GISAENG.34

4.7K 913 91
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Ini adalah hari ke tiga di mana sang putra mahkota di jebloskan ke ruangan tidak layak tersebut.

Ia hanya di beri air dan tidak di berikan makan .

Tidak ada tabib ,tidak ada yang menjenguknya karena di jaga ketat .

Bahkan ratu dan ibu suri tidak bisa untuk sekedar menyapa pangeran Yeol yang masih terbaring di tumpukan jerami tebal tersebut.

Kondisi Ibu Suri sejak kejadian tersebut tidak pernah membaik, jantungnya selalu saja bermasalah dan ia beberapa kali terkena serangan jantung karena tak kuat menahan kesedihannya.

Bagaimana tidak, seharusnya anak kandungnya patuh dan taat padanya , bukannya memenjarakannya di dalam kediamannya dengan penjagaan ketat, hati ibu mana yang tidak merasa sedih dan kecewa jika di perlakukan buruk oleh putra kandungnya sendiri.

Keadaan yang sama masih di terima oleh sang ratu yang dianggap berkomplot dengan pemberontak yaitu anak mereka sendiri yang kini sedang menjalani hukuman keji dari sang ayahanda.

"Tolong berikan surat ini kepada raja"

Pinta Ratu Shin Hye kepada pengawal raja.

Kali ini surat tersebut di terima langsung oleh Raja Hyung Sik saat sedang makan pagi bersama dengan selirnya Min Young.

"Yang Mulia Raja. Ini ada titipan surat dari Ratu untuk anda"

"Buang saja"

Jawab sang raja dengan acuh karena tak berminat.

"Yang Mulia. Tolong baca suratnya"

Pinta Min Young.

"Jangan mendikteku"

"Hamba tidak mendikte Yang Mulia. Hamba hanya bersimpati terhadap sesama ibu yang anaknya tengah tak berdaya di dalam penjara bawah tanah. Tolong bayangkan jika hamba yang sedang meminta belas kasihan kepada paduka karena anak hamba sedang di penjara. Tolong pertimbangkan paduka"

Ucap MinYoung.

"Katakan mengapa kau tidak pernah tidak membelanya? Bahkan ia adalah sainganmu di sisiku?"

"Ratu perempuan yang Mulia. Seumur hidupnya ia tidak pernah memperlakukan hamba kasar walau ia tau ia punya kuasa untuk menyakiti ku. Ia tidak pernah protes tentang mengapa paduka tidak pernah mengunjunginya sejak malam pertama yang mulia dengan beliau. Ia tidak pernah menunjukkan rasa sedih dan iri nya karena di perlakukan tidak adil olehmu. Ia hanya ingin meminta belas kasihan paduka untuk mengunjungi anak kandungnya. Apa itu sebuah permintaan yang keterlaluan paduka? Ini pertama kalinya ia memberanikan diri mengirim surat kepada paduka ,walau ia tau bahwa paduka tidak pernah memperdulikannya. Hiks. Paduka,hamba mohon kabulkan keinginannya"

200321

-tbc-

[15]GISAENG B 《CHANBAEK,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang