Readers-nim sekalian, ayo apresiasi dgn vote dan komen! Gampang kok, tinggal klik bintang di bawah. :)😇✨
***
"Taehyung-ah, ayolah … kasih tau aku ya?"
Aku berusaha tersenyum begitu manis kepada Taehyung. Sesekali meski harga diriku dipertaruhkan, aku melakukan aegyo demi mendengarnya mengucap sepatah kata.
"Noona mau memberiku apa?"
Aku ingin sekali menendang pantatnya saat dia memperlihatkan ekspresi diatas awannya itu—mengejekku karena sekarang dia memiliki apa yang aku butuhkan.
"Aku akan mentraktirmu daging, bagaimana?"
"Daging? Woah, noona tidak tahu cara menghargai ya? Aku adalah sumber penting disini, apa noona tidak merasa daging terlalu sederhana?"
Aku mengepalkan tangan kesal, namun tetap tersenyum. "Kalau begitu play—" Aku menggeleng saat mengingat uangku yang seketika meraung-raung. "Skin games?"
Taehyung menolehkan kepalanya dan ingin mengangguk. Namun mengingat dirinya sedang diatas awan, si tolol itu akhirnya kembali menggeleng dan melipat kedua tangannya.
Astaga, aku benar-benar ingin menendang pantatnya!
"Noona, bagaimana kalau begini saja? Noona harus mengabulkan satu permintaanku, apapun itu."
"Apa?" Pekikku tidak setuju. Bagaimana jika dia meminta yang aneh-aneh? Atau memintaku merestuinya dengan gadis yang dia bobol tanpa mengaman? Aku tidak mau berurusan dengan itu semua. Hidupku sudah kacau.
"Ya sudah kalau begitu …"
"Hanya satu permintaan. Tidak lebih." Aku menatapnya nyalang. Kesal sekali sebenarnya karena kali ini aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Mendengar ucapanku, si tolol ini tersenyum penuh kemenangan. "Jangan mencoba untuk amnesia, Noona."
"Tidak akan, dasar menyebalkan."
Taehyung mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah, kalau begitu aku akan memberi tahu noona informasi terpenting abad ini."
"Awas jika tidak penting, kubunuh kau."
"Ini penting noona, kau bahkan akan sangat terkejut saat mengetahuinya."
"Apa? Cepat katakan saja!" Kesalku kehabisan kesabaran terutama saat melihat ekspresi dramatisnya itu.
"Apa noona tahu alasan Hyorim noona setuju dijodohkan dengan Jimin hyung?"
Aku menggeleng karena seingatku mereka dijodohkan oleh ibunya Jimin yang gila harta itu.
Astaga, mengingat wanita psikopat itu sedang pergi, seketika aku ingin menari.
"Memangnya Hyorim memiliki alasan—ah!" Reflek aku mengangkat tangan. "Aku ingat! Jimin pernah memberitahuku kalau Hyorim memiliki sebuah rencana untuk menghancurkan keluarganya."
Taehyung mengangguk. "Dan noona tahu apa rencananya?"
"Apa?"
"Bersambung. Ayo noona, belikan aku hamburger dan kentang."
Akhirnya aku tidak tahan untuk menendang pantatnya. "Ya! Berhentilah bermain-main!"
Taehyung meringis dan menatapku kesal. "Aku tidak bermain-main. Noona lupa ini jam berapa? Sudah hampir jam makan malam noona. Noona juga lupa noona yang menungguku di depan club tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | PJM ✔
Fanfic[COMPLETE•Follow first] † "He is a bastard, a fucking idiot, and the sexy one." Namanya Park Jimin. Tampan sih, aku akui. Keren dan juga seksi untuk pria berumur 18 tahun. Tapi menurutku semua keunggulan itu tertutupi oleh sifat bajingannya. Dia ada...