Sekyung. Kalian pernah berpacaran kan?"

"Memang tapi sudah putus."

Aku menghela nafas, teringat alasan utama aku mencari pria yang sekarang berdiri di depanku bukan untuk membicarakan Sekyung.

"Sebenarnya alasan utama aku mencarimu karena aku ingin minta maaf." Aku menunduk, merasa bersalah mengingat kejadian kantin waktu itu.

"Maaf untuk apa? Karena salah paham tentang ini? Tenang saja aku—"

"Karena menganggap pengakuanmu lelucon." Potongku menatapnya dengan senyuman tipis. "Kejadian kantin waktu itu, aku tidak menganggap serius ucapanmu. Aku minta maaf."

Jungkook terdiam. "Kenapa kau menganggap kalau pengakuanku waktu itu serius sekarang?"

Aku menghela nafas dan mengigit bibir bawahku dalam. "Sebenarnya, hari ini aku—"

"Hyebin-ah!"

Aku menoleh melihat Jimin berlari menghampiriku. Sial, kenapa waktunya tidak tepat sekali?

"Kau darimana saja? Aku mencarimu dari tadi." Tanpa sadar, tangannya merangkulku posesif.

Melihat keanehan diantara kami, Jungkook menatapku heran. Seperti menuntut penjelasan.

Bad Boy | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang