30. Kafgan Khawatir?

8.4K 379 13
                                    

"Al, kok dari tadi perasaan gue nggak enak ya? Apa mending hari ini Areta nggak usah ke markas Bluewes" ucap Adam yang tengah khawatir

"perasaan lo aja kali Dam, udah deh kita tunggu aja kabar dari Areta" ucap Dion

"udah deh Dam, daripada mikirin begitu mending lanjut mabar" ucap Catur

"yaudahlah" Alfin sedari tadi hanya menyimak saja, walaupun dia juga sebenarnya khawatir dengan Areta, tetapi dengan cepat dia menepis pemikirannya itu.

.....

"lepasin gue" ucap Areta saat Erwin tengah membawanya. Areta terus meronta-ronta agar dilepaskan, tapi bukannya melepaskan Erwin malah makin mencengkram tangannya.

Teriakpun Areta tak bisa karena penyamarannya akan ketauan. Berbicara saja dia susah apalagi jika harus berteriak menirukan suara anak laki-laki.

Areta hanya bisa pasrah dan menangis. Percuma saja jika dia mencoba untuk melarikan diri karena pasti tenaganya juga akan kalah.

Areta dapat melihat dengan jelas Kafgan yang tengah berkelahi kemudian setelah itu mengumpat kesal karena semua anggota Quicnyzer melarikan diri.

"tenang, Gan. Kita masih ada satu anggota yang masih ada ditangan gue" ucap Erwin

"lo semua aja yang urusin itu bocah. Kalo gue yang urusin bisa masuk rumah sakit itu bocah"

"oke"

"anjay udah nangis aja ini bocah. Lo cowok apa cewek bro?" ucap Arlan menertawakan Areta yang sudah ketakutan

"ayo buruan kita hajar ini bocah" saat mereka semua menghajar salah satu anggota Quicnyzer itu Kafgan hanya berdiam diri membelakangi teman-temannya.

Sambil menahan kesakitan Areta hanya diam, pukulan demi pukulan dia dapatkan. Areta berusaha melawan namun tetap tak bisa. Dengan keras kepalanya dia tetap tidak mau berteriak.

Cukup! Areta menyerah salah satunya cara agar dia selamat adalah meminta pertolongan pada Kafgan. Dengan setengah kesadaran yang dia miliki, dia memanggil nama Kafgan dengan lirih.

"Aga..." lirih Areta saat dirinya sudah tidak kuat lagi merasakan hantaman bertubi-tubi.

Deg

'suara itu, panggilan itu?' batin Kafgan terkejut

Seketika jantung Kafgan hampir copot, karena ketakutan apa yang ada dipikirannya terjadi. Kafgan langsung membalikan badan dan menghampiri Areta yang tengah kesakitan.

"Ta..." lirih Kafgan dengan ragu, dia mencoba membuka masker yang tengah dipakai oleh Areta.

Deg

"LOH ARETA!" ucap Arlan dan Erwin bersamaan terkejut. Di saat itu juga Areta kehilangan kesadarannya.

'panik' itulah yang Kafgan rasakan dengan menepis rasa gengsinya dia langsung menggendong tubuh Areta untuk di bawa ke rumah sakit.

Sungguh Kafgan tidak ingin Areta kenapa-napa. Dia pun sebenarnya tidak tau alasannya, tetapi sekarang ketakutan, khawatir, marah, rasa itu bercampur menjadi satu.

"Dok...tolong tangani dia sebaik mungkin" ucap Kafgan kepada dokter yang hendak memeriksa Areta.

"baik" ucap dokter tersebut langsung masuk ke dalam ruangan Areta

"gue masih bingung" ucap Erwin

"gue juga, kaget parah gue. Ck...nggak habis pikir gue, ternyata kita pengecut beraninya lawan perempuan" ucap Arlan merasa bersalah

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang