Setelah berbagai drama yang dia lewati waktu di rumah tadi Areta langsung pamit untuk sekedar berkeliling menghilangkan pening di kepalanya. Bukannya mendapatkan kasih sayang dari Mamanya dia malah mendapatkan siraman rohani.
"kamu gimana sih, Re? Seharusnya kamu tanya dulu sama Kafgan itu cewek siapa bukan langsung marah-marah kayak gitu" cerocos Nadya
'ya Mama nggak tau aja itu cewek siapanya Kafgan' batin Areta kesal, dia harus pura-pura jika dia yang salah karena dapat dipastikan jika Areta membongkar semuanya, maka Kafgan akan dihabisi oleh Abangnya bahkan Papanya sekalipun.
Areta tak mau membesar-besarkan masalah ini, jadi dia hanya menceritakan bahwa saat Areta sedang berada di cafe bersama teman laki-lakinya, dia melihat Kafgan yang sedang asik menggengam tangan Cassie saat itu juga Mama Nadya langsung memotong cerita Areta.
"tuh-tuh, kamu malah marah sama Kafgan padahal kamu sendiri aja juga lagi jalan sama cowok lain" ucap Nadya
"iya ma, iya Rere juga salah" ucap Areta dengan tak ikhlas
"terus kata Abang kamu itu bener?" tanya Nadya menatap Areta intens
'IYA!' ingin sekali Areta berteriak seperti itu namun apalah daya dia hanya Areta, gadis yang tak ingin masalahnya dicampuri oleh orang lain.
"Re!" panggil Nadya
"udahlah Ma, Areta mau ke kamar dulu" ucap Areta lesu. Gavin yang sedaritadi hanya menyimak, kini dia beralih menatap Areta.
'pasti ada yang lo sembunyiin' batin Gavin
Areta langsung mengganti pakaiannya, tak lupa membawa dompet, ponselnya. Hari ini dia akan berkeliling sendirian.
"ck...kalo aja gue bongkar semua, bakal mampus lo" ucap Areta masih memikirkan masalahnya itu. Kesedihannya sudah lumayan membaik. Dia juga sangat senang karena bertemu dengan Becca yang selalu mendengarkan keluh kesah hidupnya tanpa rasa bosan.
Tiba-tiba saat sedang berjalan Areta menatap sepasang kekasih yang sedang berpelukan di depan Areta. Areta hanya bisa mendengus kesal
'nggak tau tempat banget sih' batin Areta menggerutu kesal
"misi-misi!" ucap Areta sedikit berteriak membuat sepasang kekasih melepas pelukkannya
"hehehe, maaf ya mas, mbak. Saya mau lewat soalnya" ucap Areta
"i--iya" ucap cowok itu kikuk
Sedangkan kekasihnya hanya diam sambil menatap Areta dengan intens.
"mbak" Areta diam menatap mbak itu, seketika dia terkejut.
"mbaknya dulu yang belanja sama mas ganteng itukan?"
"iya"
"nah benerkan mbak, makasih loh mbak karena lihat mbak, sekarang saya udah punya pacar" ucap mbak itu, sedangkan Areta hanya membalas dengan senyum paksa
"gimana mbak cocokkan" Dengan memeluk lengan kekasihnya mbak kasir itu memamerkan kemesraaannya di depan Areta, Areta memutar bola matanya kesal
"iya" singkat Areta mulai jengah sedangkan mbak kasir itu tersenyum senang
"terus pacar mbak yang kemarin mana? Kok nggak bareng?" mbak kasir itu mulai kepo
"nggak"
"kenapa mbak?"
"putus"
"eh?" kaget mbak kasir itu
"kok udah putus aja sih mbak" heran mbak kasir
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFGANARETA [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 15+ Ketika mempertahankan terlalu egois, merelakan terlalu sakit. Berulang kali rapuh, patah hati telah aku lewati. Untuk saat ini aku masih berjuang sendiri tanpa adanya rasa yang dia beri. Cover by: @cindyliaa_ [High...