22 New house

656 45 0
                                    

Warning banyak typo ya men temen
Oh iya jan lupa meninggalkan jejak yah Chinguyaaaaa
.
.
.
.

Laras :

Pembodohan diri ini namanya. Bagaimana tidak! Kenapa aku bisa terdampar ditempat ini bersama Jeon Jungkook, aish! aku benar-benar sudah gila. Kenapa ketika ia memaksaku tadi aku hanya pasrah. Tidak... Tidak sepenuhnya aku pasrah, sungguh aku sudah menolaknya tapi yah harus diingat lagi Jungkook adalah pria pemaksa, dan berontak'pun akan sia-sia saja.

Aku mulai berjalan menuju ruangan tengah yang akan dibereskan karena Jungkook sialan itu pindah ke rumah baru ini, ia bilang karena Apartemen yang sebelumnya tidak nyaman lagi, kurang bagus dan banyak lagi alasan-alasan yang membuat orang lain yang mendengar itu pasti ingin melempar bola baseball ke arah Jungkook dengan pukulan penuh hingga ia terkapar tak sadarkan diri.

"Kau bilang apartemen yang sebelumnya kurang bagus? Kau gila, huh!?"

Bahkan Apartemen yang sebelumnya jauh lebih lebih baik dari tempat tinggalku, Heol!... Jungkook memang gila.

Author :

"Iya... Aku sudah bosan"
Pria itu mengatakannya tanpa beban, entah alasan pastinya apa.

"Bosan?"
Tanya Laras sambil membuka baju luarannya dan menyisakan kaos berwarna putih miliknya. Meletakkan tas dan baju diatas nakas yang terlihat masih aman untuk tidak terjangkau debu atau kotoran lain, atau... Dibuang Jungkook.

"Sudahlah jangan banyak bertanya, aku hanya ingin pindah ya pindah saja"

"Terserah, uang... Uangmu sendiri apa peduli"
Gerutu Laras dengan suara pelan. Ia sangat menyayangkan uang yang dikeluarkan Jungkook untuk membeli rumah baru, yah walaupun harga pasti bukan masalah untuk ukuran seorang superstar seperti dia.

"Iya tolong ambilkan itu.. ya letakkan disana .... Emm kurang ke kiri.... yah benar begitu... Aishh kau bisa tidak? ... Masih kotor"

Sepanjang ini Jungkook hanya melipat tangannya di depan dada, dan menunjuk kesana kemari dengan ocehannya, saat Laras mengerjakan itu seorang diri. Lalu apa gunanya otot besarnya itu.

"YAKKKK... JEON SIALAN JUNGKOOK! KAU KIRA AKU PEMBANTUMU!"
Laras melotot ke arah Jungkook dengan pandangan mata yang -Fire- ingin membakar Jungkook.
"Kau dari tadi hanya menyuruhku, kau diam saja apa kau cacat, huh?! Ini rumahmu kenapa aku yang harus bersusah payah. Kenapa juga tak panggil seseorang yang bisa membereskan ini semua, huh? Uangmu kan banyak, tinggal bayar saja semuanya beres "

"Lebih baik menyuruhmu kan bisa lebih berhemat, daripada menyuruh orang lain aku harus membayar mereka nanti"

Apa Laras tak salah dengar, Jungkook dengan mulutnya yang 'tak berdosa' itu membuat Laras menganga tak percaya dengan kalimat yang dikeluarkan pria dengan tubuh atletis itu, bagaimana mungkin orang bodoh ini seorang artis terkenal, otak saja tak punya -batin Laras.

"Kau bodoh atau tak ada otak, huh?"
Laras berjalan mendekat ke arah Jungkook dengan kedua tangan dipinggangnya, seolah ingin memarahi Jungkook, atau memberi satu pukulan telak di tulang keringnya.

"Bukankah itu sama saja"
Masih bisa menjawab dengan enteng pula

"Itu kau tauu... Yak! Kau membeli rumah baru apa itu yang namanya berhemat huh?"

"Ya kan-...."

Baru ingin membela diri lagi, seketika Laras menendang kaki kiri Jungkook sangat keras, sampai pemiliknya mengaduh

"Aauuuu..."

Jungkook memegangi kakinya yang keskaitan

"Kau benar-benar, aauhh"
Jungkook hanya pasrah menerima tendangan gadis tersebut

NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang