Epilog

1.4K 116 0
                                    

Jgn lupa utk Vote ya. 😉

***

"Ya! Park Jimin! Berhenti mengacak-acak pakaianku!" Ucapku kesal melihat berandalan itu lagi-lagi mengeluarkan pakaian yang sudah aku aku tata rapi di dalam koper. Sudah satu jam aku membereskannya, tapi anak itu dengan seenak jidat mengeluarkan semuanya. Bagaimana aku tidak kesal coba?

Jimin berdecak dan menatapku balik. "Sudah kubilang kan, jangan membawa pakaian ini!"

"Kenapa? Aku sudah memilih yang terbaik, bahkan yang tercantik!" Tuntutku berkacak pinggang. "Kau mau aku terlihat dekil di karyawisata nanti hah?"

"Iya. Jangan berpakaian terlalu cantik dan berpenampilan dekil saja." Jawabnya membuatku terdiam.

"Kau cemburu?" Kekehku, "Iya aku paham kalau pacarku yang berandalan ini pencemburu. Tapi untuk kali ini biarkan aku memakainya ya?"

Jimin tentu saja tak terima dirinya disebut pacar pencemburu. Bukankah wajar jika laki-laki khawatir jika melihat pacarnya memakai pakaian kekurangan bahan di tempat terbuka dan seolah sengaja diperlihatkan kepada para buaya di luaran sana?

Pemikiran Jimin masih logis.

"Kenapa kau tidak pernah mendengarkan perkataanku? Sekali ini turuti saja sayang, aku kan pacarmu."

Mendengar hal itu, aku menghela nafas kesal namun daripada berdebat lebih panjang lagi—aku memutuskan untuk mengalah. "Ya sudah, tidak akan aku pakai. Kau puas?"

Jimin mengangguk senang dan membantu pemilihan pakaianku yang sempat terhenti. Kalau kalian bertanya-tanya kenapa dia ada di kamarku, salahkan saja sifatnya yang pemaksa.

Beberapa hari lagi, kami akan pergi karyawisata selama 3 hari di Jeju-do. Hitung-hitung sekaligus perpisahan masa SMA yang tidak terasa akan berakhir.

Sedih sih, aku akui. Aku baru merasa bahwa benar kata orang, kalau masa SMA itu akan sangat indah kalau kita nikmati. Dan, aku merasakannya.

3 tahunku itu terbilang sangat singkat. Terutama aku yang sering pindah-pindah sekolah sebelumnya, yah namun aku juga tidak terlalu menyesal.

Dari sini, aku hanya ingin bilang, bagi kalian yang masih SMA atau bahkan sedang bersiap ke jenjang ini, nikmati baik-baik. Masa-masa gemilang kalian ada di tahun ini. Serius, kalian tidak akan menyesal. Percayalah pada pacar Park Jimin ini. Haha, aku bercanda. Aku cinta kalian semua.

•••

Pagi ini terasa lebih terik dari biasanya, mungkin karena aku akan pergi selama 3 hari—matahari jadi berfoya. Dengan mata yang masih setengah mengantuk, aku bersiap diri lalu lekas sarapan mengingat bis akan datang pukul 8 pagi nanti.

"Hati-hati ya noona, jangan pulang juga kalau bisa." Ucap Taehyung yang seketika membuatku berdecak malas. Siapa juga yang mau bertemu dengan dia? Ini adalah suatu kebebasan surga bagiku.

"Oh ya noona, sebelum kau pergi. Ingat tidak kalau aku pernah mengatakan supaya noona mengabulkan satu permintaanku?" Langkah kakiku seketika saja terhenti.

Permintaan? Astaga. Jelas aku sudah senang melupakannya, hari dimana aku berusaha meminta informasi dari Taehyung. Sial.

Mau tidak mau aku mengangguk, "Kau ingin meminta apa?"

Taehyung menghampiriku, tatapan matanya berubah manis seperti anak anjing. "Aku, ingin berpacaran dengan Hyorim noona."

Bad Boy | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang