"ngapain?" tanya Kafgan
"ya ke kamar kitalah" ucap Areta
"pergi"
"terus gue ntar tidur dimana dong" tanya Areta
"kamar sebelah" ketus Kafgan
"bilang dong daritadi, dasar tembok berjalan"
'dasar cewe sialan' batin Kafgan
Saat Kafgan sudah selesai membereskan kamarnya dia pun memutuskan untuk turun karena lapar, mungkin dia bisa memasak pasta.
"ngapain?"
"lo nggak punya mata, gue lagi masak juga" ketus Areta
"oh"
"ihhh Aga lo nyebelin banget sumpah!" kesal Areta
"Kafgan bukan Aga" ucapnya datar dan menatap Areta tajam
"serah gue, gue pengennya panggil begitu gimana dong?" tantang Areta
"oke Tata"
"HAH! Lo panggil gue Tata? Gue nggak mau ihhh, Aga jangan panggil gue Tata ya!" sinis Areta
'ini cewe gemesin sih, tapi berisik! Udah ada aja nama panggilan spesial buat gue' batin Kafgan
"impas"
"nyebelin! Serah lo lah yang penting gue bakal tetep panggil lo Aga. Yaudah tuh udah jadi, makan gih"
"ya"
"Aga, rasanya gimana?" tanya Areta antusias
"biasa aja"
"oh oke, maaf deh kalo belum enak. Gue soalnya di rumah jarang masak, lain kali gue bakal belajar masak yang lebih enak" ucap Areta
"bawel"
"ihh kok bawel sih, guekan minta maaf, tau gitu gue nggak usah minta maaf" nyesel Areta jadinya kalo begini
"Aga, lo dengerin gue ngomong nggak sih"
"hm"
"bodolah serah"
.....
Pagi hari yang cerah ini dan Areta akhirnya terbangun karena sinar matahari yang menyilaukan matanya.
"jam berapa ya?" gumamnya, dia pun melirik jam wekernya yang menunjukkan masih jam 5 pagi. Dia pun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan membuat sarapan untuk mereka berdua.
"lah udah jam 6.30, belum bangun juga itu anak, yaudahlah gue bangunin sekalian sarapan bareng" gumam Areta
"Ga! Bangun udah jam 06.30 woy, sekolah"
"pergi!" ketus Kafgan
"cepetan bangun woy! Ntar lo telat loh"
"pergi lo, ganggu banget sih" ketus Kafgan
"gue nggak akan pergi sebelum lo bangun terus kita sarapan bareng deh"
"GUE BILANG PERGI!" bentak Kafgan
"Ga, lo bentak gue?" tanya Areta dengen suara bergetar
"yaudah terserah lo mau sekolah apa nggak, gue nggak bakal ganggu lagi" lirih Areta
"bagus! Ini urusan gue sendiri, jadi lo nggak usah ikut campur dan sok ngasih tau 'ini itu' karena lo bukan siapa-siapa gue disini" ucap Kafgan datar
"iya, mulai sekarang gue nggak bakal ikut campur kok" ucap Areta mati-matian menahan air mata yang sebentar lagi akan keluar
"yaudah gue mau berangkat dulu, sarapannya jangan lupa dimakan ya Ga, maafin Areta kalo makanannya nggak enak" ucap Areta memunggungi Kafgan karena dia sedang menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...