Senang apa sedih nih? Karena update cepat tapi malah ending.
Happy Reading ya❤
Karena ini part terakhir boleh dong coment di setiap paragrafnya❤❤
.....
Dan pada akhirnya aku hanya bisa bahagia bila bersamamu
Areta sudah sampai dirumahnya diantar oleh Arga yang masih berusaha mengajak Eren balikan dengannya. Sedangkan Kafgan sendiri belum pulang ke rumah. Mungkin masih di tempat tongkrongannya.
"Yaudahlah mendingan gue ganti baju dulu,"
Clek
Suara pintu yang terbuka membuat Areta yang sedang menonton televisi menoleh ke sumber suara. Selesai mengganti baju tadi Areta memutuskan untuk menonton televisi sambil menunggu Kafgan.
"Eh udah pulang," sambut Areta sambil mencium punggung tangan Kafgan.
"Iya," singkat Kafgan yang menerima perlakuan tersebut.
Melihat Areta yang memejamkan matanya membuat Kafgan bingung.
"Lo kenapa?" tanya Kafgan menatap Areta aneh.
"Ayo cepetan, gue nungguin nih" ucap Areta masih setia memejamkan mata.
"Lo kelilipan?" bingung Kafgan
"Ihh lama banget sih!" ketus Areta sambil membuka matanya menatap Kafgan kesal.
"Lama? Apanya yang lama?" ucap Kafgan mengerutkan dahi tanda tak paham apa yang Areta maksud.
"Ihh kata lo waktu itu, kalo gue cium tangan lo waktu mau pergi atau pulang lo bakal cium dahi gue. Terus sekarang buktinya mana!" cibir Areta sangat kesal.
Kafgan memang pernah berkata seperti itu pada Areta. Ya, mereka berdua memulai dari awal dan seperti pasangan lainnya mereka juga harus terbiasa melakukannya. Karena perlakuan tersebut merupakan bukti bahwa mereka berdua saling mencintai.
"Oh jadi itu," singkat Kafgan yang malah dengan santainya dia berjalan menuju kamar.
"Ihhh mana?" tuntut Areta sambil menghentak-hentakan kakinya kesal.
"Libur dulu," ucap Kafgan tersenyum tipis sambil membelakangi Areta.
"LO NYEBELIN BANGET SIH!" geram Areta
"Udah malam, jangan berisik," ucap Kafgan sedikit berteriak.
"Pengen tak hih! Dasar Aga nyebelin, ngeselin, ngangenin..." gumam Areta tanpa sadar.
"Oh, jadi gue ngangenin nih?" bisik Kafgan yang tiba-tiba sudah berada di belakang Areta.
"Iya," jawab Areta reflek
"Eh!" kaget Areta tersadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan.
"Tenang, kalo lo kangen gue disaat itu juga pasti gue bakal lebih kangen sama lo," bisik Kafgan membuat jantung Areta hampir copot apalagi ditambah Kafgan yang mendekat mengecup dahi Areta singkat.
"Bener-bener itu orang bisa banget bikin jantung gue deg-degan," ucap Areta menatap Kafgan yang kembali berjalan menuju kamar.
.....
"Eh kemarin lo pulang sama siapa?" tanya Kafgan ketika mereka berdua hendak berangkat ke sekolah.
"Arga," cuek Areta
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...