Sudah 10 hari aku jadi penguntit seorang Idol terkenal, sungguh aku makin gila.. kalian tahu rasanya bagaimana kau membenci sesuatu hal tapi kau diharuskan terus menerus berada di sekitar dia. Yah begitulah situasiku sangat rumit serumit rumus fisika yang tak terpecahkan.
Sekarang sudah pukul 7 malam, aku masih di sekitar apartemen si Jungkook sialan itu untuk memantau, aishh astaga aku gelii menyadari keadaanku sekarang. Tapi tunggu! Ada mobil keluar dari sana tentu saja aku mengenali platnya, milik Jungkook.
Kau tau di situasi seperti ini aku sangat membutuhkan mobil pribadi bukannya harus naik taxi huh, ya walaupun uang taxi akan diganti oleh perusahaan tapi jika aku bisa berhemat kan lebih baik...
Jungkook berhenti di salah satu taman, benar ini adalah kawasan VN Village, daerah kediaman Suga juga, pikirku mungkin dia akan bertemu dengan Suga tapi kali ini aku salah.... Seorang gadis ah wanita entah wajahnya tak jelas tapi nampak seorang perempuan yang datang dengan mobil hitam.
Dari awal seharusnya aku sudah bisa menduga kenapa jika dia ingin bertemu Suga harus di taman, bukankah lebih baik jika di rumah Suga saja. Laras lalu mengarahkan kameranya pada Jungkook dan sang wanita.
Jepret...
Jeprettt...Dapat!
Autor :
Laras membelalakan matanya melihat dua orang di sana berpelukan, tak sampai di situ tiba-tiba mereka menautkan bibir satu sama lain, Laras membalik badannya di balik semak itu tak ingin sama sekali melihat adegan itu, ia menutup rapat-rapat mulutnya dan entah sejak kapan dadanya berdetak tak karuan terasa nyeri di dalam sana, kaki Laras lemas seperti tak bertulang lagi.
'Kenapa ini, kenapa dadaku sakit sekali'
Batin Laras tak terasa juga air matanya sudah melosot di pipi chubby itu.
Ia mengusap air matanya sendiri tanpa sadar ia menatap tangannya yang basah karena air mata sialan itu.Ia lalu berdiri dan akan pergi saja karena sudah tak tahan lagi melihat dua sejoli itu.
Tapi na'asnya saat akan berlari tangannya tak sengaja menyenggol ranting kecil di sana lalu mengakibatkan suara.
Laras kaget lalu melipat bibirnya kedalam mulut, takut-takut jika Jungkook juga mendengar itu. Tapi benar Jungkook dan sang wanita mendengar suara atas ulah Laras mereka menyudahi tauatan mereka lalu melihat kesekeliling..."Ayo pergi" Ucap Jungkook pada sang wanita
Mereka menaiki mobil masing-masing menuju satu arah yang sama, entah kemana perginya Laras sudah tak mengikutinya lagi, lihat saja keadaannya sekarang duduk tak berdaya dibalik semak. Entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang tapi sampai saat ini ia masih memegangi dadanya yang terasa nyeri dan air mata itu masih senantiasa berlomba-lomba untuk keluar."Hik.. hik... Haaa.. kau bodoh Laras kau bodoh"
Tak sanggup lagi menahan kini ia menangis keras dan menundukkan wajahnya di sela kakinya yang sedikit ditekuk."Bagaiaman ini, aku ingin berhenti saja... Aku tak mau perasaan gilaku yang dulu kembali lagi.. hik.. hik"
.
.
.Laras sudah sampai di kediamannya juga sudah selasai mandi dan mencuci rambutnya, menggosok-gosok rambut basahnya dengan handuk tapi pandangan kosong ke depan, ini masih pukul 9 malam tapi ia segara kembali pulang saja tadi.
Ting...
Bunyi ponselnya membuyarkan lamunan"Hallo Ma..."
"Iyaa... Maa... Laras pulang tahun ini"
"Iya Laras kan sudah magang juga dapat gaji lumayan jadi bisa buat beli tiket pulang kan"
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER IMAGINED (JJK) ✓
Fanfiction________________________________________ Bisa di sebut dengan pensiun, ya begitu yang di rasakan Laras, gadis Indonesia yang dulunya adalah seorang Fangirl, benar. Dulu. Mencoba menghindari semua hal tentang Fangirl tapi tidak dengan negara asalnya...