Areta tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia memilih untuk pergi ke club seperti yang dikatakan Kafgan kepadanya waktu itu. Ini pertama kalinya Areta menginjakkan kaki di club. Sebenarnya Areta bingung mau ngapain disini, tetapi ya karena tidak mau bertemu dengan Kafgan jadi dia memilih pergi ke club. Areta pun mulai memesan, tetapi saat dia akan minum dia melihat seorang cewek sepertinya Areta kenal. Dengan ragu Areta memanggil nama cewek tersebut.
"Ca!"
"lo! Ngapain lo disini!" ketus Heca
"ya nongkronglah. Lo sendiri ngapain?"
"gue? Ya kayak biasanya" ucap Heca
"lo, baru pertama kesini ya?" tanya Heca sambil meminum vodka satu kali tegak
"iya" ucap Areta, diapun ikut meminum vodka. Dan yang pertama kali dia rasakan adalah pahit, tetapi menenangkan.
"berani juga lo minum" heran Heca
"baru kali ini sih" ucap Areta sudah sedikit mabuk
"ini tempat nggak cocok buat lo"
"kalo gitu sama dong kayak lo"
"beda, gue udah biasa kali disini" ucap Heca
"kalo gitu ntar juga gue terbiasa"
"ck, keras kepala! nggak cocok! Tempat lo bukan disini" ucap Heca kesal
"peduli lo sama gue?" tanya Areta terkekeh
"cih, PD banget lo! Gue cuma nggak mau lo kayak gue ntar" ucap Heca
"emangnya lo kayak gimana?" tanya Areta yang hendak meminum vodka. Namun Heca langsung mencegahnya.
"lo bego banget sih! Lo itu nggak boleh minum beginian!" ketus Heca sambil memegang tangan Areta yang hendak mengambil gelas berisi vodka
"lo apaan sih! Kok lo jadi ngatur-ngatur gue!" ketus Areta kesal
"lo lagi ada masalah?" tanya Heca sambil tersenyum miring
"hm"
"kalo lagi ada masalah jangan kesini bego!"
"apa bedanya sama lo! Berasa bener aja hidup lo!" ucap Areta
"denger ya Kak! Gue nggak mau lo itu kayak gue. Punya masalah bukannya diselesain malah cari pelampiasaan" ucap Heca
"gini deh, gue bakal berhenti kalo lo mau dengerin cerita gue" alibi Areta sebenarnya dia hanya perlu teman curhat agar lebih tenang
"yaudah cerita aja" ucap Heca
"lo pernah nggak sih ngerasain patah hati" curhat Areta
"belum sih" ucap Heca
"nah gue denger ada cewek yang hampir setiap hari ngerasain yang namanya patah hati. Bahkan di Hari Ulang Tahunnya cowok itu rela ninggalin cewek itu demi pacarnya. Sebenernya yang cewek itu pengen cuma diajak makan sama cowok itu terus keliling kota. Menurut lo, cewek itu mending menyerah atau tetep berjuang?" tanya Areta sambil meneguk vodka. Sedangkan Heca yang serius mendengarkan Areta berbicara sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa Areta minum.
"kalo gue sih tergantung situasi" ucap Heca
"cewek itu sekarang lagi bingung mau berjuang atau berhenti"
"gimana ya? Kan cowok itu udah punya pacar yang gue bingungin ngapain cewek itu deketin. Seharusnya dia nyadar diri dong kalo dia itu bukan siapa-siapa" ucap Heca santuy
Jleb
'masalahnya lo itu kagak tau kalo cowok itu suami gue' batin Areta
"lo bener! Berarti cewek itu harus menyerahkan" ucap Areta
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...