"darimana aja, Ta?" tanya Eren tertawa menatap Areta yang sekujur tubuhnya berkeringat
"pake nanya lagi! Beliin gue minum dong" pinta Areta sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Gerah, itu yang Areta rasakan karena telat tadi dia dihukum mengelilingi lapangan sekaligus rumor yang tersebar bahwa Areta memiliki pacar.
"nih, udah gue bawain kok" ucap Eren, minuman itu langsung dirampas Areta dan dia minum hingga tandas.
"thanks ya"
"Cie, itu yang di depan gerbang tadi siapa Ta? Pake acara pelukkan segala. Mau sekolah apa mau putus sih?" tanya siswa itu dengan berani.
"bacot lo ya!"
"yaelah santai kali santai. Keliatan banget abis diputusin itu cowok salah sendiri jadi cewek kok galak"
"bener banget kayak singa betina ya, La" ucap Raya teman Laura. Ya, yang sedaritadi berani berbicara dengan Areta adalah Laura salah satu murid yang tak suka dengan Areta karena Areta yang hampir dekat dengan semua murid cowok di sekolah ini.
"Anjing! Pergi lo, jangan buat tangan gue yang bersih ini sentuh kulit kotor lo itu" teriak Areta kesal. Raut menyeramkan sudah mulai terpancar di dirinya. Eren? Sudah biasa melihat Areta yang meledak tiba-tiba seperti ini. Apalagi Areta yang tengah letih bisa dihabisi Laura olehnya.
"tuh-tuh, udah mulai jadi singa betina tuh" ucap Raya tertawa melihat wajah Areta yang memerah menahan amarah
"lo pikir kita takut sama muka lo itu? Ya nggaklah" ucap Laura ikut tertawa. Karena kesabaran yang sudah diambang batas tanpa menunggu, Areta langsung melangkah maju dan menyerang Laura.
"sakit bego!" ucap Laura mencoba melepas jambakan Areta
"lo duluan yang mulai!" murka Areta langsung menendang tulang kering Laura lumayan kencang.
"awas lo bakal gue aduin!" ancam Laura meringis kesakitan karena perbuatan Areta.
"dasar cupu! Lo duluan yang mulai malah lo yang ngadu. Aduin sono, siap-siap aja itu mulut lo! Gue cabein, terus gue steples sampai ketutup rapat biar nggak fitnah sama ngegosip terus. Otak juga dipake kali, kasian amat itu otak nggak dipake" sarkas Arera mempermalukan Laura di depan umum.
Laura menggeram kesal karena ucapan Areta niatnya yang memancing amarah Areta dan mempermalukannya gagal! Malah Laura sendiri yang dipermalukan oleh Areta.
"lo juga jalan! Ngapain lo ikut-ikut gosipin gue, cari masalah lo sama gue!" bentak Areta di depan Raya sedangkan Raya hanya menggeleng ketakutan. Ya, Areta memanggil Raya itu 'jalan' karena dia kesal dengan Raya yang mengusik hidupnya.
"gue nggak akan begini, kalo lo berdua nggak mulai duluan ya!" tegas Areta langsung pergi sambil menarik tangan Eren agar ikut bersamanya.
"Areta jarang kumpul sama kita, jadi tambah sadis aja itu anak" ucap Dion
"bukannya dari dulu juga begitu, dia itu kalo capek ya gitu" sahut Adam menatap kerumunan tadi yang sudah membubarkan diri.
"si Adam sok cuek, padahal masih hapal semua tentang Areta" ucap Catur tertawa
"siapa yang cuek? Gue masih suka kali sama Areta" sewot Adam kesal
"ya kejarlah, bukan diam begini"
"nggak mau gue"
"tuhkan! Gitu aja udah nyerah" sahut Catur dan Dion dengan kompak membuat Alfin tertawa.
"kenapa lo?" heran Eren
"gedeg gue sama Laura, makanya gue gituiin sekalian! Tadi jalan udah takutkan sama gue, nah tinggal Laura nih"
![](https://img.wattpad.com/cover/216189772-288-k635177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...