Jangan lupa voment yah Chingu-deul, itulah cara mengapresiasi karya orang lain 😉
Warning typo
Happy reading
Happy Berkah FridayKau harus mengerti kehidup dunia ini seperti mengayuh sepeda, hal yang membuat sulit adalah sebuah tanjakan. Dan semuanya tergantung jalan yang kita pilih.
Tidak masalah jika terus menanjak asal ada kepastian yang menjadi dasar kekuatan, sebuah alasan yang telah menanti di ujung jalan.Seperti halnya Laras, ia hanya memiliki alasan dasar, entah itu bisa dikatakan kebodohan atau sebaliknya, ia bahkan tidak menyadari hatinya mulai jatuh pada seorang pria yang dulu ia benci. Oh tunggu! Mungkin ia membuka - lagi- hatinya untuk sebuah cinta, pada pria yang sama. Tidak... Mungkin ini lebih, karena dulu itu hanya sebuah rasa yang tumbuh diantara suka sebagai seorang penggemar atau sebagai manusia lain yang tidak diketahui keberadaannya oleh sang idola, itu tak bisa dipastikan hati Laras. Tapi kali ini ia benar-benar telah jatuh lebih dari seorang penggemar, jantungnya memacu 2 kali lipat setiap kali melihat pria bergigi kelinci tersebut. Apalagi sekarang ia melihat pria Jeon itu masuk ke dalam rumah dengan keadaan sedikit basah.
Sungguh hati Laras sedikit khawatir, bagaimana tidak pasalnya di luar hujan lebat dan sudah larut malam, tapi Jeon Jungkook baru kembali sambil membawa dua kantong plastik besar berisi makanan dan cemilan.
"Kau basah Jungkook-ssi"
Jungkook melirik bajunya yang memang sudah basah.
"Ooo"
Lalu berjalan menuju Laras yang duduk di depan TV besar miliknya.Jungkook meletakkan kantung plastik tersebut diatas meja lalu menyenderkan kepalanya di punggung sofa yang lebar dan nyaman.
Laras melirik ke arah Jungkook yang mulai memejamkan mata.
"Kau baik-baik saja?"
Tanya Laras sedikit khawatir pasalnya pria itu nampak sedikit menggigil, kedinginan.Jungkook hanya mengangguk.
Ketahuilah karena sudah tinggal kurang lebih seminggu di rumah Jungkook dan tinggal satu atap dengan pria Jeon tersebut membuat Laras mau tak mau seperti dirongan rasa alami, ia mulai memperhatikan Jungkook. Mulai dari memasak untuk sarapan membersihkan rumah, atau terkadang ia sampai tak tidur karena menunggu pria itu pulang. Sudah nampak seperti sepasang suami-istri bukan, Ayolah...itu hanya perasaan murni sesama manusia, dan juga itu mungkin hanya sekedar cara Laras membalas budi pada Jungkook yang sudah menampungnya. Pikir Laras.
"Kubuatkan teh hangat?"
Kata Laras sambil ingin beranjak pergi dari tempat duduknya.Seketika Jungkook mencekal pergelangan tangannya, menariknya lagi untuk duduk
"Tidak perlu"
Baiklah... Seperti terkonek oleh sentuhan Jungkook, Laras masih diam... Entahlah jantungnya mulai tak sehat.
Tapi tunggu, Laras merasa sedikit aneh dengan sentuhan pria tersebut
"Kau deman Jung!?"
Spontan Laras memegang kening pria disampingnya yang masih memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER IMAGINED (JJK) ✓
Fanfiction________________________________________ Bisa di sebut dengan pensiun, ya begitu yang di rasakan Laras, gadis Indonesia yang dulunya adalah seorang Fangirl, benar. Dulu. Mencoba menghindari semua hal tentang Fangirl tapi tidak dengan negara asalnya...