GISAENG.8

9.5K 1.2K 79
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Suatu senja ketika Gisaeng B duduk di selasar kediamannya.

Ia membuka buku di kedua tangannya tetapi fikirannya melyang jauh.

Seminggu telah berlalu tetapi rasa aneh yang tertinggal di hatinya begitu membekas.

Ia menggunakan hatinya ketika bersama dengan putra mahkota.

Dan kini ia berada di dalam perangkap hatinya sendiri.

Seorang pelayan kerajaan datang di senja itu tanpa ia duga ,lalu memberikan sebuah gulungan kanvas yang di masukkan di dalam tempat berwarna hitam seperti tabung namun memiliki tali untuk di sandang.

"Gisaeng B, kami membawa amanat dari putra mahkota Yeol. Ia ingin kau menerima hadiah darinya"

Baekhyun menerima dengan penuh rasa hormat lalu menyembah dan berterima kasih.

"Sembah sujud hamba kepada sang putra mahkota. Semoga Yang Mulia selalu sehat sentosa"

Dalam diam ia masih memegang benda berupa tabung tersebut di telapak tangannya .

Itu begitu membuatnya takut namun bercampur dengan rasa penasaran .

Ia menjadi dilema untuk waktu yang cukup lama sampai akhirnya ia memberanikan diri membukanya.

Baekhyun membuka tutup tabung lalu mengeluarkan perlahan benda yang tergulung di dalam sana.

Sebuah kanvas yang masih terlihat baru saja kering karena baru di lukis juga sebuah saputangan yang bersulam emas berinisial PCY tersulam dengan baik.

Sebuah kanvas yang masih terlihat baru saja kering karena baru di lukis juga sebuah saputangan yang bersulam emas berinisial PCY tersulam dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah lukisan tentang keadaan yang di liputi oleh hujan .

Tentu saja itu sebuah filosofi atau lebih tepatnya sebuah kiasan.

Lalu Baekhyun membuka satu gulungan kecil yang berisi sebuah tulisan tangan sang pengirim.

"Kau ingin di kenal sebagai B (bi) . Bukankah bi artinya adalah hujan. Maka ada sebuah kalimat yang tepat untukmu :

Tak ada yang lebih tabah dari pada hujan bulan Juni, di rahasiakannya rintik rindunya kepada pohon yang berbunga "

Baekhyun merona ketika selesai membacanya.

Ia tau pasti arti dari kalimat khiasan tersebut.

Perasaan Rindu yang di tuturkan dalam penggalan kalimat hujan dan tidak ada yang bisa menandingi perasaan bahagianya Baekhyun saat itu.

Bahwa sang putra mahkota sedang merindunya.

Maka ia segera menyiapkan balasan untuk si pengirim yang tengah menunggu kabar darinya.

Baekhyun membuat sebuah tulisan dengan aksara cantik yang terukir pada sulaman di atas kain sutra yang telah ia tuangi dengan aroma wewangian miliknya.

Setelah itu kain sutra bersulam tulisan aksara cantik di kirimkan oleh pesuruh nya menuju ke istana ,yang di alamatkan kepada paduka yang mulia Putra Mahkota Park Chanyeol.

Ketukan pintu dari seorang kasim pada ruang belajarnya menyadarkan konsentrasinya, lalu sang putra mahkota bersiap untuk menyambut datangnya sang kasim.

"Ada apa?"

"Sebuah tanda mata dari Gisaeng B yang di tujukan kepada yang mulia Yeol"

"Berikan padaku"

Pinta putra mahkota dengan tidak sabaran ingin membukanya.

"Tinggalkan aku"

Dan sang kasim segera meninggalkan ruangan lalu putra mahkota tampan tersebut membuka sebuah kotak yang di ikat oleh pita berwarna merah.

Saat di buka ,sebuah kain sutra mahal tertata rapi di sana .

Putra mahkota mengambilnya lalu membentangkan kain sutra tersebut dan menatap sulaman tangan berisi kata kata untuknya

"Jika hujan di ibaratkan sebagai tirai yang memisahkan antara paduka yang mulia dengan sebuah kerinduan

Maka, hamba akan memilih untuk membuka tirai tersebut agar segera bertemu dengan si pemilik rindu"

Sang putra mahkota seketika langsung membawa kain sutra tadi menuju wajahnya lalu ia menghirup aroma wewangian yang sangat khas di miliki oleh sang Gisaeng.

"Kau merasakan hal yang sama denganku"

Ucapnya berbisik lembut sambil memejamkan mata

200312

-tbc-

Morning from Chanbaek

[15]GISAENG B 《CHANBAEK,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang