MIM 4

52.2K 2.7K 4
                                    

Ini hari kedua Karin tinggal bersama Atika, ia masih tidak percaya, ia dipertemukan dengan seorang wanita sebaik Atika, dan ia bersyukur, Allah maha baik mempertemukannya dengan orang baik.

"Kakak pergi ya Rin, kalau mau jalan-jalan boleh saja, asal ingat jalan pulang."

Karin terkekeh pelan. "Iya Kak, mungkin nanti Karin keluar mau cari kerja."

"Nanti juga Kakak tanyakan, siapa tau ada pekerjaan untuk kamu. Kakak pergi dulu ya, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam," jawab Karin, lalu ia duduk di kursi teras.

Hari ini ia ingin pergi ke rumah sakit terdekat, untuk mencek kandungannya, ia takut jika terjadi apa-apa dengan kandungannya jika tidak berkonsultasi dengan Dokter.

Setelah cukup lama duduk, Karin masuk ke dalam rumah untuk mengambil tasnya, ia memang tidak tau rumah sakit terdekat yang ada di sini, tapi ia bisa minta antar tukang ojek online yang sudah ia pesan sejak Atika belum pergi.

Setelah mengambil tas, Karin melangkah pergi meninggalkan rumah, tapi ia tidak lupa untuk mengunci pintu rumah, Atika sudah memberikannya kunci rumah itu.

"Mbak Karin?" tanya Bapak ojek online.

"Iya Pak saya Karin."

"Mau ke mana?"

"Rumah sakit Pak."

"Ayo naik."

Karin langsung naik, lalu motor itu mulai pergi meninggalkan rumahnya.

Diperjalanan ia melihat-lihat gedung-gedung yang ia lewati, di kotanya tidak ada gedung setinggi itu, ia merasa ia sedang bermimpi, ia masih tidak percaya bahwa ia sedang berada jauh dari kota kelahirannya.

15 menit diperjalanan, akhirnya ia sampai di rumah sakit, setelah bayar, Karin melangkah memasuki rumah sakit yang cukup besar. Karena ia orang baru di sini, ia mendaftar terlebih dahulu, agar mempunyai kartu berobat. Hari masih pagi,  sehingga tidak banyak antrian.

Beberapa menit kemudian Karin selesai dan di arahkan menuju Poli kandungan.

"Maaf Bu, Poli kandungan sebelah mana?"

"Lurus aja Dek."

"Makasih Bu," ucap Karin lalu segera menuju arah yang Ibu itu tunjukan.

Sesampainya di depan ruangan itu, Karin duduk sebentar menunggu namanya di panggil.

"Liat, sepertinya anak itu hamil," ucap Ibu yang tidak jauh darinya

"Iya padahal masih sangat muda loh,"

"Mungkin karena pergaulan bebas."

"Ngeri juga ya kalau sampai terjadi begitu, anak-anak jaman sekarang memang seperti itu, pergaulan mereka sudah melampaui batas."

Karin hanya bisa bersabar mendengar ucapan ibu-ibu itu, sebenarnya hatinya sakit di bilang seperti itu, ini semua bukan kehendaknya, terpikir untuk menikah pun tidak ada, yang selalu ia pikirkan adalah kuliah. Karin hanya bisa berusaha ikhlas menerima takdir yang Allah berikan untuknya, ia hanya bisa bersabar dan kuat menjalani kehidupannya yang bahkan jika bisa di tolak, ia tidak ingin takdir hidupnya seperti itu.

"Bu Karin," ucap seorang Suster

Karin langsung masuk ke dalam ruangan itu.

"Selamat pagi," ucap Dokter itu sambil tersenyum manis menatap Karin.

Karin ikut tersenyum. "Pagi Dok" jawab Karin

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya hanya ingin tau keadaan bayi saya Dok."

"Mari saya periksa," ucap Dokter itu berdiri dan mengarahkan Karin menuju brankar.

Karin membaringkan tubuhnya, dan Dokter itu mulai memeriksanya.

"Sering muntah?"

"Iya Dok, sering sekali."

"Hal yang wajar, pusing?"

"Iya juga Dok."

"Kita Usg ya biar kamu bisa melihatnya. Hak ditemenin suami?" tanya Dokter itu.

"Iya Dok," jawab Karin

"Nah tu liat itu janin kamu, sudah cukup besar rupanya."

Karin tersenyum melihat monitor yang menampakkan anak yang ada di dalam perutnya. Ia tak menyangka bahwa secepat ini ia menjadi seorang Ibu, ia merasa bahagia dan sedih.

"Nanti saya kasih obat dan vitamin, anaknya sehat, saya harap jaga baik-baik ya kandungan kamu, jangan terlalu capek, mulailah konsumsi vitamin kehamilan, makan dengan pola makanan sehat, berolahraga teratur, dan banyak beristirahat. Hamil di usia muda memang berisiko tinggi tapi kamu harus sering berkonsultasi dengan Dokter jauhi obat-obatan terlarang, dan konsumsi makanan yang sehat."

"Baik Dok, terima kasih Dok."

"Iya, semoga bayinya baik-baik saja."

"Aamiin," jawab Karin.

Ya Allah ... jaga hamba dan juga anak yang sedang hamba kandung, bantu hamba untuk melewati pahitnya kehidupan ini, kuatkan hamba agar bisa tetap sabar menghadapi lika-liku kehidupan ini.

Takdirku "menjadi ibu muda" (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang