Happy reading
Sorry banyak typo.
.
.Laras sudah tak pernah lagi mengikuti Jungkook seperti layaknya seorang stalker, memutuskan berhenti dan meminta ijin ke manager ia kira akan membuatnya dalam masalah tapi manager manerima alasan Laras kenapa ia tak bisa melanjutkan project ini.
Laras :
Aku berjalan menuju gedung tempatku bekerja.. aku seperti biasa berjalan kaki untuk menghemat ongkos
Sudah dua minggu aku tak melihat wajah Jungkook lagi, ishh... Apa-apaan aku ini untuk apa memikirkan pria sialan itu, tak mau ganti rugi juga akhirnya aku harus beli ponsel baru sendiri.
Aku melalui hari ini dengan biasa saja seperti hari-hariku sebelumnya tak ada hal spesial atau masalah yang besar, semuanya biasa... sangat biasa hingga membuatku jenuh. Aku kenapa sih? Mempertayankan perilah diriku sendiri... Jangan bilang merindukan-.. ah Tidak!.. Tidak!...
Ayolah Laras, kau sudah gila huh. Lupakan Jungkook lupakan... Kau sudah sangat bekerja kerasa bertahun-tahun melupakan sosok itu, please tetap di jalan itu, jangan goyah.
Menyemangati diri sendiri membuatku merasa lebih kuat. Mungkin. Atau aku hanya ingin melarikan diri saja.
Entah.
.....Hari ini aku berencana akan ke apartemen Yora, karena dia sakit. Aku menghubungi nomer telepon Yora, mengabarinya jika aku hampir sampai
"Yora aku segera sampai"
"Baiklah aku akan menjemputmu"
"Tak perlu... Kau sedang sakit, aku tak mau kau kenapa-kenapa"
"Aku hanya sakit pusing biasa bukannya lumpuh Laras, tunggu aku akan kesana sekarang"
"Tak usah aku segera sampai, tunggu saja ya"
"Hemm.. baiklah hati-hati"
Sampainya di depan apartemen Yora, dia segera membukakan pintu lalu aku masuk dan langsung di suguhkan dengan pemandangan ruangan yang berantakan seperti bekas perang dunia.
"Daebak... "
"Aku belum sempat membersihkannya jadi aku biarkan dulu"
"Sini, biar aku saja yang bersihkan..."
"Ah tak perlu, nanti akan ku bersihkan"
"Sudahlah aku hanya ingin membantumu... Oh iya Sudah ke dokter kan? jadi kau sakit apa?"
Tanyaku sambil memunguti bebrapa barangnya yang berserakan"Ahh..."
Hembusan nafasnya terdengar frustasi
"Biasa aku habis minun semalam dan yahh... Aku pingsan sampai paginya tak bisa bangun rasanya bumi ini bergetar seperti gempa""Kau baik-baik saja kan?"
Aku merasa dia sedang ada masalah akhirnya dia berlari ke mabuk"Hem.. hanya.. masalah dengan ibuku, ah bukan masalah besar tenang saja"
Aku tau hubungan dia dengan orang tuanya memang tak begitu baik apalagi setelah ibunya menikah lagi
"Begitu ya"
Aku hanya mengangguk mencoba mengerti keadaannya, mungkin dia memang tak ingin membagi dengan siapapun termasuk diriku
"Tapi jangan minum terlalu banyak mulai sekarang ya""Arasso.. arasso"
Aku menatapnya dalam lalu dia tersenyum kearahku. Seolah mempertandakan dia dalam keadaan baik-baik saja
Senyumnya nampak sangat percaya diri, seharusnya aku mengikuti jejak kepercayaan diri yang dia miliki. Aku tau hidup Yora tak segampang apa yang terlihat di mata orang lain, aku tau dia juga tertekan dengan masalah hidupnya tapi lihat betapa percaya diri dan semangatnya gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER IMAGINED (JJK) ✓
Fanfiction________________________________________ Bisa di sebut dengan pensiun, ya begitu yang di rasakan Laras, gadis Indonesia yang dulunya adalah seorang Fangirl, benar. Dulu. Mencoba menghindari semua hal tentang Fangirl tapi tidak dengan negara asalnya...