"Lana.....Ana.....Tiara.....Titi....Tirrrrrr....." seperti inilah rutinitas ku setiap pagi. Mendengar teriakan Keisya mengabsen namaku satu persatu saat ia berusaha membangun kan ku. Oh sebelum nya perkenalkan namaku Alana Mutiara Anugrah, panggil saja Tiara biar tak repot.
Alaram dari jam dan juga ponsel ku sebenarnya sudah menyala dari tadi, namun itu hanyalah formalitas saja karena biasanya aku akan bangun untuk mematikan nya dan kembali tidur. Ku tengkurap kan badanku dan kututupi kepala ku dengan bantal saat merasa gangguan astral akan masuk ke kamarku.
"Gila si ini ya kamu ka ti, ini kamu tidur apa mati suri toh??" Nah benar saja, ini dia yg ku maksud dengan gangguan astral. Sepertinya gangguan nya makin ekstrim saat ku rasa dadaku sesak seperti ada yg menindih. Pagi pagi udah di reprep.
"Keiiii......bangun gak." Usirku karena kini ia dengan santai tidur di atasku.
" Apa,? gak denger." Jawabnya pura pura tuli. Dengan cepat aku beranjak dari posisi ku, sesegera mungkin mengambil nafas sebanyak yg ku bisa. Sedangkan Keisya ia justru tertawa melihat ku yg bisa saja mati akibat ulahnya nya.
" Kei kamu mau bunuh aku.?" Omelku masih dengan nafas yg terengah.
" Baru rencana, lagian kalau gak gitu kamu gak akan bangun."
" Gak gitu juga kei caranya, kalau aku mati beneran gimana??"
"Emang ada cara lain yg lebih baik dari percobaan pembunuhan ini buat bangunin kamu ka??" Tanya Keisya dengan mimik mengejek yg sungguh membuat ku kesal melihatnya.
"Udah ah berhubung misi ku udah berhasil buat bangunin kamu aku pamit duluan ya berangkat sekolah. Ka cepet mandi terus siap-siap hari ini kamu ada ulangan matematika kan?? yg denger-denger guru nya serem itu loh." peringat Keisya cenderung menakut nakuti. Namun tak juga membuat ku lantas bergegas mandi.
" Ya Allah....aku doain mudah mudahan kamu telat terus di hukum biar kapok tidur kaya kebo lagi. Mari aminkan bersama sama."
"aminn...." ucapku tanpa sadar menuruti kata-kata keisya. "loh kok malah di aminin." Sadarku akhirnya.
"Gemblung rek cah Iki, udah ah byee ka Ti." sambung Keisya sambil berlalu meninggalkan kamarku. Dan sepeninggal keisya aku langsung merasakan suasana horor saat mengingat ucapannya tadi, tentang ulangan matematika dan guru serem + hari Senin. Tiba tiba terlintas pula bayangan seseorang di benakku, seseorang yg aku kagumi sejak lama entah karena apa.?? "hai kamu sampai bertemu di sekolah." ucap ku dalam hati yg berhasil membuat bibir ku melengkung sempurna tanpa disadari.
Pasti Kalian punya moodboster kan guys?? di manapun itu, aku juga punya dong nanti aku kenalin orang nya siapa, tapi jangan ikutan naksir ya itu gacoan ku loh 🤪😒