Jungkook :
Aku merasakan kakiku bergerak sendiri, bukan, tapi digerakkan tangan seseorang. Tak biasanya aku segampang ini terbangun karena sebuah gerakan kecil.
Aku membuka mata perlahan sedikit nyeri di kepala membuatku harus menyipitkan mata, terlihat seorang gadis.
Gadis?
Ah aku baru ingat semalam aku meminta bantuan gadis ini, ah sial benar-benar sial. Aku juga bingung kenapa harus minta bantuan pada nya, lalu untuk apa juga aku menci-- aishh! cinca!
Otakku mulai memutar memori-memori semalam.
Astaga aku merutuki keliaran ku semalam, huh untung saja tak terjadi sesuatu yang diinginkan.
Tiba-tiba aku mengingat wajah Laras saat dalam kungkunganku, mengingatnya saja membuat perutku terasa geli, dia lucu sekali.
Ciuman pertamanya ya!?
Diumurnya saat ini bahkan dia belum pernah berciuman, bukankah aneh di jaman sekarang?.Saat aku tau dia akan beranjak turun dari ranjang dengan sangat pelan, entah pikiran dari mana tanganku begitu saja meraih pergelangan tangannya.
Wajahnya telihat bersemu dan kaget, bukankah dia terlihat semakin aneh jika begitu, terlihat sekali sedang menahan emm.. malu.
"Wa-wae?"
Katanya dengan matanya yang melirik kesana kemari, hati kecilku ingin sekali terus menggodanya, bagaiamana wajahnya yang marah, amukannya aku sudah tak tahan ingin menyaksikan dia kesal, dengan mengeluarkan kata-kata mutiara."Mau kemana?"
Tanyaku,"Pulang"
"Em... Kenapa?"
Terlontar begitu saja dari mulutku, aku bahkan tak mengerti bertanya seperti itu, ah sudahlah. Memang tujuanku membuat dia kesal.Bahkan tangannya dengan keras ditarik agar terlepas dari gengamanku, aku semakin mengeratkan gengaman ku juga
"Kenapa apa?"
"Kenapa mau pergi?".
Tanyaku lagi"Aku harus bekerja!"
Jawab gadis itu dengan nada sedikit penekanan di sana, oke dia kesal yah."Oh..."
"Kalau begitu lepaskan tanganku sekarang juga atau... Ku penggal tanganmu"
Lihat bagaimana dia mengeluarkan kata-kata mutiaranya. Aku sangat ingin tertawa"Gadis jahat"
"Kau bilang apa, huh?"
"Lepas atau--?"Arasso.. Arasso"
Gadis itu berjalan menjauh, terbesit di otakku untuk memanggilnya agar kembali, entah apa yang aku pikirkan aku hanya tak rela jika dia pergi begitu saja, bukannya aku tak rela ditinggalkan dia. Aku hanya tak rela jika dia pergi tanpa kekesalan.
"Yakk.."
Author :
Jungkook memang sudah tak waras lagi, apakah ini efek putus hubungan dengan Eunha, yah walaupun ia tak mencintai Eunha pada dasarnya, setidaknya selama ini ia selalu ditemani Eunha bukan. Toh Laras juga asik diajak bergaul, lebih tepatnya asik untuk jadi bahan hiburannya. Apalagi saat Jungkook melontarkan pertanyaan entah pernyataan mesumnya itu tanpa beban.
"Hentikan otak mesummu itu sialan!"
Seolah tak ingin berhenti dan ingin sekali menghabisi Jeon Jungkook sialan ini. Wajah Laras bahkan sudah di penuhi dengan api amarah, tentu saja bagaimana tidak ini pertama kalinya seorang pria mengatakan hal-hal mesum kepadanya secara terang-terangan. Reyhan memang mulutnya gila tapi tak segila Jungkook bagi Laras... yah walaupun sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi Reyhan dan Jungkook adalah spesies sejenis, yang bisa membuat darah orang lain naik seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER IMAGINED (JJK) ✓
Fanfiction________________________________________ Bisa di sebut dengan pensiun, ya begitu yang di rasakan Laras, gadis Indonesia yang dulunya adalah seorang Fangirl, benar. Dulu. Mencoba menghindari semua hal tentang Fangirl tapi tidak dengan negara asalnya...