41. Munculnya Masalah

7.9K 394 41
                                    

Walaupun semakin dekat dengan Areta itu tidak menutup kemungkinan Kafgan tidak lagi dekat dengan Cassie. Pulang dari pantai waktu itu tiba-tiba Cassie terus menelfonnya.

Dengan ketakutan Cassie mengirim pesan bahwa dia kembali mendapatkan ancaman dari Becca. Hal itu membuat Kafgan panik akhirnya dia langsung pergi menemui Cassie, dia dapat melihat Cassie yang sedang menangis ketakutan. Kafgan memeluknya, hubungan mereka kembali dekat.

Areta tidak mengetahui tentang ini, karena dia percaya bahwa Kafgan waktu itu mengatakan perasaannya dengan sungguh-sungguh.

Hari ini Kafgan akan pergi bersama Cassie, mereka berdua akan menghabiskan waktu bersama. Sedangkan Areta sendiri, dia akan bertemu dengan Becca karena sikapnya yang menjauh dari Cakrawala membuat Areta biasanya menghabiskan waktu di luar bersama Becca.

"hari ini mau kemana?" tanya Areta sambil memakai helm yang diberikan Becca kepadanya

"udah lo ikut aja dulu" Areta hanya mengangguk saja

"Cafe? Cuma berdua? Tumben banget biasanya juga nongkrong sama anak-anak Geng lo" ucap Areta keheranan

"ya sekali-kali berdua, masa bareng-bareng terus"

"oh oke deh"

Setelah makan dan bercerita dengan Becca, Areta beralih menatap seluruh penjuru Cafe seketika matanya melotot kala melihat Kafgan dan Cassie sedang tertawa bersama. Areta hanya bisa tersenyum kecut melihat kedekatan mereka berdua.

'gue kira, gue udah bisa gantiin posisinya dia, tapi nyatanya benalu kayak gue nggak akan pernah bisa sama lo' batin Areta miris meratapi nasibnya

'sebentar lagi..." batin Becca tersenyum miring menatap Areta yang sedang sedih

"kenapa, Ta?" tanya Becca sok peduli, Areta hanya diam menatap kosong kearah Kafgan dan Cassie.

"lo liatin itu cowok? Emang dia siapa?" tanya Becca

"Ta!" panggil Becca membuat Areta tersentak kaget

"eh, apa?" tanya Areta linglung

"dia siapa?" tanya Becca menunjuk tempat Kafgan berada dengan dagunya

"bukan siapa-siapa kok" ucap Areta gugup

"kalo dia pacaran lo, mending sekarang lo samperin dia" ucap Becca

"soalnya kalo lo cuma diam disini sama aja lo kasih kesempatan mereka berdua lebih dekat. Jadi buruan sono.." ucap Becca menyuruh Areta menghampiri Kafgan dan Cassie. Seakan terhipnotis dengan ucapan Becca, Areta langsung berdiri menghampiri Kafgan dengan hati-hati

"bagus, saatnya melihat pertunjukan. Bakal seru nih" ucap Becca tersenyum licik dengan santai dia terus menatap Areta yang akan sampai di tempat Kafgan dan Cassie.

"aku perhatiin kamu semakin dekat sama cewek itu" ucap Cassie

"kamu tenang aja ya, secepatnya kita bakal balikan lagi" ucap Kafgan sambil mengenggam tangan Cassie

"aku ganggu hubungan kalian nggak sih?" pancing Cassie ketika mengetahui bahwa Areta sedang berada disini, sebenarnya dia cukup terkejut namun ini juga bisa menjadi keberuntungannya.

"justru bukan kamu yang penggangu tapi cewek itu yang jadi penganggu dihubungan kita. Kamu ingetkan kamu putusin aku cuma karena ada dia" ucap Kafgan tersenyum menatap Cassie.

"kamu masih inget ternyata" ucap Cassie tersenyum, dia bahkan melirik Areta sekilas.

Brak

"ANJ--" ucapan Kafgan terhenti ketika menyadari yang menggebrak meja adalah Areta

"mau bilang apa? ANJING? IYA!" ucap Areta dengan keberanian entah darimana sifat bar-barnya kembali

"BUKANNYA YANG ANJING ITU LO! BANGSAT!" umpat Areta kemarahannya sudah mencapai puncak dia tak tahan lagi

"ucapan gue emang benarkan? Karena lo emang pengganggu lebih tempatnya benalu, terus kenapa lo marah-marah begini?" tanya Kafgan santai. Areta menunduk sejenak karena tak bisa menahan air matanya

"ya...lo bener, gue emang benalu" lirih Areta menghapus air matanya dengan kasar

"tapi setidaknya lo bilang dari awal kalo lo nggak pernah cinta sama gue. Bukannya malah PERMAININ PERASAAN GUE KAYAK GINI!" ucap Areta menatap Kafgan dengan penuh kebencian

"Ta!" panggil Becca menyusul Areta. Kafgan cukup terkejut dengan kehadiran Becca saat ini.

Plak

"dasar brengsek!" maki Areta setelah menampar pipi Kafgan cukup kencang. Becca tersenyum miring menatap Kafgan sedangkan Cassie ketakutan melihat kehadiran Becca. Cassie memeluk lengan Kafgan tepat di depan Areta yang sedang emosi

"dasar nggak tau malu!" ucap Areta dengan raut wajah tersakiti di depan Cassie. Namun dengan segera dia merubah raut wajahnya itu.

"lo tuh, nggak tau diri. Deketin cowok gue duluan" ucap Cassie

"lo lupa kalo lo udah putus sama dia" tantang Areta dengan wajah yang menyeramkan, dia terus mendekati Cassie

"gue putus karena ada lo! LO ITU BENALU!" bentak Cassie sambil menunjuk wajah Areta

"oh punya nyali juga ya lo? Gue pikir cuma bisa ngadu" ucap Areta memandang Cassie remeh

"lagipula lo putus juga bukan karena gue, tetapi karena ada cowok lain" bisik Areta membuat wajah Cassie langsung pias

"tapi tenang, gue nggak akan bongkar sekarang karena pasti ada balasan tersendiri buat cewek nggak tau diri kayak lo. Kita liat aja nanti" ucap Areta dengan berani. Setelah mengucapkan itu dia pergi sambil menatap Kafgan dengan angkuh.

Kali ini dia tidak akan lemah di depan cowok brengsek itu, karena Areta bukan gadis gadis lemah.

'lo bakal ngerasain apa yang gue rasain!' batin Areta menahan air mata

"gimana? Serukan!" bisik Becca tersenyum menatap Kafgan dengan penuh kemenangan

.....

"gue takut..." ucap gadis itu dihadapan Alfin. Bahkan karena sangat ketakutannya tangannya sampai gemetar.

"gue nggak tau lagi harus minta tolong sama siapa, cuma lo yang tau masalah ini" ucap gadis itu menangis terisak. Alfin langsung memeluknya

"lo tenang aja, gue pasti bakal selalu ada buat lo. Gue akan lindungin lo" ucap Alfin menenangkan gadis itu

"jadi lo nggak usah takut" ucap Alfin sambil mengusap rambut gadis itu

"dia udah mulai lakuin rencananya Al, dia mau singkirin semua orang terdekat gue" ucap gadis itu ketakutan

"lo tenang, dia nggak bakal ngelakuin itu, oke?"

"dia ngacem gue, kalo gue nggak nurut sama dia. Pacar, sahabat, teman gue. Semua orang yang gue sayangi bakal dia lukain, Al" ucap gadis itu terus meracau di pelukkan Alfin

"tenangin diri lo dulu, kita bakal pikirin rencana ke depannya. Lo harus yakin, kalo rencana dia nggak bakalan pernah berhasil!" ucap Alfin menahan amarahnya

"jadi karena ini lo nggak mau nemuin gue" gumam seorang cowok yang sedang membawakan bunga untuk kekasihnya itu. Namun langkahnya terhenti ketika melihat kekasihnya yang sedang berpelukan.

Cowok itu tersenyum kecut menatap gadisnya yang sedang berada dipelukan yang bahkan dia kenal dengan orang itu.

"kalo lo udah bosen bilang, bukan malah begini" gumam cowok itu langsung menjatuhkan bunga yang tadia bawa dan meninggalkan tempat itu.

.....

Nih beneran update, karena udah 20 vote

Satu kata buat part ini?

Vote and coment yang banyak

Biar semangat buat lanjut lagi:)

See you next part❤

29 Agustus 2020

KAFGANARETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang