25. Rencana apa?

7.5K 343 1
                                    

"loh Bang Gavin tadi kemana?" bingung Areta sambil mengedar pandangannya mencari Gavin, tetapi dia malah tak sengaja melihat Kafgan sedang bersama Cassie pacarnya. Areta melihat Kafgan yang sedang merangkul Cassie, dan Cassie yang sedang memeluk lengan Kafgan sungguh pasangan yang sangat serasi menurut Areta.

Patah hati kembali dia rasakan karena sudah terbiasa Areta hanya diam sambil menatap dari kejauhan. Untuk apa Areta pergi kesana? Toh Kafgan tetap akan memilih Cassie daripada dirinya.

Saat masih diam melihat Kafgan tiba-tiba Gavin kembali dengan wajah lesu tetapi bukannya bertanya Areta tetap bungkam.

Mereka berdua hanya diam sambil menyantap makanan masing-masing. Sampai perjalanan pulang ke rumah Areta pun Areta tetap diam.

"gue masuk dulu ya Bang, makasih ya Bang udah ngajak gue jalan" ucap Areta sambil tersenyum tipis

"iya" singkat Gavin setelah itu langsung menyalakan mesin mobilnya

Tanpa Areta dan Gavin sadari sebenarnya mereka berdua sedang patah hati dihari yang sama, tetapi mereka tidak ada yang mau mengalah untuk bertanya duluan tentang masalah apa yang terjadi diantara mereka.

"emang sih lebih cantik pacarnya ketimbang gue, tapi ya gue juga berhak digituin. Kalo begini caranya mending gue pacaran juga! Daripada sakit hati terus ngeliatin itu orang" gerutu Areta masuk ke dalam rumahnya

"kalo begini caranya kapan gue bahagia? Dari kemarin sibuk terus mikirin dia, lah dia peduli aja nggak sama gue. Padahal gue udah rajin masuk sekolah masih aja bego! Suka sama orang yang jelas-jelas nggak akan pernah bisa suka sama gue!" gerutu Areta

"ngapain lo ngomong sendiri gitu?" tanya Kafgan yang kebetulan baru saja pulang

"apa! Nggak usah kepo deh lo!" ketus Areta

"hm, iya" ucap Kafgan seadanya, dia akhirnya berjalan menuju ke kamarnya

"eh tunggu dulu!" cegah Areta

"apa"

"lo kemarin ngapain minta maaf ke gue?" tanya Areta serius

"karena menurut gue, gue ada salah sama lo"

"salah? Coba sebutin salah lo apa"

"gue nggak menghargai Perjuangan lo"

"nah itu sadar tapi buktinya nggak berubah" gerutu Areta lirih

"lo ngomong apa?"

"eh nggak kok, jadi lo beneran minta maaf ke gue karena itu?"

"iya"

'sebenarnya dia niat nggak sih minta maaf sama gue' batin Areta tak suka

"kenapa?" tanya Kafgan menatap Areta bingung

"nggak kok"

"kok muka lo kayak nggak suka gitu"

"nggaklah, gue malah senang kalo lo sadar tentang perbuatan lo" ucap Areta dengan senyum terpaksa

"perbuatan lo yang nggak ada akhlak, bikin gue sakit hati mulu" lanjut Areta lirih

"oh yaudah" ucap Kafgan melanjutkan langkahnya yang tadi tertunda

"sabar-sabar" ucap Areta

.....

"gimana nih ntar gue jadi pantau Geng Bluewes nggak?" tanya Areta yang sedang berada di markas Cakrawala

"boleh" ucap Alfin

"Inget Ta! Jangan sampai mau ketauan kayak kemarin" ucap Adam

"iya-iya, udah deh lo tenang aja gue bakal lebih hati-hati kok"

"udah sehat lo?" tanya Dion yang baru saja tiba

"maksud lo gue sakit jiwa gitu!" ketus Areta tak terima

"ya nggak, gue kira lo lagi badmood aja kayak kemarin"

"sorry mood gue lagi baik nih, nggak tau ntar apalagi besok"

"iyain dah, yaudah sono buruan berangkat"

"yaudah gue cabut dulu" pamit Areta

"dia beneran sendiri kesana?" tanya Catur

"iya, dia sendiri yang bilang gitu ke gue" jawab Alfin

"lo biarin dia sendiri, apa nggak bahaya Al"

"gue udah bilang sama dia buat ngajak teman kesana tapi dia tetap aja nggak mau"

"Dam nggak lo susul?" tanya Dion menyikut lengan Adam

"males gue, ntar yang ada dia malah marah-marah lagi ke gue"

"yee lo gimana sih, katanya mau jadi pacarnya Areta. Segitu aja udah nyerah lo" ledek Dion

"ck..diem deh lo, gue lagi males. Lo taukan kalo tadi gue habis latihan, mana diomelin lagi karena kemarin tim gue kurang fokus jadi kalahkan" curhat Adam pusing sendiri

"yaudah deh mending kita beli makan, daripada lo pusing mikirin itu terus" ajak Dion

"yaudah ayo"

"gue tinggal bentar ya" pamit Dion

"gue titip minuman kaleng satu" ucap Catur

"mana duit lo?" tanya Dion

"yaelah sama teman sendiri itungan banget lo" ucap Catur yang hendak mengelurkan uang dari saku celananya

"teman ya teman tapi nggak selalu minta gratisan juga. Lo kira gue emak lo apa" sewot Dion

"nih" ucap Catur menyodorkan uangnya

"segini doang?" tanya Dion sambil menunjukkan selembar uang berwarna biru

"segitu doang lo bilang? Itu udah dapat 5 kaleng kalo lo beli" sewot Catur tak terima

"yee sekali-kali lo traktir gue gitu"

"lo tadi bilang apa? Teman ya teman tapi nggak selalu minta gratisan juga" sindir Catur menirukan gaya bicara Dion

"woyy buruan lama amat, Tur lo mau titip apa ngajak arisan" ucap Adam jengah

"nih tanya teman lo, tadi aja nggak mau traktir gue eh sekarang malah minta traktiran sama gue" sewot Catur

.....

Sementara Areta sudah sampai di markas Geng Bluewes, setelah dia melihat sekitar, ternyata cukup aman jika Areta memantau dari sini.

Samar-samar Areta mendengar langkah kaki seseorang. Aretapun menengok kearah dimana suara itu berasal.

"gimana? Udah siap semuanya?" tanya Kafgan

"lo yakin, bakal serang Gengnya Becca sekarang?" tanya Arlan

"gue yakin"

"oke, kalo menurut lo semuanya aman gue sih setuju"

"sekarang mendingan kita langsung berangkat, gue pengen cepet-cepet ketemu sama pengecut itu" ucap Kafgan dingin

"SEKARANG AYO KITA BERANGKAT" teriak Kafgan sebagai pemimpin

'sebenarnya rencana apa yang mereka buat?' batin Areta

'dan siapa Becca?' batin Areta bertanya-tanya yang memutuskan untuk mengikuti Geng Bluewes

.....

Ada yang penasaran nggak siapa Becca sebenarnya?

Happy 1k readers❤

Terimakasih buat kalian yang udah setia jadi readers Kafganareta🤗

Jangan lupa follow buat tau kabar tentang kenapa Areta lama nggak update

Jangan lupa coment, vote, karena bisa membuat aku semangat buat ngelanjutin ceritanya

Ada yang kangen nggak sih?

Oke see you next part🙌

19 Juni 2020

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang