7.

833 54 0
                                    

....

Hari ini jadwalku bukan menguntit Jungkook, huh aku lega sebenarnya...Aku akan sangat berterimakasih hari ini aku bebas... Aku akan menghadiri acara siaran live untuk pertama kalinya sejak aku bekerja di sini.

Aku pergi bersama beberapa orang di sana, juga Yora temanku. Sampai di gedung dan kami semua telah siap untuk mengikuti acara yang akan berlangsung selama tiga jam itu.

Acara sudah selesai, kami semua memberi hormat dengan saling membungkuk... Ketika pembawa acara itu turun aku pergi untuk memberi hormat padanya, aku hanya ingin menyapa saja.

"Anyeonghaseyo ..."
Sapaku padanya

"Anyeonghaseyo"
Dengan senyum ramah wanita manis dan anggun itu menjawabku

Aku akan berpamitan pada teman-teman terlebih dahulu, karena setelah ini tak ada jadwal apa-apa lagi jadi aku bebas untuk pulang lebih awal.

"Yora.. aku pulang duluan ya"

"Oh, ya hati-hati kau Laras"
Jawab Yora sambil melambaikan tangannya

...............

Kenapa pagi begitu cepat datang... Aku melihat isi ponsel dan langsung ingin menenggelamkan diri di sungai Han.

Haruskah hari ini juga datang... Aku malas bangun ingin tetap seperti ini. Tidur sampai siang dan bangun untuk makan setelah itu tidur lagi sampai pagi, ah menyenangkan sekali. Anganku.

Hari ini berbeda dari biasanya yang dimana aku selalu menguntit mengijuti kemanapun Jungkook pergi, seperti kemarin hari inipun aku bebas dari Jungkook. Tunggu, bukan bebas yang seperti itu... Pasalnya hari ini aku akan pergi ke acara peresmian gedung Agency baru akuisisi dari Bighit entertainment yaitu Agency naungan dari BTS, tentu seluruh artis datang menghadiri tak terkecuali Jeon Jungkook.

'sial...'

Para wartawan Reporter juga tak ketinggalan ambil andil untuk meliput, itulah mengapa sekarang aku dan Yora datang dengan dress yang cukup cantik ah kita juga sedikit mendandani wajah kami. Wajah berantakan ku yang biasanya telah berubah sedikit.... ya sedikit lebih cantik menurutku.

"Kau siap?"
Tanya Yora padaku saat akan menuruni mobil miliknya, ya benar Yora bisa mengemudi karena dia punya SIM dia warga negara Korea jadi lebih mudah mengurus SIM berbeda denganku yang notabennya adalah alien. Ah maksudnya orang asing. Foreigner.

"Tentu saja"

Kita memasuki gedung besar dan mewah itu, dipenuhi dengan nuansa elegan dan cantik yah karena ini adalah Agency yang mayoritas Idolnya adalah perempuan atau memang semua perempuan, Mwolla.

Autor :

"Yora.. aku ke toilet sebentar"

Pamit Laras pada teman akrabnya itu

"Hemm.."
Angguk Yora

.....

"Aduh sebelah mana sih toiletnya, udah ga tahan"
Monolog Laras

"Ah itu.. itu"
Sambil menunjuk papan arah toilet

Karena toilet pria dan wanita bersebrangan jadi mau tak mau ia juga melewati toilet pria. Tapi sebelum masuk Laras mendengar seseorang yang sedang berbincang... Lebih tepatnya menggunakan urat. Terdengar sedikit Marah.

Dibalik dinding itu terlihat wanita yang nampak akan menangis di depan seorang pria, terlihat tak asing wanita itu, batin Laras.
'ah benar itu Eunha'
Kata Laras dalam hati

'tapi kenapa dia menangis?'
Tanya Laras dalam hati, jiwa penasarannya bergejolak

Eunha lalu pergi meninggalkan pria yang masih mematung di sana

Pria itu berbalik sontak membulatkan mata Laras

"Jeon Jungkook!"

Laras menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan tangan kirinya, tak percaya apa yang ia lihat sekarang, seakan kakinya telah membeku di tempat dan tak bisa beranjak lagi, sungguh situasi yang seolah ia sedang kepergok menguping walaupun tak semuanya salah ia hanya sedikit penasaran tapi ia tak bisa mendengar percakapan kedua orang itu.

Jungkook menarik lengan Laras membawanya untuk pergi ke tempat dimana tadi ia dan Eunha berada sebelumnya.

Laras :

Apa yang harus aku lakukan sialan, situasi macan apa ini, aku hanya menunduk tak berani menatap wajah pria di depanku ini

"Yak!"
Aku terperanjat karena suaranya meninggi

"Wae.. wae..wae?"
Bagaimana suaraku terdengar, sangat gelagapan, seperti tertangkap basah sungguh aku takut aku menatap matanya terlihat kemarahan di dalam mata kelincinya

"Kau-"
Dia menunjuk tepat di depan wajahku

"Yang mengikutiku selama ini benar, aku tau kau seorang reporter, kau mencari berita tentangku dengan cara yang menjijikan"

"Mwo?"
Aku sangat kesal dengan kata-katanya 'menjijikan' dia bilang

"Kau pasti telah melihat semuanya, .. Kau juga pasti sudah memotret kami. Jawab!"

Dia melihat ponsel yang ku genggam, lalu meraihnya

"Yak.. apa yang kau lakukan pria sialan, kembalikan ponselku"

Terjadilah adu tarik menarik di sana, dia mengulurkan ponselku ke atas kepalanya membuatku kesusahan dengan tinggi badan yang minim ini walaupun sudah memakai sepatu tinggi tak bisa mengimbangi tinggi Jungkook, Sialan gerutuku.

Tiba-tiba Jungkook menjatuhkan ponselku, aku sangat terkejut menatap ponselku yang malang di lantai dingin itu, lalu aku menatap murka ke arah Jungkook, entah dia sengaja atau tidak yang aku tau dia telah menjatuhkan ponselku.

"Yak.. kau...kenapa kau menjatuhkannya, kau gila huh!"
Aku sangat marah

Dia hanya diam tak ada kata yang keluar

"Aku tau kau Top star tapi sikapmu tak mencerminkan seorang yang patut di kagumi"

Aku memungut ponselku yang sudah mati, aku melihat layarnya pecah, mataku memanas melihatnya ingin sekali menangis. Aku berdiri dan menatap wajahnya

"Dan harus kau tau Jeon Jungkook aku tak mengikutimu di sini memang beberapa hari lalu aku sempat mengikutimu, iya aku salah tapi itu pekerjaanku apa yang harus aku lakukan, aku tak bisa menolak"

Dia hanya menatapku, entah tatapannya tak bisa ku artikan

"Tapi tak seharusnya kau begini kau menghancurkan barang ku, aku salah aku minta maaf, tapi kau- sungguh aku menyesal (menyesal pernah mengagumimu dan mengidolakanmu sampai hampir gila)"

Aku sudah tak tahan lagi biarkan air mata Sialan ini keluar tanpa basa-basi, pria di depanku ini wajahnya aku tau dia sedikit bingung tapi entahlah aku juga tak bisa menyalahkan dia sepenuhnya di sini aku juga salah tapi haruskah dia merusak ponselku.

Aku lalu pergi begitu saja, meninggalkan pria itu yang masih mematung di tempat. Aku tak perduli lagi aku langsung keluar dari gedung dan meninggalkan acara itu. Yora? Ah aku melupakannya. Bagaimana aku bisa menghubunginya ponselku rusak.. ah maafkan aku Yora aku meninggalkanmu tanpa bilang dulu, semoga dia tak marah.

Aku lalu berjalan menuju halte terdekat dengan wajah yang sudah tak karuan lagi karena menangis, huh aku mulai gila kalau begini terus.

Next



NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang