54. Semua berakhir

10.6K 420 73
                                        

Kesempatan kedua itu nggak cocok buat cowok brengsek kayak lo!

.....

Sepanjang jalan tak tentu arah, Areta terus berlari. Dia masih menangis, sakit! Hari ini hatinya kembali dipatahkan.

Semua hancur dalam sekejap, mulai dari Eren dan Becca yang menghianatinya. Dan juga Kafgan yang hanya berpura-pura mencintainya. Semua itu palsu! Kenapa dunia begitu jahat kepadanya? Apa Areta tak diijinkan untuk bahagia?.

"Tata!" Areta sedikit terkejut saat Kafgan berhasil menyusulnya.

"Apalagi sih?" lirih Areta, dia lelah dengan semua ini. Hidupnya seakan hanya untuk memainkan drama yang ada di dalam skenario. Ya, Areta bukan pemeran utama di drama ini, melainkan Cassie adalah pemeran utama dari drama ini. Bolehkah Areta menyusun rencana hidupnya sendiri? Menjadikan dirinya pemeran utama yang berakhir bahagia?.

"Ta, lo salah paham tadi," ucap Kafgan dengan napas memburu. Rasa tak ingin kehilangan dan letih mengejar Areta beradu menjadi satu. Semua itu Kafgan lakukan demi Areta.

"Please...jangan sakiti gue lagi. Gue kalah, gue kalah! Gue mohon sama lo semua, mulai sekarang tolong jauhi gue," Areta meracau tak jelas dalam keadaan masih menangis.

"Ta..." lirih Kafgan tak tega melihat Areta dalam keadaan kacau seperti ini. Entah dorongan darimana Kafgan langsung menarik Areta ke dalam pelukan.

"Lepas!"

"Nggak! Gue nggak akan lepasin lo lagi,"

Dengan sekuat tenaga Areta langsung mendorong Kafgan sampai terjatuh. Dirinya tak boleh lemah kali ini! Sudah saatnya dia untuk melawan.

"Brengsek! Gue bilang lepas ya lepas!"

"Ta, lo salah paham,"

"Salah paham lo bilang?! Lo kira gue nggak denger semua omongan lo, janji manis lo sama Cassie!" walaupun masih menangis tetapi Areta masih sanggup untuk meluapkan amarahnya. Dia tak boleh lemah walaupun dia sudah menyerah.

"Gue kira dia itu lo," ucap Kafgan

"Bacot basi! Gue udah muak! Lo harus tunggu surat dari gue!" Areta yang hendak pergi langsung mematung ketika melihat Adam yang berada tepat di depannya.

"Adam," ucap Areta terkejut

"Maksud lo, Ta?" tanya Adam bingung

"Lo dengar semuanya?"

"Iya, gue emang dengar semuanya tapi gue masih nggak percaya,"

"Gu--gue minta maaf,"

"Kenapa lo sembunyiin dari kita semua?" tanya Adam mencoba menyembunyikan rasa kecewanya.

"Karena gue nggak mau lo terluka,"

"Terluka ya? Tapi menurut gue dengan lo sembunyiin kayak begini itu malah tambah buat gue terluka sekaligus juga yang lainnya,"

"Maafin gue,"

"Yaudah gue mau ke tempat Alfin dulu," pamit Adam tanpa menjawab ucapan Areta tadi.

"Adam!" panggil Areta dengan raut wajah cemas

"Tenang, gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kecuali lo sendiri yang bilang ke mereka," ucap Adam dengan memunggungi Areta setelah itu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Areta hanya diam sambil menundukan kepalanya. Dia bingung harus melakukan apa, bisa di bilang semua ini salahnya.

"Ta.." panggil Kafgan hendak mendekat kearah Areta.

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang