Seperti yang Jeop katakan : Meskipun tak ada yang menyukaiku, aku akan tetap bernyayi.
Sama sepertiku. Meskipun tak ada yang suka ceritaku, akan tetap menulis.Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Mungkin aku kurang berjuang untuk mendapatkan cintamu, walaupun dirimu telah mengatakan kalau dirimu tidak mencintaiku, aku akan tetap mencintaimu.
Aku mungkin masih bisa menunggu kehadiran cintamu, tapi jika aku telah lelah, mungkin itu saatnya aku akan mencoba melepaskan sekaligus melupakanmu untuk selamanya." -Jungkook melakukan jadwal solonya sendiri hanya ditemani sang manager. Member lain pun juga sama, mereka melakukan promosi solo masing-masing. Sepertinya Taehyung yang baru-baru ini menerima tawaran untuk bermain drama. Sedangkan yang lain masih sibuk dengan berbagai kegiatan.
Tapi di sini terlihat Jungkook-lah yang paling kewalahan dengan jadwalnya yang lebih padat dari yang lain... ia merasa tertekan dengan semua tuntutan yang dilemparkan padanya. Lelah? Pasti.
"Kau sudah makan?"
Kata salah satu staf di sana"Ah.. iya nanti saja"
Kata Jungkook"Istirahatlah sebentar, kau nampak sangat lelah kita lanjut lagi nanti pemotretannya"
......
Malam tiba Jungkook kembali ke Apartemen miliknya.
Bekerja, makan, tidur, bangun kerja lagi. Begitu terus setiap harinya... Ia jenuh hambar rasa hidupnya. Ingin mengadu tapi pada siapa?
"Sudah malam lagi ya?"
MonolognyaIa menilik sosial media milik Laras, terlihat gadis itu baru saja membagikan kegiatannya. Senyumnya cerah seolah gadis itu sedang bahagia sangat.
"Kau benar-benar sudah bahagia sekarang"
Senyum kecut itu kembali terukir di bibir Jungkook"Rasanya aku lelah hidup seperti ini... aku ingin bertemu denganmu, membagi beban hidupku bersamamu"
Matanya tertutup sebentar lalu menggeleng sambil tersenyum hambar
"Ah dulu pasti kau sering menahan diri seperti ini yah? Kenapa saat itu kau diam saja? Kenapa tak memberitahu ku?"Jungkook mengambil Beer yang tak jauh darinya berdiri, meminumnya seolah akan memberinya rasa ketenangan sejenak.
.
.
.
.Laras berjalan keluar gedung dengan ponsel yang menempel pada daun telinganya
"Em... Iya sebentar"
Kata Laras pada si peneleponTak jauh dari sana Mingyu melambaikan tangan, dengan wajah yang tertutupi masker tak ada yang mengenalinya sama sekali.
"Aku kan sudah bilang... Tak perlu menjemput ku, kau bukan sopir pribadi"
Ketus Laras pada Mingyu"Aku yang mau... Jangan menolak hitung-hitungan hemat ongkos kan hehe"
"Ck! Dasar..."
"Eh kita makan dulu, aku lapar"
Kata Mingyu lalu menyalakan mesin mobilnya"Makan dimana?"
Tanya Laras"Tentu saja di tempat yang jual makanan bukan jual baju, memang kita mau makan baju"
Laras menepuk lengan pria tersebut.
"Tuh makan rumput sana... Eh kau kan Vampire harusnya makan darah.. apa kau mau menghisap leherku dan menyesap darahku tuan... auhhh astaga aku jadi takut. Jangan-jangan kau memang bukan manusia Mingyu-ssi"
Ledek Laras dengan ketawanya yang nyaring di dalam mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER IMAGINED (JJK) ✓
Fanfiction________________________________________ Bisa di sebut dengan pensiun, ya begitu yang di rasakan Laras, gadis Indonesia yang dulunya adalah seorang Fangirl, benar. Dulu. Mencoba menghindari semua hal tentang Fangirl tapi tidak dengan negara asalnya...