32. So that I love you

636 52 4
                                    

☝️
While listening to the song above

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Happy birthday untuk kita semua ami dimanpun kalian berada, semoga selalu bahagia
#Armyday

.
.
.
.

Warning typo!
.
.
.
.

💜
💜
💜
💜
💜





Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta. (Tere Liye -Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)




Karena langit tak pernah berdusta, ia tetap cantik tanpa menutupi apapun. Tak bisa dipungkiri gadis dengan surai hitam itu sempat iri dengan keberadaan sang langit. Atas penciptanya yang sama dengan nasib yang berbeda.

Sekali lagi.. ia ingin bertukar posisi dengan angkasa... Tidak merasakan hal yang membuatnya lemah berkelanjutan, tidak membuatnya merasa tertekan bahkan disetiap hembusan nafasnya....

Jari-jarinya membuku tatkala menahan desak hati yang terus tanpa permisi bergejolak. Tidak tau diri.

Berhentilah menyiksa batin.

Gadis itu mencoba mengabaikan eksistensi seorang yang tengah berdiri di hadapannya. Seketika hatinya semakin memburu.

Aku benci melihatnya

Seolah tak melihat keberadaan seseorang yang senantiasa berdiri menunggunya sedari tadi, bahkan ia tak segan untuk meliriknya barang sedikitpun. Apalagi sapaan. Jangan berharap lebih. Gadis itu serius dengan kalimatnya -Mari bersikap seolah kita tak pernah mengenal satu sama lain-

Jungkook, pria dengan prawakan tinggi tegap itu langsung menarik pergelangan tangan sang gadis, seolah dejavu. Dulu pria itu juga sering melakukan hal yang sama, dan itu sudah sangat lama... Tapi getaran itu masih sama. Batin Laras.

"Apa yang sedang kau lakukan!"
Bentak Laras dengan mata yang menyiratkan rasa kebencian mendalam...

"Dengarkan aku!"

"Apa yang harus ku dengar... Apa belum jelas yang ku katakan sebelumnya. Jangan berlagak seolah kita sedekat itu. Lepaskan!"
Laras menarik tangannya

"Kita memang sedekat itu... Kau lupa!"
Suara Jungkook ikut meninggi, takut-takut jika ada yang mendengar pasalnya ini di sebuah gang arah pulang Laras

"Aku tidak ingat dan tolong pergilah"

"Kau tidak ingat!?... Wah--"
Jungkook tertawa hambar di tengah kalimatnya "---kau lupa.. bahkan kita pernah tinggal bersama---"

"Cukup! Jika kau menyesal pernah menampungku waktu itu aku akan membayarnya anggap itu uang sewa"

"Apa itu penting!... Apa aku butuh uangmu sekarang... Apa aku nampak seperti rentenir yang menagih hutang di matamu..., aku tidak meminta imbalanmu Laras-ssi! aku hanya ingin kau kembali seperti dulu"

'Kita bahkan pernah berciuman'
Batin Jungkook '-- kau lupa itu?'

"Seperti dulu? Tolong jangan berdalih ngawur... Kembalilah pada wanitamu. Jangan berkeliaran di tempat wanita lain seperti ini orang akan salah paham nanti!"

NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang