" ka tiiiiiii......kangennnnn!!!" Teriak Keisya tanpa tau malu dan langsung memeluk ku yg tengah menjalani hukuman.
" Keiiii malu keiii." tegur ku padanya dengan penuh penekanan. ia pun melepaskan pelukannya.
" Ngapain si ka?? Ada latihan paskibra?? Tapi ko sendirian, Atauuuu jangan jangan......??seketika tawa Keisya pecah begitu saja. "duh gak nyangka aku sumpahan ku manjur kaya ibu nya Malin Kundang, Duh astagfirullah nangis aku." ucap Keisha berusaha menahan tawa nya.
" Udah, puas kamu hemmm, pergi sana jadi adik ko gak ada berbakti nya sama kk"
" Yee... ini nama nya KK yg gak berbakti sama adiknya, liat kualat kan kamu sama aku."
" Udah sana gak pergi!!" Aku berusaha mengusirnya kembali.
" iya iya aku pergi, tapi tunggu sebentar."
" Opo??"
CUP.......
"Saranghae ka tiiii." lari keisya setelah mencium pipi ku sambil mengulurkan tangan nya membentuk love sign." Keiiiiiiiiiii....!!!"
" Mau dong tir saranghae juga kaya Keisya." goda beberapa siswa laki-laki yg melihat kejadian tadi.
" Saranghae gundulmu." Ketusku.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Kini aku sedang mengumpulkan keberanian, tak terhitung berapa kali aku menarik nafas dalam dalam guna menenangkan diri. Karena rasanya untuk mengetuk pintu kelas saja aku merasa gugup.
Tok....tok...
Ceklek.... akhirnya pintu berhasil terbuka membuat semua pasang mata kini tertuju ke arah ku yg semakin menambah rasa ke gugupan ku semakin menjadi. Ah...aku benci situasi ini aku rindu tenangku." Ada apa Samuel?? Kalau kamu ke sini mau revisi lembar jawaban kamu, saya tidak izinkan."
Aku memilih mencium tangan Bu Maya terlebih dahulu sebelum akhirnya menjawab pertanyaan nya.
" Ini bu, saya mau kasih ini dari Kepala Sekolah." Jawabku seraya mengeluarkan surat dari saku celana ku.
" Surat apa ini??" Bu Maya mengerutkan alisnya.
"surat dispensasi Tiara, karena dia harus jadi pembimbing saya untuk olimpiade, tapi untuk lebih jelas nya ibu bisa baca surat nya." jelas ku sopan.
Tak butuh waktu lama Bu Maya membaca isi suratnya dan langsung mengangguk mengerti.
" Baik Sam, tapi tolong sampaikan pada Tiara dia harus tetap kumpulkan tugas nya besok."
" Siap Bu, saya izin permisi." Kembali aku mencium tangan wanita itu sebelum pergi keluar kelas.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Aku menundukkan kepala sejenak kala merasakan pegal di leher terlebih sinar matahari yg membuat ku silau sejak tadi, Sek...sek...iki kok tiba tiba adem si?? Aku bisa merasa ada yg menghalangi ku dari panas sinar matahari.
" Ayok ikut gw!!"
Lagi-lagi suara itu terdengar olehku, suara yg seakan mampu membuat dunia ku seakan hilang. Setelah beberapa saat akhirnya aku memberanikan diri untuk melihat sosok lelaki di hadapan ku saat ini.
" Apa??" Tanyaku yg masih berusaha mengumpulkan fokus.
Gimana mau fokus coba, kalau sekarang aku justru salfok dengan Sam yg kadar ketampanan nya meningkat saat sinar matahari bercahaya mengenai wajahnya. Ah....apa apaan ini kenapa semesta membuatku semakin tergila-gila!!!
" Lu gak denger gw ngomong apa tadi??" Tanyanya. Aku menggeleng pelan.
" Akh...lama ayok ikut gw." Tanpa memberiku kesempatan bicara, secara tiba-tiba Samuel justru menarik tanganku untuk ikut dengannya.
" Ehh...eeh Sam mau kemana? nanti aku kena lagi sama Bu Maya. Sammm....Samuel ikh lepas gak." Teriaku berusaha melepaskan cekalan tangannya.
" Berisik!!"
"Ngapain si Sam kamu bawa aku ke sini??" Tanya ku bingung saat Sam membawa ku ke kelas bimbingan peserta olimpiade.
" Samm...??"
" Lain kali gak usah so jadi pahlawan kalau itu ngerugiin diri lu sendiri!!" Tatapan mata Samuel kali ini bener benar dalam mode marah.
" Maksud kamu..??"
Sam tertawa sinis. "Gak usah pura pura bodoh Ra, gw tau itu semua lu yg lakuin." Akh, aku mulai mengerti arah pembicaraan ini.
" Aku cuma mau balas kebaikan kamu Sam, apa itu salah??" Jawab ku terbata dengan mata berkaca-kaca.
" Salah!! Karena gw gak minta lu buat bales itu, padahal belum ada 24 jam gw di deket lu tapi lu udah bikin ketenangan gw hilang." Ucapnya terdengar frustasi.
" Aku gak mau punya hutang budi sama siapapun dan yang perlu kamu tau Samuel, aku selalu di ajarkan orang tua ku untuk selalu membalas setiap kebaikan orang lain tanpa harus di minta." Balasku yang mulai ikut tersulit emosi.
" Oke, kita impas sekarang kalau lu anggap itu sebagai utang budi!!" Tatap Sam sengit ke arahku.
"dan satu lagi apapun yg terjadi sama gw, lu gak perlu repot-repot dan buang waktu buat jadi pahlawan, dasar cewek ribet!!" Ucapnya Sambil berlalu meninggalkan ku yg masih tergugu.
Hancur sudah pertahanan ku, sejak tadi aku mencoba untuk menahannya namun ternyata air mata ku mengalir begitu saja.
Aku salah terlalu memuja.