17. Mr. Top star

760 47 0
                                    

Jangan lupa Vote, Comment and follow me...
Warning Typi
Happy reading




Haruskah takdir buruk berjatuhan menghantamnya seperti batu meteor yang jatuh menembus atmosfer, terbakar sebelum menyentuh lapisan bumi. Atau bahkan bagi orang lain takdir ini begitu istimewa -mungkin, seperti pembiasan sinar matahari yang dibelokkan lalu terbentuklah warna warni di langit yang melengkung indah.
 
karena pada dasarnya banyak wanita di luaran sana yang menginginkan takdirnya berkeliling di sekitar takdir pria yang sedang duduk di bangku jok mobil sebelah Laras sekarang, tepatnya yang sedang mengendalikan kemudi mobil tersebut.

Laras, gadis itu hanya bernafas panjang seolah ingin marah tapi sangat merugikan dirinya karena akan membuang-buang tenaga saja jika harus berdebat dengan Pria Jeon di sampingnya itu, alhasil Laras hanya bisa menatap kaca dan melihat pemandangan di luar sana dengan mata malas.

Jungkook yang tadinya sepanjang jalan hanya fokus ke jalanan akhirnya melirik ke arah Laras yang sedari tadi hanya diam tanpa sepatah katapun. 'Tidakah dia ingin berterimakasih' seolah wajah Jungkook mengatakan hal itu. Bukankah dia yang memaksa Laras untuk masuk mobilnya, Heol! Kalau sekarang ia mengharapkan imbalan terimakasih dari gadis di sampingnya itu.

"Apa lihat-lihat?"
Sindir Laras yang bahkan tak melirik ke arah Jungkook, Laras sadar jika Jungkook sempat beberapa kali melirik ke arahnya. Waw Laras sudah nampak seperti Cenayang sekarang.

"Mwo? Siapa yang lihat, jangan ke-pe-de-an"
Bantah Jungkook dengan penekanan di setiap kata, juga tak lupa bibir yang sedikit di komat kamitkan

"Yasudah turunkan saja aku di sini"
Kata Laras sambil merubah posisi menghadap Jungkook dengan tatapan ingin melahap seseorang.

Jungkook yang melihatnya-pun juga ngeri dibuatnya "yak.. yak ... Yak.. berhenti melotot atau bola mata mu bisa lepas dari tempatnya"

"Yaaiishhh... Jeon Jungkook!"
Teriakan Laras

Jungkook-pun mau tak mau langsung menepikan mobilnya

"Wae.. wae.. wae?" Katanya dengan nada kaget "kenapa harus berteriak huh?"

"Aku ingin membunuh mu"
Tanpa aba-aba tangannya memukul berkali-kali pundak kokoh milik Jungkook, lantas Jungkook mengaduh dan melepas genggamannya pada kemudi mobil.

"Yak.. yak gadis penguntit berhentilah memukulku" Jungkook berusaha menahan tangan mungil Laras

Tak terima dengan julukan yang Jungkook berikan, lantas Laras melebarkan matanya dengan kilatan api amarah di dalamnya

"Apa kau bilang, huh!?"
Tiba2 Laras membekap mulut Jungkook dengan tangan kecilnya, karena merasa kesusahan Laras lantas mencopot Seatbelt yang ia kenakan. Dan kembali membekap mulut Jungkook, tentu saja Jungkook tak tinggal diam. Tubuh Laras sedikit terhuyung kesamping arah Jungkook tapi dengan keseimbangan yang masih tertahan.

Batin Laras ini adalah yang ia inginkan menganiaya Jungkook sampai babak belur, niatannya ini sudah ia pendam sejak dahulu kala, huh- akhirnya sekarang ia bisa melampiaskan kemarahan yang hampir menggunung sebesar gunung Sahara dan sepanjang tembok China.

"Rasakan! Rasakan!"
Bahkan Laras menjambak tatanan rambut rapi milik Jungkook, sekarang sudah tak berbentuk lagi. Tapi jangan tanyakan kadar ketampanan Jungkook(?) masih 100% Tampan! malah ia terlihat seksi dengan rambut acak-acakan seperti itu, bayangkan.

"Gadis gila hentikan!"
Jungkook meraih lengan kanan Laras, otomatis hanya tangan kirinya yang masih bergerak bebas, batin Jungkook wanita penguntit gila ini kuat juga.

NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang