Setelah ucapan ku tadi alhasil aku mendapat hadiah tatapan dari semua manusia yg ada di kelas, aku mengangkat kedua bahu dan alisku acuh. Dengan sedikit perjuangan mengusir rey akhirnya aku bisa duduk di kursi ku dengan tenang, menikmati suasana kelas dan berkumpul dengan penghuni nya. Momen sederhana yg sangat sulit aku dapatkan belakangan ini.
" Lu deket ya sama Tiara!??" Tanya dewa memulai interogasi nya
" Iya ngaku aja lu Sam kita gak nuduh ko." Sambung Rey, membalikan badan nya ke arahku.
Sejenak aku merutuki nasib ku kenapa bisa punya teman yg model nya kaya begini. Untung saja Aldi tidak ikut sekelas dengan kami kalau sampai iya, lengkap sudah penderitaan ku.
" Iya deket." Aku sengaja menjeda ucapan ku, penasaran dengan reaksi mereka berdua yg ternyata cukup terkejut. " Lo gak liat emg, gw sama dia duduknya sampingan." Ucapku seraya menengok ke arahnya sambil tersenyum, bukannya membalas senyum ku ia justru malah memelototi ku. Lagi pada kenapa si?? pada gak asik banget, gumam ku dalam hati.
" Yeeuuu.....gebuk Rey gebuk, malah becanda si luak kalau di tanya sama yg gantengan."
" Elu sini yg gw gebuk." Sahut Rey tidak terima dengan statement dewa.
" Lagian ya Rey gak mungkin juga si, si Tiara mau sama Samuel yg modelan nya kaya kuah seblak gini mulutnya." Seloroh dewa tak ada tegang tegangnya.
" Pedessss!!." Timpal Rey. Lantas tertawa bahagia bersama dewa.
Aku hanya mengangguk anggukan kepala ku mendengar kan ocehan mereka. " Gak ada contekan!!" Tak perlu repot-repot, nyata nya kalimat singkat ku itu sekejap mampu membungkam mereka. Dan sekarang giliran ku yg tertawa sinis.
Jam sudah menunjukan pukul 07.30 itu tandanya bel masuk sekolah baru saja berbunyi. Suasana kelas XII IPA 1 yg biasanya nya riuh dengan candaan kali ini terlihat berbeda, wajah cemas dan tak tenang kentara sekali pada mereka, penyebab nya adalah karena hari ini hasil ulangan fisika akan dibagikan dan bagi murid yg mendapat nilai di bawah KKM mereka harus mengikuti remedial yaitu di beri tugas yg biasanya qty nya lebih banyak.
" Selamat pagi anak-anak." sapa pak Dani memasuki kelas dengan lembaran kertas putih di tangannya.
" Pagi pak" jawab kami serentak.
" Langsung saja hari ini saya akan sebutkan siapa saja nama nama yg berhasil lulus di mata pelajaran saya. Untuk Dewa, Rey, Sarah, Samuel dan Tiara silahkan tinggal di kelas dan kerjakan LKS bab 4 jika di antara kalian ada yg mau tambahan nilai kumpulkan di atas meja saya, Senin. Dan bagi yg tidak saya sebutkan namanya segera kenakan baju praktek kalian kita ke lab sekarang." Perintah pak Dani meninggalkan kelas di ikuti murid lain.
" Yesss dapet 80." Teriak dewa senang
" Berapa?? Berapa?? Lu 80?? Eits jangan senang dulu lu biawak liat dong gw dapet 85 ni." Ucap Rey bangga dan di angguki oleh Sarah yg ternyata juga dapat nilai sama seperti Rey.
" Si luak sama anak anak olim yg lain mah enak ni gak ikut ulangan juga santai nilai nya udah pasti di jamin lulus sama sekolah." Cibir dewa padaku yg tengah asik memainkan ponsel.
" Eh tir, lu dapet nilai berapa ngomong ngomong??" Tanya Sarah. Membuat kami semua menoleh ke arah Tiara yg terlihat lesu menatap kertas ulangan nya.
" Cuma pas KKM, tapi gak apalah nanti tinggal kerjain tugas yg tadi di kasih pak Dani aja, lumayan buat tambah nilai." Jawabku tersenyum paksa.
Dan sarah yg peka dengan kesedihan ku kemudian langsung mengusap bahu ku lembut.
" It's okey Tir, yg penting kan judul nya lu udah lulus dan pak Dani juga gak maksain kita buat ngerjain tugas nya dia kan, inget bagi yg mau aja, jadi udah ya selow aja jangan jadi beban." Tukasnya menyemangati ku.
" Oy mabar ML yuk, udah di lobby ni gw." Ajak Rey mengalihkan topik kami.
Kini keempat nya tengah asyik di pojokan kelas. Menggenggam ponselnya masing masing dalam keadaan miring, mereka memang akan kompak jika sudah menyangkut game tak terkecuali Sarah yg biasanya tak akur dengan sam justru sekarang keduanya nampak sedang tertawa bersama.
" Ra....gabung kali ansos banget lu." Panggilku dan duduk di sebelahnya, setelah keluar dari acara mabar karena hp ku lowbat.
"Apaa....sana mabar lagi sana aku lagi sibuk." Usirnya. Aku mengacuhkan usirannya dan melihat ia memang tengah mengerjakan soal soal di buku fisika dengan wajah yg murung.
" Sok sibuk... tadi di pelototin sekarang di usir, gw baikin salah gw bikin sedih salah serba salah emg jadi Samuel." Keluh ku padanya.
" Iya si gak bikin sedih, tapi bikin malu!!" Ucapnya menatap ku tajam.
" Ra...."
" Mmmm..."
" Pulang telat yuk, mau?? Tawar sam santai kepada ku.
Aku memukul lengan nya, membuat Sam meringis kesakitan.
" Jangan mecem macem ya, aku bilangin mamahku loh kamu ngajarin aku nakal."
" Yaudah kalau gak mau, padahal tadi niat nya gw mau bantuin lu ngerjain tugas sama teraktir beli es krim."
" Mau kok mau mau mau" ucap Tiara antusias, menggoyangkan bahu ku.
" Gak, gak jadi tadi gw di fitnah." Tolak ku. Membuat gadis itu mencebikan bibirnya seperti anak kecil.
" Yaudah pulang sekolah."
" Tapi Sam, kamu emang gak ada bimbingan hari ini??" Tiara menatap ku khawatir.
" Harusnya si enggak, tadi infonya cuma suruh ambil kertas materi aja." Jawabku tersenyum ke arahnya.
" Aaaaaa......makasih wak!!" Ucapku tanpa sadar.
" Ajaran Rey sama dewa ni pasti, awas manggil gw kaya gitu lagi!!" Ancam Samuel padaku ketika sadar aku memanggilnya dengan sebutan luwak.
" Eeeee... iya iya enggak uuttukk uutukk tayang maaf maaf." Bujuk ku menahan tawa melihat wajah kesalnya.
" Bodo, gak jadi kita pergi!!"
Apa salahnya coba luwak kan lucu, gitu aja Ngambek.