7. Menghilangnya Kanania

250 38 5
                                    

Handphone Arkan bergetar, ia baru selesai menunaikan shalat maghrib.

"Kenan?" gumamnya. "Hallo?"

"..."

"Enggak, hari ini gak ada kumpulan apa apa."

"..."

"Apa?"

"..."

"Iya iya gue kesana 10 menit lagi," setelah mengatakan itu Arkan langsung mematikan sambungan telepon. Wajahnya berubah cemas.

Ia menyambar jaket dan kunci motor yang tergeletak di atas meja belajar.

"Mau kemana?" Tanya Haikal.

"Kanania ilang bang," jawabnya.

"Kok bisa? Cari di bawah kasurnya kasih tau," ceplos Haikal tak tahu kondisi.

"Ah lo, bilangin mama ya gue pergi."

"Okey, jangan pulang larut!" Teriak Haikal karena Arkan sudah berlari keluar.

Arkan segera melesat menuju tempat bertemu dengan Kenan. Setelah sampai, ia bisa melihat Kenan menunggunya di luar.

"Kok bisa?" Tanya Arkan panik.

"Tenang dulu, masuk dulu biar enak. Gapapa enggak pesen apa apa juga," ujar Kenan.

Mereka masuk dengan wajah wajah panik. Para pengunjung memperhatikan mereka. Mungkin pikirannya, kok orang susah bisa bisanya ngafe.

"Dia belom balik dari bubaran sekolah. Gue kira ada kumpulan."

"Hari ini gak ada kumpulan apa apa. Kalo ada, gak sampe malem kali, Nan."

Kenan mengangguk, "terus kakak gue kemana?"

"Dahal tadi balik bareng lo aja," kata Arkan panik.

"Udah gue ajak, dia bilang pengen sendiri."

Arkan mengacak rambutnya frustasi. Matanya menatap keluar kafe.

"Cari sekarang aja sebentar ya. Sorry ngerepotin lo ya secara gue kira dia sama lo," kata Kenan. "Besok gue izin ke Kepala Sekolah sekalian buat cari Nia," sambungnya.

"Gue ikut, Nan. Nia juga tanggung jawab gue."

"Yaudah kalo gitu makasih banget. Sekarang kita mencar aja," ujar Kenan pada Arkan.

"Oke."

Mereka keluar dan memulai pencarian. Arkan berinisiatif dulu mendatang rumah Yara. Arkan memanggil manggil nama Yara. Yang di panggil keluar dengan mengucek mata sambil menguap.

"Ngapain lo malem malem kesini?" Tanya Sang Tuan Rumah rada sewot.

"Ada Nia?"

"Enggak, hoaaam..  Kenapa emang?"

Arkan menghela nafas, "Nia ilang."

Mata mengantuk Yara hilang, sirna. "Kemana dia??" Tanya Yara panik.

"Ya makannya gue nanya kesini, gue gak tau dia dimana. Sejak pulang tadi, dia gak pulang ke rumah."

Yara menangis, "kemana dia Arkan?"

"Udah lo tenang jangan nangis, masuk abis itu doain biar Kanania cepet ketemu. Gue mau lanjut cari dia sebelum kemaleman."

Yara mengangguk dan akhirnya masuk masih dengan isak tangis.

Arkan kembali melajukan motornya. Membelah angin malam yang menusuk tulang tulangnya. Arkan tak peduli, yang penting Kanania di temukan.

Sudah tiga jam pencarian, mereka --Kenan dan Arkan-- tak menemukan apa apa. Tanda atau petunjuk kecil saja tidak ditemukan. Mereka kembali ke kafe itu sebelum kafenya tutup. Wajah mereka kusut dan penampilan mereka berantakan sekali.

"Gimana?" Tanya Kenan.

Arkan membisu, hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Nyokap bisa stres nih," gumam Kenan.

"Maafin gue, Nan." Arkan berkata tiba tiba.

"Maaf buat apa? Lo gak salah apa apa."

"Gue salah gak bisa jadi pemimpin yang baik buat Nia. Gak bisa jaga Nia dengan baik," ucap Arkan lalu menunduk.

"Udah lo gak salah, mending sekarang pulang abis itu istirahat. Besok kan mau cari lagi."

Akhirnya mereka pulang dengan hati gundah. Arkan sesekali merapal do'a dalam hatinya, yang pasti agar Kanania cepat ditemukan.

Sudah pukul dua dini hari, Arkan belum juga terlelap.Tangannya membuka nakas paling atas yang dikunci dan hanya dia yang tau dimana kuncinya. Lalu mengambil sebuah foto dengan figura hitam.

Tangannya mengelus foto itu lembut, "lo dimana, Ya?"

*****

Sabtu, 2 Mei 2020.

He guys!

Ah ini sumpah part pendek banget, cuma 500 kata lebih. Aku juga tau kok pendek banget, tapi ya udahlah ngenanya sampe sini doang.

Percuma kan panjang panjang kalo di copy orang ahahaha.

Dahlah gak baik ekekek intinya jangan lupa vote ya guys.

Btw kenapa part sebelumnya aku bilang update lagi enggak di tentukan, ya karena aku enggak tau kapan mama ngasi uang buat beli paketan xixi. Sekarang update berarti ada paket ahahah.

Okelah lupakan kealayan aku, dan tetap semangat menunaikan ibadah puasa...
Bagi yang melaksanakan..

Luv u all!

-Thank you! :)

My Ombrophobia Girl [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang