"emm...gue lewat situ karena...ya itu jalan ke rumah gue" ucap Areta dengan tersenyum paksa
'jalan ke rumah? Bohong!' batin Kafgan membantah perkataan Areta
"oh, lain kali hati-hati terus nih ya kalo lewat sono kagak usah pake masker, apalagi rambut lo dimasukin ke topi gitu, kan jadi nggak keliatan" ucap Arlan tanpa rasa curiga
Sedangkan anggota Cakrawala menatap Areta prihatin. Merasa bersalah jelas! Namun semua ini sudah terjadi, lalu apa yang harus mereka lakukan? Memutar waktu? Itu terlalu mustahil.
"Rere, kamu nggak apa-apakan?" tiba-tiba Mama Areta sudah sampai di rumah sakit bersama dengan Papa Areta dan Gavin, Abangnya Areta.
"nggak apa-apa kok, Ma"
"kamu sih dibilangin ngeyel! Pasti kamu ikut tawuran lagikan? Untung aja Kafgan ada disana" Arlan, Erwin, dan Arga pun terkejut mendengar perkataan Mama Areta, tetapi berbeda dengan Areta yang menatap tajam ke arah Kafgan.
'dasar pengadu! Sok-sokan baik di depan Mama! Kayak lo paling baik aja!' batin Areta kesal.
"mohon maaf tante, tapi tadi Areta bilang dia cuma lewat kok. Jadi yang salah kita tante" ucap Arlan memberanikan diri.
"loh emang begitu, Gan?" tanya Mama Nadya menatap Kafgan.
"iya, ma" ucap Kafgan reflek, Adam yang kebetulan di samping Kafgan memandang Kafgan curiga.
'Ma? Mama maksudnya gitu? Atau Ma itu nama panjang Tante Nadya' batin Adam mulai curiga
"oh jadi gitu, lain kali kalo lewat itu liat-liat disana ada tawuran apa nggak, Re" ucap Mama Nadya
"terus kamu kok bisa tau kalo Areta disana, Gan?" tanya Mama Nadya
"itu-" belum selesai Kafgan berucap Mama Nadya sudah lebih dulu menyela ucapannya.
"oh Mama tau, kamu udah sukakan sama Rere jadi kamu ikutin deh kemanapun Rere pergi. Emm...atau kamu emang lagi bareng sama Rere waktu itu?" terka Mama Nadya dengan wajah bahagia.
Areta yang mendengar ucapan tersebut rasanya ingin muntah. Ingin sekali dia berteriak bahwa Kafgan itu sudah memiliki pasangan! Lalu? Mengapa harus ada Areta?.
"stt...lo tau Rere itu siapa?" bisik Erwin kepada Arlan
"ck...Rere itu anaknya tante itulah" lirih Arlan
"la terus anaknya yang mana?" bisik Erwin kepo
"ya mana gue tau! Tanya aja sama itu tante" lirih Arlan
"nggak git-" ucapan Kafgan kembali terpotong.
"halah udah deh nggak usah ngeles kamu" ucap Mama Nadya sedangkan Kafgan hanya mengangguk pasrah. Suka dengan Areta? Hell, ya nggaklah! Cewek bar-bar begitu, mending juga Cassie kalem.
"Alfin, Adam, itu satu lagi siapa? Tante lupa" ucap Mama Nadya sembari mengabsen.
"saya, Catur tante" ucap Catur kalem
"nah iya Catur, kalian udah nggak ngajak Areta tawuran lagikan!" tuding Mama Nadya dengan wajah garangnya.
"Mama!" ucap Areta
"stt...kamu diem!" ucap Mama Nadya, tatapannya kembali tertuju pada ketiga remaja yang sedang menatap satu sama lain itu. Sedangkan Areta langsung menatap Eren dengan tatapan memohon. Eren yang mengerti apa maksud Areta hanya menghela napas pasrah.
"Tante, Eren nggak dipanggil nih?" tanya Eren dengan senyum lebarnya
"loh Eren juga kesini? Sama siapa?" tanya Mama Nadya antusias, Areta yang melihat menghela napas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Genç Kurgu[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...