19. Otak Byuntae

801 51 0
                                    

Happy readingWarning typoDon't forget like, komen, follow me!Mulailah mengapresiasi karya orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
Warning typo
Don't forget like, komen, follow me!
Mulailah mengapresiasi karya orang lain..
tengkyuuuu 💜💜💜

.
.
.

Jika sebelum lahir aku bisa memilih aku ingin lahir sesuai dengan apa yang aku impikan maka dipastikan aku sekarang sudah duduk dan menikmati segala kemewahan. Aku bahkan tak bisa menyalahkan keadaan sekarang, sejauh ini aku masih bisa bernafas dengan baik aku kira ini cukup. Jadi ah.. sudahlah mari ikuti arus untuk saat ini. Tapi, apa aku juga harus mengikuti arus dengan situasi seperti ini? hati dan pikiran tak sejalan di satu sisi menikmati tapi di sisi lain sangat menolak. Seketika sisi lain penolakan itu muncul yang sedari tadi sisi penikmat itu mendominasi seluruh tubuhku, bergerak mengikuti arus, lebih tepatnya mengikuti arah gerak bibir sialan milik Jeon Jungkook tapi bodohnya aku malah menikmati, tentu saja hati bergejolak, aku hanya menikmati sebentar aku bersumpah aku hanya terlena. Bukankah itu normal ketika seorang pria tampan menciummu? Entahlah. Tapi kenapa harus Jungkook!

Aku membelalakkan mataku mencoba mencari kesadaran atas dominasi pemikat dari Jeon Jungkook ini, aku mendorong dadanya kuat tapi sial dia begitu kuat bahkan tak ada gerakan sama sekali, seolah tenagaku telah lenyap bersama deru nafasnya yang menerpa pori-pori pipiku.

Aku masih mencoba meronta, memukul dadanya berkali-kali agar pria sialan itu berhenti. Aku takut--- em ya aku takut akan benar-benar terlena lebih jauh dan perasaan yang tak ku inginkan bisa saja datang, Tidak.. tidak! Aku benar-benar tidak ingin hal bodoh itu merasuki otakku bahkan hatiku.

Tidak ada pilihan lain, baiklah tenang Laras masih banyak jalan menuju Roma, ku gerakkan kakiku yang masih bisa bergerak sedikit bebas di sela selangkangan pria Jeon itu.

Auh-

Tepat!

Jungkook mengaduh ketika tulang keringku mengenai aset berharganya, astaga aku bahkan bisa merasakan miliknya yang tegang, Jungkook memang gila! Dia terangsang!?

dan seketika ia menghentikan kegiatan terkutuknya di atas diriku, aku tersenyum bangga pada diriku sendiri seharunya aku jadi pemain sepakbola saja jika tau bakat menendangku benar-benar luar biasa. Tapi tunggu! Mengapa ia masih diatasku aishh! Cinca! Tunggu masih ada jalan lain aku bukan gadis bodoh yang akan kehilangan satu akal.

Autor :

Duk!

Jungkook mengaduh begitupun Laras, ini yang namanya senjata makan tuan, perkiraan yang salah telah dilakukan Laras ia memukul kepala Jungkook tepat menggunakan hidungnya. Tadinya Laras ingin memukul dengan dahinya yang kita tahu dahi terbuat dari mineral keras yang pastinya sangat kuat menahan benturan alhasil ia mengaduh, dan parahnya cairan merah keluar dari hidungnya. Mimisan.

"Astaga darah!"
Cairan itu mengalir sampai ke pipi Laras tentu gadis itu sadar karena bau anyir menyeruak dalam rongga hidungnya juga sedikit rasa perih ketika Laras memegang hidungnya terlihat cairan itu masih mengalir.

NEVER IMAGINED (JJK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang