PROLOGUE

448 19 1
                                    

Sang surya meringkuk indah. Semburat jingganya memenuhi langit Jakarta sore itu. Ditemani semilir angin yang berhembus lembut, senja menjadi keindahan yang tak ingin dilewatkan Elang--pria tiga puluh enam tahun yang kini duduk di tepian atap sebuah gedung.

Asap rokoknya mengepul membentuk bulatan-bulatan di udara. Sudah setengah jam pria itu duduk di sana. Menyaksikan matahari tenggelam hingga hilang dipeluk malam.

Seharusnya keindahan itu juga dirasakan Senja, gadis berambut sebahu yang tak berhenti bergerak gelisah di tempatnya. Wajahnya tertekuk masam, ribuan kata kekesalan sudah dia paparkan.

"Buruan dong, Yah. Aku belum mandi," ujarnya, sedikit berteriak. Gadis itu sengaja berdiri delapan meter dari Elang. Bukan karena takut ketinggian, hanya saja Senja enggan menjadi saksi keindahan sore itu.

"Bentar lagi." Elang menyahut.

Decakan gadis itu keluar. Dia menghentakkan kaki kesal. "Udah mau malam, banyak nyamuk lagi."

"Bentar lagi."

Terkutuklah keindahan satu itu yang kerap merepotkannya. Gadis itu merengut, apa bagusnya melihat matahari yang tenggelam? Di mana letak keindahan sementara yang habis dilumat malam?

"Buruan dong, Yah! Itu mataharinya juga udah nggak keliatan."

"Cahayanya masih kelihatan."

"Kalau nunggu sampe nggak keliatan, keburu malam ntar."

Elang yang sejak tadi membelakangi Senja, menoleh. Menatap putri satu-satunya itu jengah. "Nggak sabaran banget sih, kamu." Namun, tak ayal dia bangkit dari duduknya. Diinjaknya puntung rokoknya.

"Ayo, buruan!" ajak gadis itu, tak sabaran. Didahuluinya langkah-langkah lebar Elang.

Bagi Elang, senja adalah keindahan yang tak ingin dia lewatkan. Sedangkan bagi Senja, matahari terbenam itu hanya hal buruk yang merusak rencana-rencana kecillnya yang sederhana. Senja tidak menyukainya, dan tidak bisa dipaksa untuk menyukainya.

🌅🌅🌅

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah bisa nulis lagi. Nggak jadi hiatus ding, padahal udah kelas tiga. Udah mau ujian.

Seperti MBAG, SORE TANPA SENJA ini juga bagian dari #projekmenulisEAT jilid 3. Dan in sya Allah bakal aku update rutin.

Selamat berkenalan sama Senja dan Ayah Elang. Semoga terhibur dan bermanfaat, dan jadi ladang amal juga buatku. Jangan lupa dikasi bintang, dikomen ama dishare ya. Aku love kalian💚

Nb : sebaik-baik bacaan adalah al-Quran.

Sore Tanpa SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang