Suasana semakin mencekam, bahkan tubuh Areta masih gemetaran karena ketakutan belum lagi tatapan tajam yang Kafgan berikan kepadanya.
"ma..maksud lo apa?" tanya Areta gugup
"lo sama sekali nggak ingat perkataan lo waktu itu?" tanya Kafgan tersenyum miring
"per..perkataan apa?" Areta semakin takut dibuatnya seolah-olah Kafgan akan segera menerkamnya hidup-hidup
"waktu lo mabuk" ucap Kafgan datar
"gu..gue nggak ngerti" lirih Areta ketakutan
"oke! Karena gue lagi baik, gue akan buat lo ngerti" Kafgan langsung mendekati Areta dan memeluknya. Seketika tubuh Areta kaku, Areta bingung harus melakukan apa.
"saat itu lo peluk gue setelah itu lo bilang kalo lo sayang sama Adam! Sekarang mau lo, apa!" bisik Kafgan membuat bulu kuduk Areta merinding ketakutan.
"nggak mungkin gue bilang gitu!" sentak Areta langsung melepaskan diri dari pelukan Kafgan
"terserah kalo lo nggak percaya, tapi ada yang buat gue bingung disini. Kenapa lo nggak terima cintanya Adam?" tanya Kafgan tak santai
"karena lo!" jawab Areta menatap Kafgan tajam dan penuh kebencian
"kenapa karena gue?"
"lebih tepatnya karena perjodohan ini!"
"kan gue udah bilang kita bakal ngelakuin apa yang kita mau, termasuk pacaran. Dan secepatnya kita akan berpisah"
"gampang banget ya lo ngomong! Gue nggak terima dia karena gue nggak mau dia sakit hati!"
"kalo dipikir-pikir gue juga nggak bakal izinin lo pacaran" ucap Kafgan
"ya nggak bisa gitu dong! Kan lo juga pacaran masa gue nggak boleh!" ucap Areta tak terima
"karena yang lo cintai itu musuh gue sekaligus gue nggak mau punya gue diambil alih oleh orang lain" ucap Kafgan dengan santai
"lo pikir lo siapa, hah! Ngatur-ngatur gue kayak gitu!"
"gue suami lo! Selagi kita masih punya hubungan lo tetap harus turutin kemauan gue sebagai suami lo!"
"oh kalo gitu gue juga bisa!" tantang Areta
"selagi gue jadi istri lo, lo harus putusin hubungan lo sama pacar lo! Bukan apa-apa, gue ngelakuin ini biar adil" lanjut Areta
"emang ada peraturan istri harus dipatuhi suami? Enggak adakan, jadi disini cuma gue yang berhak ngatur lo" ucap Kafgan dengan tatapan menyebalkan
"ck..bangsat!" umpat Areta kesal
"secepatnya gue bakal hancurin orang yang lo sayang itu dengan cara membuat lo menderita" bisik Kafgan terseyum miring
'apa Kafgan udah tau, kalo sebenarnya gue termasuk anggota Geng Cakrawala?' batin Areta
"gue benci sama lo!" bentak Areta menatap Kafgan penuh kebencian sedangkan yang ditatap hanya tersenyum miring setelah itu berlalu dari hadapan Areta.
"sialan" umpat Areta
.....
"lo kenapa, Ta? Daritadi diem terus" ucap Adam yang sedari tadi memperhatikan Areta
"gue mau keluar" ucap Areta menghela napas
"keluar apa? Keluar rumah maksud lo?" ucap Dion
"wah parah lo, Ta. Lo nggak kasian sama Tante Nadya yang ntar cariin lo kalo lo kabur dari rumah" ucap Catur menanggapi ucapan Dion yang nyeleneh

KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...