4.Tawuran

10.2K 530 4
                                    

Di siang yang terik ini, tidak bisa mengalah kobaran semangat yang membara untuk melakukan tawuran. Karena sudah direncanakan mereka tidak ada yang boleh membatalkannya jika sampai ada yang membatalkan berarti mereka dianggap kalah.

Pukulan demi pukulan terdengar, suara ringisan juga mulai terdengar, Areta sudah beberapa kali terkena pukul karena dia memamg tak terlalu pandai kalo urusan baku hantam seperti ini.

"Reta, pergi sekarang juga, ntar luka lo tambah parah" bisik Alfin

"nggak mau Al, kitakan belum selesai"

"ntar lo kenapa-napa Reta"

"udah Al tenang aja gue bakal menghindar kok"

"heh! Bukannya ikut baku hantam malah bacot ya lo berdua" ucap Arlan

"emangnya kenapa" tantang Areta

"dari suara kayak cewek nih"

"heh! Sembarangan ya lo kalo ngomong" sewot Areta dengan suara yang di buat-buat

"oh jadi lo kekurang anggota terus lo suruh cewek ikutan gabung deh" ledek Arlan

"lo kalo nggak tau apa-apa nggak usah banyak bacot deh" ucap Alfin

"heh bego! Gue ini cowok ya!" sewot Areta tak terima

"masa sih" ucap Arlan sambil mencolek dagu Areta

"bacot ya lo" desis Areta sambil memelintir tangan Arlan

"sakit bego!"

"masih percaya kalo gue cewek, hah?" tantang Areta

"iy-iya, lo itu cowok lepasin tangan gue dong" ucap Arlan sambil meringis kesakitan

"kalo udah begini mending kita lanjutin"

"ayo Al"

Bugh

Bugh

"bubar woy, udah sore nih lanjutin besok lagi" ucap Kafgan

'What! Jadi gue itu lawan sekolahnya Aga! Yaampun kalo sampe ketauan bisa mampus nih gue' batin Areta kaget

"bubar woy" ucap Alfin memberi komando

"inget kita belum selesai" ucap Arga memeringati

"lo kira kita takut?" ucap Adam

.....

"gue balik duluan" ucap Areta

"Ta, mending itu luka diobatin dulu" ucap Adam

"nggak usahlah Dam, ntar dirumah aja sekalian"

"nggak kesakitan lo?" tanya Alfin

"enggak kok"

"gue anter ya Ta" ucap Adam

"tapi luka lo?" tanya Areta

"halah udah biasa, yok naik" dasar Adam walaupun luka tetep punya kesempatan buat modusin Areta.

"yaudah gue balik duluan ya" pamit Areta

"gue cabut dulu nganterin ini bocah" ucap Adam

"heh! Dam-dam gue bukan bocah ya" sewot Areta

"udah sana woy, katanya mau cepet-cepet" ucap Dion

"iye iye" ucap Adam sambil menancapkan gas motornya

"Dam, ntar lo nganterin guenya jangan ke rumah ya. Gue soalnya mau ke rumah tante gue mumpung dia lagi sendirian, gue kesana aja jadinya"

"emang mau dianterin kemana?"

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang