3. DUTY

1.1K 71 0
                                    

🎵📸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵
📸

Sudah seminggu aku bekerja ah tepatnya jadi pekerja magang di gedung besar ini... Dua hari yang lalu aku tak sengaja melihat aktor tampan ah siapa namanya aku lupa tapi wajahnya sangat tampan. Aku kira pekerjaan magang akan lebih mudah dan ringan ternyata aku salah, memang benar apa yang orang-orang katakan tentang budaya Palli-palli di Korea sangat berbeda dengan Indonesia.

Aku harus sedikit bersabar tak masalah ini juga bidangku dan aku telah menentukan pilihan dan resiko apapun nantinya.

Hari-hari telah ku lewati sebagai pekerja magang tentunya aku juga menikmati ini, walaupun aku belum mempunyai project sendiri tapi tak masalah aku juga masih belajar, aku hanya membantu beberapa pekerjaan dari senior di sana, aku senang mereka juga membantuku dengan baik.

Tiga minggu berlalu begitu saja, aku sendiri tak sadar bahwa aku telah melewatinya secepat itu, oh ya tentang aktor tampan yang tak sengaja bertemu denganku itu adalah Yeo Jin Goo, aku baru saja mengingatnya saat wajah tampannya muncul di layar Televisi, ah dia tampan senyumnya manis dan ramah. Aku juga ingat dia adalah teman dekat em- Jeon Jungkook, mengingat namanya lagi membuatku memutar ulang memori dimana aku dulu sangat menginginkannya dan berahir dengan hal konyol, yah mungkin itu salahku sendiri bahkan Jungkook juga tak mengenalku sama sekali..

'ahh mwolla~'

Kepalaku sedikit pusing jika mengingat-ingat tentang hal itu, menyebalkan sekali dasar Jungkook sialan. Aku tak ingin bahkan jijik melihat wajahnya.

Aku berusaha keras terlihat biasa saja saat teman kantor membicarakan tentang BTS BTS BTS... pergi atau pura-pura tuli adalah pilihan terbaik bukan, ah bukannya aku terlalu berlebihan melupakan mereka tepatnya si Jeon sampai begitu, tapi kalian harus tau perasaan manusia pada dasarnya egois kita tak bisa mengontrol itu semua alami kita hanya bisa menahan.

Pulang larut malam lagi hari ini, untung saja tempat tinggal yang aku sewa tak terlalu jauh dari tempat kerjaku jadi aku hanya perlu berjalan saja.

Ting

Suara ponselku berbunyi, aku melihat itu pesan dari manager yang memintaku untuk menemuinya besok pagi. Baiklah intuisiku mengatakan hal aneh akan ternjadi entah ini baik untukku atau sebaliknya aku hanya pasrah dan menyiapkan diri saja. Oh ya jangan ragukan instuisiku 80% kebenaran.

....

Aku melangkah menuju ruangan manager dengan memantapkan diri alih-alih menyiapkan diri jika nanti akan diberikan tugas berat.
.......
Selesai dari ruang Manager aku langsung keluar, huh sungguh aku ingin melemparkan vas bunga besar di samping pintu ruangannya sekarang juga.

Benar yang aku katakan bukan... Aku merasakan akan ada suatu hal aneh menimpaku, intuisiku sekali lagi bekerja dengan baik.

'hufftt sabarrr Laras sabarrr' Aku berkata dalam hati sungguh aku butuh Reyhan yang bawel itu sekarang mungkin mulut biadabnya akan mengumpat berkali-kali meluapakan emosiku, padahal aku yang kesal dia yang ikut marah-marah dengan lebih parah.

Aku duduk di kursiku dengan lesu, ah aku seperti tak ingin beranjak kemanapun sekarang, aku tidurkan kepalaku diatas meja kerjaku dengn memainkan pulpen di sana.

"Ada apa? Kenapa kau nampak tak sehat?"

Tanya Yora temanku, Yora juga magang di tempat yang sama denganku sekitar seminggu yang lalu.

"Ah aku pusing"
Kataku yang malas menjelaskan apapun, menutup mata adalah pilihan terbaik saat ini atau akau akan meluapkan emosiku tak jelas nantinya, aku hanya cari aman.

