Selamat datang di works ini! Aku harap disini juga kalian menikmatinya ya.
*
*
*Kim Hyebin
Perkenalkan namaku Hyebin. Seorang gadis tertua dari keluarga Kim. Aku mempunyai seorang adik laki-laki bernama Kim Taehyung, Si Nakal pembuat onar yang berbeda setahun denganku.
Kata orang, kehidupan itu ada masanya dimana akan naik dan turun-seperti roller coaster yang memiliki kecepatan dan jalurnya sendiri. Tapi jika aku yang mengalaminya, mungkin aku akan tertawa sendiri-terkekeh sinting.
Roller coaster itu menakutkan. Jika kita minta berhenti, kereta itu tidak akan melambat tapi semakin cepat dan cepat. Banyak rintangan yang harus dilalui, memutar atau lurus, berbelok ke kanan dan ke kiri. Menguji nyali.
Sama seperti hidupku-hampir mirip. Kehidupan memuakkan, menyebalkan, monoton, dan membosankan.
Aku menyalak kesal untuk hari ini. Hari dimana aku harus pindah sekolah untuk yang kesekian kalinya. Bayangkan saja, dalam setahun mungkin aku sudah pindah 20 kali sampai seantero Korea mengenal siapa itu Kim Hyebin. Si kakak perempuan Kim Taehyung yang sehari-harinya membuat masalah.
Merokok, membolos, jarang mengerjakan tugas, seks, bahkan ketahuan memakai narkoba.
Entah apa gen yang diterima oleh anak itu hingga kepribadiannya amat sangat buruk. Bukan apa-apa karena semuanya berimbas padaku. Orang-orang selalu berspekulasi semua gen tolol Taehyung diterima dari kakaknya.
"Ya! Kim Taehyung keparat! Kembalikan sepatuku!"
Aku baru saja selesai membasuh diri di kamar mandi sampai aku melihat bocah itu mengambil sepatuku dari rak sepatu kamar.
Buru-buru aku membuang handuk asal dan menggertak gigi-berburu Si Tolol itu. "Ya! Anak jahanam! Kembalikan sepatuku bodoh!"
Taehyung dengan santainya menjulurkan lidah dan mengangkat-ngangkat sepatuku. Ia tampak tidak peduli dengan kata-kataku barusan. "Ambil kalau kau bisa noona!" Selanjutnya aku bisa melihat si tolol itu tersandung saat mencoba kabur kembali. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, aku lantas segera berlari dan menangkapnya-menjewer telinga anak itu sekeras yang aku bisa.
"Ah! Noona! Sakit!"
"Rasakan! Rasakan! Kalau bisa aku tarik sampai putus!"
"Noona! Ya!"
Dengan kasar aku menarik sepatuku dari tangannya. Pagi-pagi saja sudah membuatku naik darah. Dasar bocah keparat menyebalkan.
"Hyebin, Taehyung-ah, kalian sudah bertengkar lagi pagi-pagi begini?" Suara eomma tiba-tiba saja terdengar. Ia nampaknya sudah bosan melihat kami seperti anjing dan kucing.
"Eomma! Taehyung yang mulai!" Aku masih saja menarik telinganya hingga Taehyung menyalak kesakitan.
Ny. Kim atau yang biasa kusebut Eomma olehku lantas menghela nafas. "Kalian tidak ke sekolah? Mau membolos lalu pindah sekolah lagi?"
Aku membulatkan mata saat menyadari bahwa hari ini adalah hari pertamaku pergi ke sekolah baru. Sial. Aku tidak mau dicap buruk karena Taehyung.
"Ini salahmu!" Aku melepaskan tanganku dari telinganya. "Kalau kita pindah lagi, aku benar-benar akan membunuhmu!"
Aku dapat melihat Taehyung meringis memegang telinganya yang memerah. Sejujurnya aku puas menjewernya hingga kesakitan-walau masih belum cukup sih.
"Kita bisa memanjat pagar kalau terlambat." Kata Taehyung santai sambil mengusap telinganya.
"Kau ingin ketahuan CCTV hah?"
"Kita bisa menyuap gurunya!"
Aku tak tahan memukul kepalanya yang kelewat bodoh itu. "Otakmu dimana bocah? Mana ada guru yang sudi disuap laki-laki pembuat onar sepertimu?"
Taehyung merotasikan bola matanya malas. "Kalau begitu cepat pakai sepatumu Noona. Kita berangkat sekarang."
Aku lantas memindai diriku dari atas sampai bawah. Dasar adik tolol. Bagaimana bisa dirinya sudah rapi sedangkan aku belum?
Aku panik dan segera berlari ke atas, memakai tas dan sepatu. Berdoa supaya guru-guru disana tidak mengenal siapa itu Kim Hyebin dan Kim Taehyung.
•••
Aku menelusuri lorong berwarna toska cerah yang entah kenapa menjadi agak menakutkan untukku. Aku dipandu langsung oleh kepala sekolah untuk melihat kelas baruku.
Jangan tanya Si tolol itu dimana karena dia sudah lebih dulu menghilang sebelum aku tahu. Mungkin memulai aksi bodohnya di hari pertama. Merayu gadis atau bahkan guru muda. Cih, menyebalkan.
"Hyebin-ssi, ini kelasmu. Semoga kau bisa betah disini."
Kepala sekolah yang kutahui bernama Park Hyungsik itu tersenyum ramah padaku-yang aku tahu hanya sebuah tanda formalitas. Ia mempersilahkan aku masuk terlebih dahulu. Setelah aku masuk, seperti kebanyakan sekolah lainnya mereka hening melihatku.
Adegan berikutnya yang aku tahu sih mereka akan mengintimidasiku dengan tatapan atau bisikan tidak jelas. Menyebar rumor anak baru. Membosankan. Aku bahkan kebal untuk itu semua.
"Anak-anak, perkenalkan ini adalah teman baru kalian. Hyebin-ssi, kau bisa kenalkan dirimu."
Aku memberikan tatapan jengah. Bisa kah adegan ini dilewat saja? Rasanya mereka sudah pasti tahu siapa aku. Sudah beratus-ratus kali juga aku mengenalkan diri di sekolah sana-sini.
"Annyeonghaseyo, namaku Kim Hyebin. Senang bertemu kalian." Aku dengan malas mengumbar senyum palsu.
"Kalau begitu Hyebin-ssi, kau bisa duduk di kursi kosong yang ada di kelas ini. Jika ada sesuatu yang kau butuhkan, kau bisa pergi ke ruang guru atau ke ruang bk."
Aku mengangguk dan lekas pergi menuju kursi paling pojok dan paling jauh yang aku bisa. Setelah menemukannya, aku langsung saja duduk dan menyenderkan diri. Menutup mata karena dapat kurasakan anak-anak itu sedang berbisik. It's fucking shit.
[]
Tadinya mau aku munculin Jimin disini, tapi aku rasa di chapter kedua lebih baik. Ditunggu ya. ><
Dan yeah, welcome to Bad Boy everyone! Kita akan lihat sisi berandalan Jimin disini.
Aku minta tolong dengan sangat untuk Vote di setiap chapternya. Sumpah aku gk nuntut banyak, cuma klik Bintang dibawah aja sebelum atau sesudah baca! :)
Cl.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | PJM ✔
Fanfiction[COMPLETE•Follow first] † "He is a bastard, a fucking idiot, and the sexy one." Namanya Park Jimin. Tampan sih, aku akui. Keren dan juga seksi untuk pria berumur 18 tahun. Tapi menurutku semua keunggulan itu tertutupi oleh sifat bajingannya. Dia ada...