Kau melakukannya.
Kau pelakunya.
Kau!
Kata kata itu yang membuatnya gila. Suara suara orang menghujatnya, bayang orang orang melihatnya dengan tatapan benci.
Ia dibuat gila, benar benar gila. Bahkan selalu terbayang dipikirannya mengakhiri hidup saja. Bimbingan psikologi dan dokter mental yang sengaja dipilih menjadi dokter pribadi pun belum bisa menyembuhkannya.
Obat obat lainnya, tak mampu membuat semua bayangan hitam itu hilang. Padahal kejadian itu sudah 2 tahun lalu, ia tak bisa melupakan semuanya. Kejadian itu masih terbayang dengan jelas, menampakkan seseorang terkulai lemas tak bernyawa.
Tak ada yang bisa mengobati semuanya sepertinya. Kejadian itu terjadi tepat di depan matanya. Dia membunuhnya, tidak bisa disebut seperti itu. Semua memang sudah kehendek Sang Pencipta. Hanya saja kejadian itu membuat ia menderita entah bisa sembuh atau tidak.
Sudah banyak cara dilakukan keluarga untuk menyembuhkan dirinya. Tapi semua obat dan ramuan yang diberikan, tak pernah disentuh sama sekali meski sebenarnya itu sangat penting untuk dirinya.
Seperti sudah tertanam permanen didalam otaknya, memori itu tidak dapat dihilangkan hanya dengan sebuah obat.
Kekurangan yang ia miliki, tidak ada satupun teman mengetahuinya. Toh dia anak yang anti sosial dan hanya memiliki beberapa orang teman dekat saja.
Semua sudah ditakdirkan seperti ini. Ia menerimanya dengan ikhlas. Tapi ia yakin, bukan ia pelakunya. Ini semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan!
Semoga saja ada cara membuatnya kembali normal seperti biasa. Ini semua muncul karena trauma yang berlebihan. Dan mungkin, menyembuhkannya juga dengan cara membiasakan diri berteman dengan ketakutan.
Dia bisa merubah semuanya. Arkan bisa menemaninya. Ya, Arkan bisa merubah Kanania.
*****
Selasa, 7 April 2020.
Prolog enggak usah panjang panjang sepertinya, wkwk. Kalo ada koreksi, komen aja ya teman teman. Kita saling meningatkan aja oke.
Happy reading!
See you next part!
Follow temen aku Sintiadh05_
-Thank you!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ombrophobia Girl [✓]
Teen Fiction7 April 2020 - 22 Agustus 2020.✨ Cerita ke-2 setelah 'The Last Hope.' <><><><> Tidak ada yang mau memiliki kekurangan. Bahkan memiliki phobia terhadap sesuatu tidak ada yang mau. Semua orang ingin hidup normal seperti hal nya manusia biasa. Kanania...