"Apa kau ingin pulang saja? Kau sakit? Aku akan memberitahu senior agar kau dimintakan ijin ke manager nanti"

Aku bangkit dan menatap Yora, aku tau wanita ini sangat perhatian padaku

"Tidak.. tidak apa-apa aku baik-baik saja Yora-ya"

"Emm... Ya sudah ini untukmu"

Dia memberikan minuman untukku, bagaiamana aku tak beruntung bisa kenal dengannya.

"Gumawo"
Aku tersenyum kepadanya agar dia tak khawatir.

....

Aku selesai membersihkan wajahku dan siap untuk menidurkan badan yang lelah ini, aku mengingat lagi tugas yang diberikan manger untuk ku

'Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan'
Aku menarik-narik rambutku dengan kasar ingingin sekali memakannya

Bagaiamana ini, apa katanya tadi huh.. mengikuti Jungkook hahahah apalah dosaku Ya Tuhan, haruskah aku lakukan ini aku bukan mata-mata walaupun pekerjaanku sebagi reporter, tapi aku lebih suka reporter di bidang politik saja bukan artis seperti ini, gosip dan sebagainya aku muak sungguh...

Flashback

Saat di ruangan manager

"Laras-ssi kau tau Bangtan?"
Deg mata Laras membelalak

"Ah nee?"
Laras mencoba biasa saja

"Jadi kau pasti tau mereka sangat terkenal walupun beberapa dari mereka Wamil tapi fans mereka tetap setia menantikan mereka bukan?"

"Ne"

'Iya, tapi tidak denganku'
Batin Laras

"Walaupun ada banyak sekandal Rumor menerpa mereka tapi fans mereka juga tetap setia bukan"

"Ne"

'Skandal rumor? Kau bercanda Bujangnim? Itu bukan rumor hahah jelas-jelas foto dan vidio itu sudah bisa menjelaskan semua'
Laras menyangkal dalam hati, ingin sekali ia mengumpat di depan managernya

"Jadi aku ingin kau meliput kepulangan Kim Taehyung dan Park Jimin dari Wamil"

"Ne?"
Laras sedikit menaikkan nada suaranya karena kaget

"Oh ya aku juga ingin memberikan tugas yang cukup penting dan sedikit rahasia, jadi aku lihat resume milikmu kau pandai dalam membidik gambar bukan aku bahkan melihat portofoliomu"

Ya itulah salah satu Hobi laras

"Ah Ne Bujangnim"
Laras hanya mengangguk pasrah

"Aku sangat penasaran dengan Jeon Jungkook aku mencium ada hal yang di tutupi tentang dirinya ah tepatnya seorang wanita, aku yakin ia sedang berkencan dengn seseorang.. sejak beberapa tahun lalu dimana skandal rumornya yang muncul dan langsung dibereskan begitu saja oleh Agensinya jadi aku penasaran sampai sekarang karena beberapa bulan lalu aku juga mendengar ia bertemu diam-diam dengn seorang wanita di daerah VN Vilange"

Laras hanya diam seolah nafasnya tercekik di dalam sana

"Bagaimana Laras-ssi kau sanggup? Ini akan menjadi berita yang bagus nantinya. Kau juga akan mendapatkan nilai bagus dan juga setelah lulus nanti kau bisa bekerja di sini dengan refrensi penilaian yang bagus tentunya"

Laras hanya diam dan menghembuskan nafasnya berat, ia juga membutuhkan pekerjaan saat lulus nanti bukan, mengingat mencari pekerjaan di sana sangat susah ini tawaran yang menarik. Bukankah ia memikirkan keluarganya di Indonesia kesejahteraan orang tuanya di masa tua mereka berada di tangngannya.

"Baik Bujangnim, saya akan lakukan yang terbaik"
Berat hati Laras mengatakannya, tak masalah jika ia hanya meliput 95'Line dari BTS yaitu Taehyung dan Jimin... Tapi jika mengukiti Jungkook? Bukankah perasaannya yang dulu akan mendorongnya keluar.

... Thank you next...

Maap pendek...
Semoga terhibur

NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang