Kencannya Chaewon sama Haechan gak kemana-mana, kok. Mengitari halaman rumah Chenle yang kayak perumahan itu udah cukup banget buat sekedar melepas rindu. Asek.
Dua orang itu jalan berdua, beriringan. Ngobrol sambil sesekali bercanda. Kalo pas ada abdi yang lewat, Haechan langsung ambil selangkah mundur, jalan di belakang Chaewon kayak abdi pada umumnya. Tapi kalo pas sepi, cowok itu balik lagi jalan di samping Chaewon.Chaewon ketawa. "Takut, ya?" katanya.
"Enggak," kata Haechan.
"Terus kenapa kalo pas ada abdi langsung loncat ke belakang, hayo?"
"Biar gak keliatan kalo lagi kencan."
"Kalo keliatan kenapa? Kan udah pada tau?"
Haechan garuk kepala sambil nyengir, gak punya argumen buat ngebales kalimat Chaewon.
"Kata kamu harus syukuri waktu kita sekarang aja?" kata Chaewon lagi.
"Iya, sih.."
Chaewon berdengung, ngambil tangan Haechan buat digenggam. Bahkan cewek itu melipir mepet sampe bisa nyandarin kepalanya di lengan Haechan.
Tapi tau gak sih, Haechan malah merasa aneh.
"Non Chaewon gak lagi mabuk, kan?"
"Emang aku bau alkohol?"
"Enggak. Kali aja abis makan magic mushroom?"
"Ya kali." Chaewon ketawa.
"Tapi saya gak nyaman nih," kata Haechan. Bikin Chaewon seketika berhenti melangkah.
"Keluar aja, yuk? Jangan di sini, saya insecure."
a b d i
Akhirnya Haechan ngajak Chaewon makan di Dream Delight. Padahal baru beberapa sekali dia ke sini, tapi rasa masakannya Haechan gak bisa lupa. Suer. Makanya dia ke sini lagi.
"Lumayan, kan?" tanya Haechan.
"Iya, tapi sepi," jawab Chaewon sambin noleh sekitar.
"Kalo kata temen bisnis nya Den Chenle, sih, yang bermasalah marketingnya," kata Haechan sambil nyuap omurice nya ke dalam mulut.
"Hmm, tapi emang kalo lagi merintis susahnya selalu di bagian itu, Chan. Marketing kan juga butuh dana. Kalo gak ada dana gimana dia bisa promosi? Bahkan nyetak brosur doang butuh duit jutaan," komentar Chaewon.
Haechan manggut-manggut. Dia ngambil daging dari atas hot pot terus di kasih di atas sendok Chaewon.
"Makan yang banyak, baru sebulan yang lalu tapi perasaan makin kurus," kata Haechan.
"Iya, loh. Aku turun 5 kilo," keluh Chaewon.
"Sebanyak itu??"
Chaewon ngangguk lesu.
"Kenapa coba? Sengaja diet?"
"Mm.. nggak sih, biasa aja porsi makan gak berubah —tapi iya, sih. Kadang gak nafsu mau makan."
Haechan menghela nafas. "Gak mau video call saya, sih."
"Hm? Apa hubungannya?"
"Kan kalo makan sambil liat saya jadi nafsu."
"UHUK!" Chaewon tersedak nasinya, Haechan buru-buru ngambilin air.
"Pelan-pelaaaaan," kata Haechan.
"Ya kamu, nih! Ambigu."
Haechan cengo. Ambigu sebelah mananya??? Tapi terus ketawa ngeselin begitu inget kalimat terakhir yang dia bilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi 2.0 ✔
Fanfiction[ bahasa | completed ] sequel ABDI 1.0 "berat ya jadi abdi." winterwoops ©2020