36 Goodbye and I love you

638 43 0
                                    


Aku menyembunyikan semua bekas luka dengan sebuah kata kata “Aku baik-baik saja".

Dreettt....
Dretttt....

Call from ...

'Makhluk itu'

Nama yang tertera, yang tak lain adalah si tampan dengan keanehan yang hakiki siapalagi jika bukan Kim Taehyung.

Sekali lagi Taehyung mencoba menelpon Jungkook.

Dipastikan pria dengan pahatan wajah sempurna itu telah menyumpahi adiknya si kelinci bongsor tersebut.

Yang dicari kini tengah duduk di sebuah club dengan beberapa botol Vodka yang telah kosong. Pria itu bahkan sudah sangat mabuk. Beberapa kali wanita dengan pakaian kurang bahan mendekati pria tampan itu namun Jungkook menolak mereka mentah-mentah, ia hanya ingin membuat dirinya lebih tenang bukan mencari kesenangan hawa nafsu belaka. Ia benar-benar sedang tak menginginkan "itu" apalagi dengan wanita lain. Oh astaga jadi... Siapa yang pria itu inginkan? Oke pasti bukan Author.

Ia menyandarkan kepalanya di bahu sofa sesekali ia mengecek layar ponselnya. Dan mendapati Taehyung baru saja menelponnya. Tapi ia malah mengabaikan panggilan Taehyung. Dasar adik durhaka. Batin Taehyung pasti seperti itu.

Pria dengan setelan hitam itu lalu berdiri dengan sempoyongan, ia mulai berjalan keluar dari tempat laknat tersebut, bukan mendapat ketenangan yang ia inginkan malah rasa kesal yang ia dapat karena wanita-wanita jalang itu menggodainya terus.

Jungkook sudah berada di dalam mobil ia bahakn beberapa kali salah memesukkan kunci mobil miliknya.

Diperjalanan mobilnya seolah oleng ke kanan dan ke kiri tak beraturan, beberapa kali klakson mobil lain berbunyi ditujukan padanya yang mengendarai mobil tak karuan, efek mabuk.

Jalanan juga sedikit licin karena baru saja turun hujan dan masih sedikit rintik-rintik gerimis di sepanjang jalan. Dan tiba-tiba sebuah cahaya lampu sen mobil dari depan menyala begitu terang hingga Jungkook dengan spontan membelokkan setir ke kiri dan alhasil ia hampir menabrak trotoar pinggir jalan.

Untunglah tak terjadi apa-apa hanya saja kepala Jungkook terbentuk cukup keras mengakibatkan dahinya sedikit terluka.

Jungkook merogoh ponsel dalam sakunya dan menghubungi nomor seseorang yang Beberapa menit lalu telah menghubungi dan ia abaikan.. inikah yang namanya menjilat ludahnya sendiri?

"Yakk.. Jeon Jungkook kau mengabaikanku"
Belom sempat Jungkook berbicara atau sekedar berkata Hallo... Tapi mulut Taehyung sudah meronta-ronta seperti cacing-cacing diperut.

"Hyung... Asshhh bisa tolong aku"
Kata Jungkook dengan sedikit meringis karena kepalanya yang sakit efek terbentur dan pusing karena alkohol, lengkap sudah penderitaan Jungkook.

"Yak!.. kau kenapa? Apa yang terjadi? Kau dimana? Cepat katakan.. jangan diam saja.. aku panik yak Jeon Jungkook!"

"Hyung... Berhentilah mengoceh, aku dijalan sekarang kepalaku pusing... Asshh aku hampir menabrak trotoar tolong jemput aku si distrik xxxx"

"Ah.. baiklah aku kesana sekarang juga"

Setelahnya panggilan terputus dan Taehyung melesat dengan kecepatan penuh seperti palu milik Thor.
.
.
.
.

Taehyung membawa Jungkook ke dalam Apartemen pria kelinci tersebut. Membaringkan adik kesayangannya yang menyebalkan itu penuh hati-hati.

Sesekali Jungkook meringis karena kepalanya terluka.

"Astgaa... Kau mabuk berat bodoh"
Celoteh Taehyung sambil melepas sepatu Jungkook yang belom sempat terlepas. Ia bahkan lebih nampak seperti seorang ibu daripada seorang kakak. Mulutnya yang cerewet dan geraknya cekatan.

NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang