23

623 44 0
                                    


"Eunha... ?"
Tanya Jungkook ketika gadis itu mendatanginya di sebuah ruangan yang ada di gedung tempat pemotretan berlangsung. Hari ini adalah hari terakhir pengambilan gambar untuk produk terbaru, entah darimana Eunha tau tempat Jungkook sekarang berada.

Jungkook langsung menarik Eunha menjauh dari orang-orang disana, takut-takut jika ada yang mengasumsikan hal-hal yang tak diinginkan oleh Jungkook nantinya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku mencarimu Kook"

"Untuk apa, aku sedang bekerja"
Jungkook menatap lekat wajah Eunha agar gadis cantik itu mengerti dengan apa yang dikatakan Jungkook

"Kook aku merindukanmu, mengertilah... Kau pindah tempat tinggal juga tak memberitahuku Kenapa? Kau tak ingin aku menemuimu!"

Jungkook hanya memejamkan mata

"Jangan berfikiran seoerti anak kecil Eunha-ya.... Aku hanya tak ingin siapapun menggagu privasiku"

"Termasuk aku?"
Eunha langsung menyela
"Kau tega Kook!"

Mata indah gadis itu mulai berkaca-kaca, menandakan akn turun hujan dari dalam matanya

Jungkook hanya bernafas kasar melihat gadia di depannya itu, terkadang Jungkook berfikir kenapa Eunha tak seperti Laras yang banyak bicara, sering marah dan tidak manja seperti Eunha.

"Baiklah... Baiklah apa maumu?"
Ketika air mata Eunha telah meloloskan diri
"Jangan menangis lagi, euh!"

Jungkook memang lemah dengan air mata perempuan apalagi Eunha, ia ingin menjaga Eunha, ingat!, bukan karena ia mencintai gadis tersebut.

"Ajak aku makan malam di restoran mewah"
Permintaan Eunha "lalu menonton Bioskop"

Jungkook mengangguk pasrah
"Baiklah.. tunggu sebentar aku akan menyelesaikan pemotretannya sebentar"

......

Eunha dan Jungkook akan memasuki lift, beberapa pasang mata melihat tak keheranan pasalnya jika mereka benar sedang menjalin sebuah hubungan tidak jadi keanehan lagi, mengingat Jungkook dan Eunha adalah pasangan yang sempurna jika bersama.

Ting...

Lift terbuka dan gilanya, seorang gadis dengan perasaan kaget yang ditahan agar tak terlihat aneh oleh dua pasang manusia yang akan masuk kedalam ikut dengannya itu.

Jungkook tak kalah kaget juga, pasalnya ia tak tahu jika Laras akan masuk kerja jam segini atau hari ini sekalipun.

Laras membungkuk pada dua orang tersebut, agar terlihat sopan santun. Jungkook hanya diam memandangi gadis tersebut yang enggan untuk mengangkat wajahnya alias tertunduk terus menerus, entah apa yang dipikirkan Laras ia hanya ingin seperti itu untuk sementara waktu.

Jungkook dan Eunha berdiri berdampingan membelakangi Laras di sana dengan wajah yang masih menunduk

Karena hanya ada tiga orang di sana bahkan Eunha tak sungakn merangkul lengan kekar milik Jungkook dan menyenderkan kepalanyanya di sana. Laras yang menyadari itupun hanya sanggup berdiam dan melipat bibirnya kedalam

"Jungkook-ah... Aku sudah sangat lapar"
Suara yang dibuat-buat manja oleh Eunha, tapi Laras akui Eunha memang sangat cantik dan imut di dalam waktu yang sama.

"Jangan begini Eunha-ya"
Sudut mata Jungkook melirik ke arah Laras

Deg.. deg.. deg

'Jangan bodoh Laras... Jangan bodoh, kenapa hatimu sakit, kau sudah gila ya'
Laras memaki dirinya sendiri dalam hati

"Eunha-ya..."

Eunha menatap Jungkook dan mempoutkan bibirnya manja,seolah ia sedang marah

"Arrasooo..."
Lalu menunjukan jari telujukannya ke arah Jungkook "tapi ingat ya janjimu setelah makan kita ke Bioskop"

"Iya aku ingat"
Balas Jungkook

Laras?

Sekarang detak jantungnya semakin gila melihat kemesraan dua manusia di depannya itu, matanya memanas sekuat hati ia menahan agar tak nampak cengeng atau Jungkook akan merasa aneh jika ia tiba-tiba menangis disana...

Ting...

Pintu lift terbuka, Jungkook dan Eunha keluar lebih dulu berjalan ke arah kanan sedangkan Laras masih menunggu dua orang tersebut berjalan lebih jauh baru ia akan keluar dan berjalan berbalik arah dari mereka. Jungkook melirik Laras yang baru keluar dari lift dan menunduk lalu berjalan ke arah bersebrangan dengannya. Entah kenaoa Jungkook ingin melihat gadia itu sekarang. Apa dia baik-baik saja, dia tak nampak seperti biasanya - Bantin Jungkook

Laras pergi ke toilet wanita yang ada di lantai bawah, menatap dirinya di cermin wastafel

"Bodohnya, dirimu Laras! Apa yang kau lakukan huh! Apa ini?" Laras berucap sambil mengusap air matanya yang tak tertahankan lagi "Menangis! Benar-benar bodoh aku ini, hik..hik"

.......

Jungkook dan Eunha benar-benar melakukan apa yang diminta Eunha.

.
.
.
.

Di Lain tempat....

Reyhan telah berada di bandara menuju Seoul, ia bahkan tak memberitahu Laras atas kedatangannya. Reyhan begitulah sifat oria tersebut, seenaknya sendiri.

.
.
.

Matahari telah menampakkan diri sedikit malu-malu, Laras terbangun dan melihat notifikasi ponselnya. Nampak pesan gambar dari sahabatnya tersebut.

"Pria bodoh ituuu astagaaa, akn ku congkel otaknya dan kuberika pada Patrick star"

Gerutu Lars yang melihat foto sahabanynya itu telah berada di bandara Incheon dan mengaku tidak tahu harus berbuat apa, mengirim pesan pada Laras lebih dari 50 pesan minta di jemput.

.....

Laras mau tak mau menuruti oermintan sahabat baiknya, ralat sahabat bejatnya itu, jika dibiarkan mungkin ia akan terseat lalu menghilang entah kemana lalu menjadi gembel di Seoul. Bukankah sebodoh-bodohnya Reyhan ia tetap sahabat Laras.

Disinilah Laras sekrang mondar mamdiri mencari Reyhan di bandara

"Hallo... Kau dimana bodoh?"

"Aku.. emm... Kau dimana?"
Reyhan mencari keberadaan Laras menoleh kesana kemari.
"Coba lihat ke belakang"

Laras menuruti kata Reyhan lalu menemukan Reyhan yang tersenyum manis ke arahnya, sungguh berapa tahun Laras tak bertemu dengan Reyhan dan sekarang pria itu malah semakin tampan tak kalah tampan dari Idol Korea, yah wajar saja karena ia memang sudah meiliki aset wajah yang rupawan sedari dulu dan kekayaan berlimpah tentu ia tak menyia-nyiakan uangnya untuk tidak merawat diri.

Laras mendekat ke arah Reyhan dan langsung memukul lengan pria tersebut

"Kau gilaa, datang tanpa memberitahu dulu"

"Surpriseeee"
Katanya dengan cengiran tak tahu diri. Pria tinggi berkulit putih itu lalu merangkul tubuh mungil Laras

"Aku Lapar"
Sebelum Laras melayangkan protesnya, ia segera mencari alasan yang pasti Laras tak bisa menolaknya mengingat Reyhan adalah oemakan yang ulung. Mungkin saat di oeswat makanan itu tak cukup untuk mengisi perut Reyhan

"Aiisshhh... "
Laras hanya bisa mendengus kesal.

.
.
.
.
Jungkook menghubungi Laras tapi tak ada bakasan, ia mengirim pesan singkat pada gadis itu.

"Laras-ssi, kau sibuk? Bisa aku minta bantuanmu"
Jungkook juga tak yakin kenapa ia mengirim pesan pada Laras dan meminta bantuan. Bantuan apa?

Entahlah itu dipikirkan nanti yang pasti Jungkook penasaran dengan keadaan gadis itu sekarang terahir kali mereka bertemu di lift dengan Laras yang terlihat aneh seperti orang sakit, bagi Jungkook. Ya benar Laras sakit....tapi lebih tepatnya sakit hati.


NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang