Prolog

6.2K 232 0
                                    

Matahari sudah terasa sejengkal dari atas kepala, panas seperti tersengat listrik. Bagaimana jika kulitku yang putih dan mulus ini akan menjadi gelap? Ah tidak! Aku tidak mau itu.

Dalam keramaian ini, bagaimana bisa aku mengenali seseorang yang selama ini belum pernah aku kenal dan hanya melihat dari foto profil facebook saja?

Aku Alita Syahab, putri bungsu dari keluarga Syahab. Aku terpaksa harus pergi dari rumah karena ayahku, Arman Syahab memintaku untuk mengangkat kaki dari sana.

Kedua kakakku disayang, tapi kenapa aku tidak? Padahal aku ini anak bungsu. Apa jangan-jangan aku ini bukan anak mereka?
Ah, sudahlah. Dasar orang tua yang kejam!

Tap

Seseorang di belakang menyentuh pundak, membuatku terlonjak kaget dan spontan memegang tangan itu lantas membantingnya dengan sekuat tenaga.

Bugh!

"Akh," rintihnya. Pemuda itu berusaha untuk bangkit dan aku tidak akan berhenti sampai di sini. Kupegang pundaknya dan ku ambil anca-anca untuk mendaratkan kepalan tangan ke area wajahnya.

"Eh... Tunggu, tunggu!" katanya dengan mengangkat kedua tangannya, seakan meminta ampun.

"Bang Adi, kan?"

Pemuda itu orang yang sebelumnya mengiklankan lowongan kerja PRT di grup Facebook. Kulitnya yang banyak tato membuatku berpikir dia itu pencopet yang biasa berkeliaran di tempat umum seperti ini. Aku tidak tahu bahwa orang ini adalah Bang Adi karena di profilnya hanya diperlihatkan wajahnya saja, yang tidak sangar sama sekali.

"Maafin gue ya, Bang," ucapku. Ia masih sibuk membersihkan pakaiannya yang agak kotor.

"Ya ... ya ...."

Aku tersenyum.

"Ayo ikut," katanya, lalu berjalan lebih dulu. Sementara aku masih terdiam di tempat.

"Apa iya dia orang yang baik? Gimana kalo nanti gue diculik terus dijual?" gumamku pelan. Ganteng tapi penampilannya yang menyeramkan membuatku risih.

"Apa? Lo bilang apa tadi?" Wajahnya terlihat kesal.

"Ya udah kalo lo gak percaya, gue tinggal. Lo balik lagi aja," lanjutnya tegas.

"Eh iya iya, Bang." Aku pun berjalan di belakangnya hingga akhirnya ia berhenti di samping mobil, di mana ada pria lain yang sepertinya sebaya dengan Bang Adi.

"Ini orang yang kemaren gue bilang. Kata gue juga nyari ART di sosmed itu gampang," tukas Adi yang berbicara dengan temannya. Kemudian Bang Adi memintaku untuk diperkenalkan kepada pria itu.

"Ini sahabat gue yang nyari ART," jelasnya. Wajahnya tidak kalah tampan dengan bang Adi.

Pria itu menyodorkan tangannya. "Gue Gilang."

Dilihat dari penampilannya, Gilang ini sepertinya orang yang baik.

"Alita," kataku sambil menjabat tangannya. Ia menatapku dengan seksama dari atas ke bawah lalu naik lagi.

Apa ada yang salah dengan pakaianku?






Follow, vote dan comment yah biar aku semangat 😍

Harta Tahta AlitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang