GISAENG.26

5.3K 1K 146
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Putra mahkota masih berada di depan meja belajarnya.

Buku tebal tentang pemerintahan masih ia pegang dengan erat .

Tetapi fikirannya tentu saja setelah membaca surat dari Nam Joo hyuk membuat konsentrasinya terpecah dan melayang jauh.

Matanya menelisik ke sesuatu tempat.

Sesekali dahinya berkerut keras seperti sedang berfikir keras tentang sesuatu.

Ia mulai mempersiapkan segalanya sejak saat ia menyadari bahwa ini bukan situasi santai .

Ini situasi genting. Orang terkasihnya mengandung anaknya dan ia masih berstatus belum menikah dan itu sungguh fatal dan berbahaya untuk sang kekasih.

Di luar sana ia tidak tau siapa yang akan mengincar nyawa Baekhyun.

Bisa jadi seorang mentri yang punya kepentingan akan kelangsungan kekuasaan .

Bisa jadi orang tua dari calon istrinya yang juga mentri penting di negeri ini.

Bisa jadi pihak dari Raja ,selir Park Min young atau bahkan pangeran Woo.

Siapapun bisa menjadi tersangka di dalam hal ini dan putra mahkota tidak ingin lengah dan membiarkan kesempatan bagi siapapun menghabisi nyawa orang terkasihnya.

Ia tidak percaya lagi pada tabib istana ,bahkan pada tembok istana sekalipun.

Intinya ,tidak ada siapapun yang bisa di percaya.

Bahkan setelah ia membaca surat penting tadi , ia tidak ingin menyimpannya lebih lama dan lebih memilih melenyapkan dengan cara ia bakar hingga menjadi debu tanpa bekas.

Semua penjaga ia kumpulkan , ia memerintahkan untuk memperketat penjagaan ,baik di kediaman nya ataupun kediaman milik Baekhyun yang sudah beberapa hari tidak di tempati.

Semua tempat di sisir dengan teliti agar tidak ada penyusup atau mata mata yang mengintai mereka.

Hingga detik di mana kesadaran Baekhyun tersentuh .

Lelaki mungil itu terbangun lalu seorang dayang segera memberi kabar kepadanya agar segera menemui Baekhyun.

Langkah putra mahkota ia buat secepat mungkin hingga bisa menatap sang kekasih yang kini sedang berbaring setengah duduk dengan wajah yang masih pucat .

"Kau sudah sadar?"

Tanya putra mahkota khawatir.

"Ye"

"Wajahmu masih pucat. Apa kau menginginkan sesuatu?"

Baekhyun menggeleng namun memeluk dirinya sendiri karena merasa dingin.

Putra mahkota meletakkan telapak tangannya pada kening sang kekasih lalu ia sedikit terbelalak karenanya.

"Kau demam heebin"

"Apa yang sebenarnya terjadi pada hamba?"

"Kau tidak sadarkan diri tadi malam saat aku tinggal pergi untuk memenuhi undangan ratu"

Baekhyun akhirnya bisa mengingat malam itu lalu mengangguk pelan dan menatap sang putra mahkota.

"Hamba ingat saat di suguhkan sebuah makanan berupa sup yang menyengat ,rasanya kepala hamba seperti ingin pecah lalu begitu saja tidak sadarkan diri"

"Heebin. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Bisakah kau percaya padaku?".

"Ye paduka"

"Apapun yang kau rasakan ,baik itu pusing,mual ,ingin sesuatu atau  apapun juga yang ada di dalam benakmu, mulai sekarang kau hanya boleh berbagi kepadaku. Mengerti!"

"Ye"

"Jangan percaya kepada siapapun di istana ini,bahkan dengan eomma mu sendiri. Kau hanya punya aku . Ingat!"

"Ye paduka"

"Bagus"

"Ayo makan ,aku akan menyuapimu bubur"

Baekhyun menggeleng ribut tanda tidak setuju dengan apa yang akan ia santap di sore itu.

"Kau tidak mau makan bubur?"

"Hamba ingin makan buah saja"

"Buah apa yang kau inginkan?"

"Apa saja asalkan yang asam"

200319

-tbc-

[15]GISAENG B 《CHANBAEK,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang