Happy reading...
Warning Typo
.
.
.
.Langit begitu indah, Laras menatap karya Tuhan itu dengan hati yang tenang dan damai, salah satu hal yang membuatnya merasa bersyukur telah hidup di bumi ini bukan di Mars atau Pluto sekalipun karena mungkin di sana ia tak dapat menemukan keindahan alam yang membentang luar biasa indah seperti ini. Hembusan angin menyapanya tanpa henti terasa seperti alunan lagu yang menggema di sekujur tubuh ingin sekali gadis itu bersenandung ria bersama ketenang jika tak mengingat ia sedang berada di tengah jalan mungkin Laras tak segan mengeluarkan suara em-- pas-pasannya itu.
Seolah dilempar sebuah batu besar kearah perutnya, sakit nyeri dan mual semua jadi satu datang tiba-tiba membuyarkan aktivitas Laras sebelumnya yang sedang asik menikmati ketenangan alam, ia sangat sadar apa yang terjadi padanya saat itu pasalnya tadi pagi ia mendapat haid di hari pertamanya, tentu kalian para perempuan mengerti bukan rasa sakit hari pertama bahkan bisa hari kedua sekalipun di hari haid kalian, walaupun setiap perempuan memiliki perbedaan sakit yang di rasakan. Ketahuilah sakit yang dirasakan Laras sangat amat luar biasa seperti terkoyak tertusuk di bagian perutnya dan punggung gadis itu seolah baru saja mengangkat beban yang sangat berat, saat keluar dari tempat tinggalnya Laras masih merasa biasa saja hanya pegal dibagian punggung tapi saat berjalan kaki mulai jauh rasa sakit luar biasa yang bercampur itu mulai bersekongkol menghantam tubuh kecilnya. Sekarang ia merasa mual dan ingin mengeluarkan isi perutnya yang belum terisi apapun.
'Tahan Laras tahann.. kau pasti bisa'
Menguatkan dirinya sendiri dalam hati.Gadis itu berjalan sedikit gontai, terlihat dahinya mulai berkeringat menahan sakit dan bulu kuduknya mulai berdiri pasalnya rasa sakit itu menjalar kesekujur tubuh kecilnya itu. Laras memegangi perut dan merapikan rambutnya yang mulai menutupi wajahnya karena posisi gadis itu sedikit membungkuk.
Laras mencoba menetralkan nafasnya mencoba berdiri dengan tegak, sampailah ia di depan kantor dan mulai memasuki gedung besar itu. Laras berjalan menuju lift untuk menuju ruang kerjanya.
'Ah! Sial!'
Batin Laras karena hal ah.. maksudnya seseorang yang akan membuat moodnya semakin buruk dan akan menambah rasa sakit di perutnya berdiri di dalam lift tersebut.Laras hanya diam dan enggan untuk masuk, berharap pria di dalam sana segera pergi dan ia menunggu hingga lift berikutnya
Ketika pintu lift akan tertutup pria di dalam sana menghentikannya, dan berkata
"Laras-ssi... Ayo masuk, kau sedang apa?"
'Menunggu wajah menyebalkan mu itu pergi'
Batin Laras dengan makian terhadap pria bernama Jeon Jungkook itu."Ah duluan saja"
"Kau yakin?"
Tanya Jungkook dengan dengan alisnya tertarik ke atas"Iya"
Sekuat tenaga Laras menahan sakit di perutnya, suaranya nampak sedikit gemetar, dan jangan lupakan dahi gadis itu yang masih berkeringat Jungkook yang menyadari keanehan Laras lalu menanyakan keadaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER IMAGINED (JJK) ✓
Fanfiction________________________________________ Bisa di sebut dengan pensiun, ya begitu yang di rasakan Laras, gadis Indonesia yang dulunya adalah seorang Fangirl, benar. Dulu. Mencoba menghindari semua hal tentang Fangirl tapi tidak dengan negara asalnya...